SEMBILAN BELAS

298 13 2
                                    

Assalamu'alaikum temen2 kita kembali lagi nih... Kali ini Afifah punya jalan cerita baru... Apa iyaa ? Aduh Afifah ini emang terlalu banyak basa-basi... Kita langsung aja yuk... Selamat membaca~


Sejak satu bulan dari kejadian itu, Aiza lebih sering menghabiskan waktunya di rumah Salma selama Yoshi bekerja.

Pagi ini Aiza tak memasak. Karena Yoshi yang memang melarangnya. Semalam tubuh Aiza sedikit panas, Yoshi memutuskan untuk membeli makanan di warung depan komplek.

Yoshi baru saja datang dari membeli makanan. Ia mengambil dua buah piring dan duduk bersama Aiza di kursi meja makan. Ia menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga Aiza.

" Mmm Ayosh, aku mau minta izin " ujar Aiza ditengah – tengah aktivitas sarapannya

" Mau izin apa ?"

" Hari ini temen – teman pada ngajakin jalan – jalan. Aku boleh ikut ?"

" Keadaan kamu sekarang gimana ? Kalo udah baik boleh, tapi kalo belum jangan dipaksa yaa. Nanti takut ada apa – apa, nggak enak sama temen kamu " balas Yoshi sambil membelai wajah Aiza

" Aku udah enakan kok. Tadi kan udah minum obat juga "

" Yaudah kalo gitu jaga diri baik – baik yaa, kalo ada apa – apa langsung telfon aja "

Mereka berdua kembali melanjutkan aktivitas sarapan itu hingga usai. Yoshi yang berpamitan untuk berangkat bekerja, dan Aiza membersihkan rumah sebelum ia pergi keluar bersama dengan teman – temannya

Di rasa rumah itu sudah rapi, Aiza mengambil handuknya dan mandi. Ia mempercepat pergerakannya karena takut teman – temannya akan lama menunggunya nanti

Seperti biasa, Aiza keluar hanya dengan melilitkan handuk ditubuhnya. Ia mulai mencari pakaiannya yang akan dikenakan keluar setelah ini.

Belum selesai Aiza mengenakan pakaiannya, ponsel Aiza berdering

Drrtt ! Drrtt !

" Halo ?"

" Za gue udah di depan rumah Lo " ujar seseorang yang ada di seberang telfon sana

" Iya lima menit lagi gue turun, masih ganti baju " balas Aiza dan mematikan panggilan itu sepihak

Kurang dari lima menit Aiza selesai mengenakan pakaiannya ia segera turun ke lantai satu untuk membukakan pintu untuk teman – temannya

" Mau langsung berangkat apa gimana ?" tanya Ahna yang masih berdiri di depan pintu

" Masuk dulu aja. Gue belum pake jilbab. Ajak yang lain masuk juga " balas Aiza dan mempersilahkan teman – temannya masuk

Aiza kembali menuju ke lantai dua untuk mengganti jilbabnya di kamar. Saat Aiza sedang sibuk dengan jilbabnya, Libya dan Frada masuk begitu saja ke dalam kamar Aiza tanpa mengetuk pintu. Membuat si pemilik kamar terkejut

" Buruan ih " ujar Frada dan menepuk bahu Aiza

" Sabar dikit napa. Dah mau selesai ni " balas Aiza dan berlalu meninggalkan Frada di depan cermin. Ia mengambil tas selempangnya dan juga ponsel yang berada di atas nakas.

Aiza dan kedua sahabatnya turun menuju ruang tamu di lantai bawah. Belum selesai mereka munuruni anak tangga teman – teman yang lain sudah ramai bersenda gurau. Dan mereka pun ikut bergabung bersama

Terlalu asik bersenda gurau hingga lupa agenda mereka hari ini adalah jalan – jalan. Najla yang tersadar pun akhirnya mengingatkan yang lain

Mobil mereka terhenti di depan taman bermain yang terletak di tengah – tengah kota. Aiza yang turun terakhir dari mobil raut wajahnya sedikit lesuh. Nadhira yang menyadari keadaan Aiza ia memutuskan membantu Aiza untuk berjalan

Dibawah Naungan QobiltuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang