Malam telah berganti menjadi pagi dengan cahaya matahari yang begitu cerah menyinari muka bumi. Udara segar disambut oleh semua orang yang merasakannya dan jangan lupa juga deburan ombak yang begitu merdu terdengar di telinga. Hari ini merupakan malam terakhir para remaja tersebut menikmati liburan mereka di villa ini dikarenakan besok mereka harus segera pulang, jadi mereka pun berencana untuk melakukan pesta barbeque malam ini.
"Gwen bahan untuk pesta nanti malam udah lengkap kan?" Tanya Lily yang saat itu baru saja keluar dari kamar tidur dan menghampiri Gwen yang sedang sibuk dengan ponsel genggamnya.
"Sepertinya sudah, sebelum kita kesini gue sudah berpesan kepada pengurus villa"
Ring ring ring
Handphone Gwen berdering kencang karena panggilan dari seseorang, membuat Gwen beranjak dari tempat duduk nya untuk mengangkat panggilan tersebut tetapi sebelum itu dia sempat ngomong kembali kepada Lily sebelum pergi, "Coba tanya mereka... Gue angkat telpon dulu"
Tanpa beberapa lama Lily langsung bergegas mencari buk Dila yang ternyata saat itu sedang masak untuk menyiapkan sarapan untuk mereka.
"Ibu? Lily mau tanya dong. Bahan untuk perta barbeque nanti udah lengkap belum?" Lily dengan sopan bertanya kepada istri pengurus villa tersebut. Bu Dila yang sedang memasak memberhentikan pekerjaan tangannya yang saat itu sedang memotong-motong beberapa sayuran.
"Ehh neng? Udah kok, udah ibu sama bapak siapkan. Coba neng lihat aja di kulkas udah semua disana." Sahut Bu Dila dengan lembut tidak lupa dengan senyuman ramahnya.
Lily membalas dengan senyuman lalu berjalan menghampiri kulkas besar yang ada di dekat pojok dapur villa tersebut. Lily dengan serius memeriksa semua bahan yang diperlukan mereka nanti tetapi dia merasa kalau daging yang tersedia didalam kulkas itu masih kurang untuk mereka berdelapan.
"Bagaimana aman kan?" Tanya Gwen secara tiba-tiba muncul entah dari mana dan itu cukup sukses membuat Lily sedikit terkejut.
"Gue pikir dagingnya bakal kurang deh. Coba Lo lihat tuh"
Gwen melihat daging yang tadi sempat di tunjuk oleh Lily dan dia pikir itu benar, apalagi Kevin, Rini dan Leo merupakan orang-orang pemakan daging paling kuat.
"Kayaknya yang Lo bilang benar deh, yah udah nanti gue suruh buk Dila untuk beli lagi tuh daging" ujar Gwen yang membuat lily berpikir sejenak.
"Mmm..Gwen? Gue merasa nggak enak deh kalau Lo suruh buk Dila lagi, kasihan orang tua...Apalagi dia udah tua banget gituu.." memang benar apa yang Lily bilang buk Dila sudah sangat tua, yang saat ini umurnya sudah hampir masuk ke umur 60 tahun sedang suaminya sudah 60 lebih, dan juga mereka berdua sudah sedari pagi-pagi sekali bergerak untuk beberes villa ini.
Pasangan penjaga villa tersebut sudah 21 tahun berkerja untuk mengurus villa ini. Sebenarnya keluarga Gwen juga sudah membolehkan pasangan tersebut untuk pensiun dalam mengurus villa ini tetapi mereka mengatakan kalau mereka masih sangat kuat dan akan pensiun saat sudah mencapai batas tenaga mereka. Mendengar hal tersebut keluarga Gwen tidak langsung mengiyakan perkataan pasangan tersebut, mereka akan mengirim beberapa pelayan untuk membantu pasangan tersebut sekitar sebulan sekali atau dua kali untuk membersihkan seluruh villa ini.
Gwen dan Orang tuanya sama sekali tidak tahu apa yang di tunggu pasangan tersebut sehingga tidak mau pensiun di usia mereka sekarang, anak-anak mereka sudah menikah jadi bisa di bilang tidak ada lagi yang mereka biayai selain kehidupan mereka tetapi uang tabungan mereka juga sudah cukup untuk kehidupan di masa mendatang. Jadi apalagi yang mereka tunggu?
Lalu Lily melanjutkan ucapannya, "bagaimana kita aja yang pergi? Lo kan tau Daerah sini"
Gwen tersentak pelan lalu mengangguk patuh"Oke, nggak masalah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Youth Must be Happy {1} || On Going
Teen Fiction⚠️~SEBELUM BACA FOLLOW DULU~⚠️ Tidak memiliki apapun itu adalah AKU. Sesuatu yang aku miliki hanyalah cinta yang tulus. Tetapi apakah itu cukup untuk berdampingan denganmu? Aku yakin tentu tidak! Jadi apa yang harus aku perbuat? Aku ingin memilik...