"BANGSATTT...maksud lo apaan HAAAA...." Teriakan kemarahan seorang anak remaja laki-laki di ruangan dengan pencahayaan remang-remang dan lembab tetapi membuat suasana terasa panas dan menegangkan.
BUGH..
BUGH...
BUGH...
Pukulan demi pukulan diberikan oleh remaja itu kepada seorang remaja yang ada di genggamannya yang saat itu sudah lemah dan hampir jatuh pingsan akibat pukulan bertubi-tubi yang dia diberikan.
"Vinnn...udah kevin cukup" suara lemah yang terucap dari seorang remaja laki-laki berparas cantik yang sedari tadi sudah tergeletak lemah dilantai tidak jauh dari posisi mereka.
Ucapan tersebut tidak terdengar lagi di telinga remaja yang bernama Kevin itu, karena tersulut oleh emosi yang sudah di puncaknya.
"Oh tidak dia pasti bakal mendapatkan masalah" ucap remaja lemah itu dalam hatinya dan seketika pingsan, sebelumnya dia melihat kearah sahabatnya yang masih terus memukul remaja berandalan itu.
*****
3 tahun kemudian
Saat sang mentari memancarkan cahayanya yang begitu cerah dan hangat di pagi hari ada sebuah rumah yang nyaman di daerah perumahan, yang dihuni satu keluarga yang terdiri dari tiga orang itu pun sibuk dengan kesibukan mereka masing-masing.
Rumah yang biasanya damai dan tentram, saat ini sedang terjadi sedikit keributan yang dilakukan seorang remaja berparas cantik itu yang sedang tergesa-gesa saat menuruni tangga untuk menghampiri kedua orang tuanya di ruang makan.
"Maaa...kaos kaki Yuki dimana?" teriak remaja laki-laki berparas cantik itu kepada mama nya yang sedang membuat sarapan untuk keluarga kecilnya
Terlihat Papa nya yang sudah duduk santai di depan meja makan sambil meminum kopi dan tidak lupa sebuah tablet di tangannya.
"di laci kecil lemari kamu kok mama buat..."jawab Mama nya yang juga berparas cantik, dikarenakan sang Mama asli keturunan jepang yang menikah dengan Papa nya
Wanita yang sudah terlihat lebih tua tetapi masih anggun itu pun melihat kearah anak nya yang sudah duduk manis sambil meletakkan susu dan roti bakar di meja makan.
"udah dicari belum kaos kaki nya??"
"belum nanti aja deh, yuki mau sarapan dulu" jawab remaja laki-laki berparas cantik itu dengan santai.
Mama nya hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah anak satu-satu nya tersebut. Kalau begitu kenapa harus tergesa-gesa dan berteriak tadi???
Tunggu dulu...
laki-laki berparas cantik??
Yah, Abiyama Miyuki yang sering di panggil dengan nama Yuki tersebut merupakan siswa SMA tahun ke dua di sekolah Tunas Bangsa. Yuki termasuk remaja laki-laki yang lembut dan lemah dalam hal olahraga. Tidak seperti remaja laki-laki ke banyakan, Yuki memiliki wajah yang cantik yang terkesan imut dikarenakan hal ini lah yuki sering di panggil kakak atau Mbak di tempat umum saat berbicara dengan orang asing, mungkin mereka berpikir Yuki anak remaja perempuan yang tomboy karena memiliki potongan rambut pendek seperti cowok.
Wajah ini Yuki dapat dari Mama nya yang juga berwajah cantik padahal sudah berumur lima puluh tahunan. Yuki berpikir kenapa saat dia lahir gen Mama nya begitu kuat ke dirinya?? sampai-sampai besar dan tinggi badannya juga hampir mengikuti Mama nya. Kenapa dirinya tidak mengikuti gen Papa nya?? Apakah gen dari negara luar lebih kuat dari pada gen negara sendiri?? Entahlah....
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Youth Must be Happy {1} || On Going
Teen Fiction⚠️~SEBELUM BACA FOLLOW DULU~⚠️ Tidak memiliki apapun itu adalah AKU. Sesuatu yang aku miliki hanyalah cinta yang tulus. Tetapi apakah itu cukup untuk berdampingan denganmu? Aku yakin tentu tidak! Jadi apa yang harus aku perbuat? Aku ingin memilik...