"As the light begins to intensify, so does my misery, and I wonder how it is possible to hurt so much when nothing is wrong." -Tabitha Suzuma
(Seiring cahaya yang mulai terang, begitu juga kesengsaraan saya, dan saya bertanya-tanya bagaimana mungkin sakit begitu banyak ketika tidak ada yang salah.)
~~~~°°°~~~~
"Revano tunggu beberapa hari lagi kau akan menjadi milikku. Karna kau hanya pantas untuk ku bukan manusia cacat itu,"Beribu rencana secara lancang masuk dalam pikiran Charlotte. Entah obsesi apa membuatnya ingin merebut Revano dari kakaknya. Jika di pikir bukannya ia berhak bahagia atas semua penindasan ini? Dan untuk memenuhi kebahagiaan itu semuanya akan di lakukan berbagai cara. Jika merebut kebahagian seorang kakak adalah dosa lantas bagai mana seorang kakak yang tak pernah membuat adiknya bahagia?
"Pertama apa rencana yang sesuai untuk mendapatkan hatinya? Yang jelas pertama-tama akan kita buat perselisihan besar."
Begitu banyak rencana kotor yang ia pikirkan hanya untuk mendapatkan hati Revano. Entah dari mana obsesinya untuk bisa mendapatkan apa yang ia mau. Dalam pikirkan Charlotte hanya ada Revano dan mendapatkan hatinya. Entah mengapa Tuhan mengirimkan pangeran yang sangat sempurna turun ke bumi. Mencari bidadari di idamannya dan membawanya pulang ke surgawi. Dan Charlotte pastikan jika bidadari itu adalah dirinya.
Cukup lama dirinya berada di atas dengan beribu pedangan yang ia nikmati. Tak semua orang orang bisa berada di sini dengan beberapa tragedi yang pernah terjadi membuat sekolah melarang muridnya untuk pergi ke lantai paling atas sekolah. Namun, dirinya berhasil. Tak pernah Charlotte melakukan hal nekad yang tercap orang anak nakal di sekolah. Dan ia berhasil membuat rekor baru."Tak peduli apa tanggapan orang. Yang paling penting dari itu adalah Revano sayangku," ujarnya berjalan pergi menuju kelas.
Beribu mata memandang nya tak senang bahkan ada beberapa siswa yang terkejut melihat Charlotte yang keluar dari lantai atas. Entah apa yang ada di pikiran orang-orang tentangnya. Satu hal yang pasti Charlotte tak memperdulikan hal itu. Ia memasuki kelas yang sangat ribut bahkan dua kelas sebelum kelasnya suara mereka sudah terdengar jelas di sana.
Satu langkah ia menginjakkan kaki di sana suasana hening seketika. Bukan hal aneh bagi Charlotte jika sorot mata tajam menganggap remeh dirinya. Semua itu sudah menjadi sarapan baginya.
"Wah anak jalang Beru pulang tuh. Dari mana habis bersihin toilet ya?" seru seseorang dari mereka.
"Waduhhh kotor banget kelihatan banget ya anak kotor sampah itu. Udahlah gak usah sekolah lamar kerja aja dari pembantu,"Begitu tawa terdengar dari mereka. Sorak senang bahkan menambah perkataan lain yang menjijikkan hanya khusus untuk Charlotte. Hanya satu mata yang memandangnya prihatin. Pandangan yang sendu dan bibir bergetar jelas ia mengkhawatirkan Charlotte.
"Kau dari mana saja. Kenapa bajumu?" tanya Scarlett cemas.
"Tenanglah aku baik-baik saja habis membersihkan toilet biasa di hukum karna telat,"
"Tak biasanya kau telat. Terus bajumu bagaimana? Ingin ku pinjamkan bajuku?"
"Tak usah aku baik-baik saja lagian aku bawa baju ganti," balas Charlotte dengan senyum manis di bibirnya.Hanya Scarlett teman sekaligus sahabatnya. Satu orang yang benar-benar memperdulikan nya. Jika orang lain menganggap ia sampah maka berbeda di mata Scarlett. Charlotte adalah berlian di matanya.
"Hei sampah sini bentar bersihin meja gue,"
Suara nyaring dari belakangnya mulai tak terkendali di pendengarannya. Dan satu suara yang dominan di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ijinkan Aku Mengulang Waktu
Ficção AdolescenteBagaimana rasanya dibenci oleh orang yang kita sayangi? Berjuang membesarkannya seorang diri. Namun, pada akhirnya pergi meninggalkan dengan rasa benci yang mendalam. Bahkan tak ada cinta di dalam hidupnya. Bahkan orang yang selama ini ada di hidup...