Assalamu'alaikum temen2 sekalian, in syaa Allah Afifah akan up banyak hari ini, karena besok sudah balik pondok lagi, jadi up nya akan kembali lama seperti sebelumnya... Langsung aja yuk, selamat membaca~
Hari ini Yoshi dan Aiza keluar pagi – pagi sekali. Katanya ia mencari udara dipagi hari untuk Aiza yang sedang hamil sekaligus pergi ke pondok Husein. Kedengarannya cukup mengejutkan. Ke pondok Husein yang jaraknya cukup jauh dan akan ditempuh dengan jalan kaki. Oh ayolah sebenarnya Aiza masih kesal dengan Yoshi, ditambah ia harus berjalan kaki untuk pergi ke pondok mertuanya. Ingin sekali Aiza mengutuk suaminya, tapi ia tidak ingin menciptakan masalah hanya karena hal sepele.
Kaki Aiza sudah mulai lemas. Ia berjalan dengan menyeretkan kakinya. Ia juga melepas sepatu yang ia kenakan. Yoshi yang melihat itu semua menarik tangan Aiza untuk berhenti berjalan. Ia juga melepas sandalnya dan memberikannya pada Aiza.
" Kok di lepas ?" tanya Aiza heran
" Biar kaos kaki kamu nggak kotor. Pake aja " balas Yoshi sambil membantu Aiza memakaikan sandal miliknya
" Trus kamu gimana ?" tanya Aiza lagi. Yoshi hanya mengedikkan bahunya dan membawa sepatu Aiza. Aiza tak ambil pusing. Yang penting sekarang kakinya selamat
Tak lama kaki Aiza kembali lemas. Ia kembali menyeretkan jalannya. Sandal milik Yoshi juga terasa begitu berat dikakinya
" Jangan di seret. Nanti sandal aku rusak " ujar Yoshi saat sandalnya diseret oleh Aiza
" Ih kamu tuh ya. Sandal kamu tuh kebesaran. Berat jadinya. Punya kaki kok segede gajah " gerutu Aiza.
Yoshi tercengang mendengar gerutuan istrinya itu. Bisa – bisanya kaki suaminya dikatakan seperti gajah. Tak habis pikir ia pun berjalan meninggalkan Aiza di belakang.
Sangat jauh Aiza berjalan kaki. Ia sudah tak mampu untuk berjalan. Ia mendudukkan dirinya di trotoar jalanan. Dirinya sudah tertinggal cukup jauh dengan Yoshi
Yoshi membalikkan tubuhnya saat ia tersadar bahwa Aiza tak bersama dirinya. Ia hanya menggelengkan kepala dan putar balik untuk menjemput sang istri
" Ayosh aku udah ga kuat " ujar Aiza sambil memijat kakinya yang sudah seperti tak bertulang itu
" Dikit lagi udah nyampe " balas Yoshi dengan santainya. Aiza menoleh dan menatap Yoshi dengan kejam. Ada apa dengan Yoshi, kenapa dirinya jadi dipaksa untuk berjalan, katanya tidak boleh terlalu lelah, aneh, pikir Aiza
" Kamu tuh ya, capek tauk. Katanya nggak boleh terlalu capek. Gimana sih ?" gerutu Aiza.
Yoshi hanya mengela napasnya panjang dengan wajahnya yang datar. Ia mengubah posisi duduknya menjadi berjongkok di hadapan Aiza dan membelakanginya
" Mau ngapain ?" tanya Aiza heran
" Cepet naik " balas Yoshi dengan santainya "tunggu bentar" lanjutnya
" Apalagi ?" tanya Aiza lagi
" Pake celana nggak ?" tanya Yoshi memastikan. Aiza hanya berdeham sebagai balasannya. Aiza mengalungkan kedua tangannya di leher Yoshi. Dan Yoshi mengangkat tubuh mungil Aiza. Mungil seperti ini juga berat ternyata, ujar Yoshi dalam hatinya
Aiza menggoyangkan kakinya dan sandal Yoshi yang ia kenakan jatuh semua. Yoshi menghentikan langkahnya. Ia melihat sandalnya sudah tak lagi menempel di kaki Aiza
" Kok di lepas ?" tanya Yoshi
" Pake kamu aja. Aku kan udah kamu gendong " balas Aiza. Yoshi pun menuruti perkataan istrinya. Ia mengenakan kembali sandalnya dan melanjutkan langkahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibawah Naungan Qobiltu
RomanceKetika seorang remaja laki-laki dan perempuan menjadi musuh bebuyutan sejak lama, namun Allah berkata lain dan memberikan mereka takdir hidup bersama dibawah naungan janji suci seorang gus untuk selamanya. " IIIHHH DASAR YOSHI KAKEL NYEBELIN. MAKHLU...