Chapter 13

31 4 0
                                    

   "Orang mengira menyendiri membuatmu kesepian, tapi menurutku itu tidak benar. Dikelilingi oleh orang yang salah adalah hal paling kesepian di dunia." -

Kim Culbertson

~~~~°°°~~~~

  "Woi Charlotte, beli kita makanan,"
  "Kenapa harus aku?" tanyanya heran.

Memperhatikan sedetail mungkin segerombolan orang yang berada di hadapannya. Sudah bisa kalian tebak itu siapa?

Ya siapa lagi kalau bukan Serry dan beberapa temannya yang selalu menganggu kehidupan Charlotte.

  "Kau itukan budak kami di sini. Siapa yang berada di kalangan bawah harus siap menjadi budak kalangan atas. Kau mengerti?" ujar Serry.
  "Aku bukan budak kalian. Kenapa kalian selalu membandingkan semua orang dengan derajat kalian ah!"

Rasa muak memang akan datang pada waktunya dan sekarang adalah waktu yang tepat meluapkan semuanya. Setiap hari mendapatkan perlakuan buruk dan cacian yang terpaksa di pendam dalam-dalam. Charlotte mengakui kalau dunia ini memang kejam, tetapi tak harus perlakuan kejam itu ia dapati setiap hari. Rasanya ingin mengakhiri diri dan pergi ke dunia yang lebih baik.

  "Wah... Wah... Wah... Kau sudah berani sekali ya melawan kami. Baiklah akan kami tunjukan siapa yang berhak memerintah siapa. Gays seret dia,"

Dengan perintah dari Serry, temannya lain segera menyeret Charlotte bersama mereka. Bukan menyeret dengan cara biasa melainkan menjambak keras rambutnya sepanjang jalan. Jangan tanyakan bagaimana tanggapan orang lain melihat mereka. Tatapan seakan tak peduli bagaimana keadaan Charlotte sekarang. Jikapun ingin membantunya mereka terlalu takut berurusan dengan Serry.

Semua orang sudah tahu bagaimana kedudukan Serry di sekolah itu. Jika ada yang berani ikut campur urusannya maka bersiaplah menghadapi neraka di dunia yang ia ciptakan dan sepanjang jalan Charlotte hanya merasakan sakit di seluruh kepalanya.

  "Lepaskan. Serry lepaskan itu sakit,"
  "Siapa suruh kau melawan perkataan ku,"

Dengan tarikan keras teman Serry yang lain melempar Charlotte masuk ke dalam gudang sekolah. Tubuh Charlotte terbaring di lantai dengan beberapa peralatan pembersih menimpa dirinya.

  "Dengar baik-baik budak. Kau seharusnya tak berurusan denganku. Jika tidak inilah akibatnya. Sudahlah aku malas berbicara denganmu. Selamat menikmati ruangan baru mu. Bye..."

Dengan keras Serry membanting pintu dan mengunci Charlotte dari luar. Dengan senyum licik terukir di wajahnya berjalan pergi meninggalkan gudang seperti tak terjadi apa-apa.

Sedangkan Charlotte jangan tanyakan keadaannya. Dirinya sibuk menjerit dan memukul pintu sekencang mungkin.

  "Serry, SERRY BUKA PINTUNYA. TOLONG SIAPAPUN TOLONG... TOLONG BUKA PINTUNYA. Tolong,"

Mungkin usahanya sia-sia. Tak ada satupun orang yang mendengarnya. Jika di pikir tak ada orang yang lewat di daerah itu. Jika adapun itu sangat jarang. Daerah gudang sekolah sangat jarang ada murid ataupun guru yang lewat. Apalagi dia berada di gudang ke dua sekolah.

Sekolah ini memiliki dua gudang. Satu di luar sekolah dan satu lagi di dalam gedung sekolah letak nya di lantai atas sekolah tempat meletakkan semua alat pembersih. Dan di sanalah Charlotte berada. Di gudang alat pembersih yang bisa terbilang cukup kecil. Hanya ada satu fentilasi itupun berada paling atas dinding.

  "Tolong, tolong aku. Kalian jahat sekali,"

Dirinya hanya mampu menangis menatapi apa yang menimpanya. Bisakah hari ini dia melenyapkan hidupnya? Rasanya begitu lelah hidup seperti ini.

Ijinkan Aku Mengulang WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang