Setelah beberapa saat terdiam aku berinisiatif mengajak Gwen bermain atau mengobrol sesuatu agar kesunyian di antara kami terpecahkan.
"Gwen kamu bisa main PS nggak??"kataku yang sekarang menatap wajah cantik gwen. Ternyata kukis yag sedari tadi dia makan sudah habis, tinggal lah toples kosong yang tidak berpenghuni di atas meja ruang tamu tersebut dan jangan lupa dengan minuman yang juga sudah hampir tidak tersisa.
"gue sama sekali belum pernah main. Itu apa?"jawab gwen yang seakan bertanya-tanya permainan apa itu
"oh benarkah? Kamu nggak tahu?"gwen menggelengkan kepalanya sebagai jawaban untuk ku.
Aku sama sekali nggak percaya ternyata ada juga seseorang yang tidak menetahui apa itu PS atau playstation mungkin kalau tidak pernah main ada tapi kalau tidak tahu game apa itu bukankah aneh pikirku.
Aku bangkit dari tempat duduk ku dan mengajak gwen ke arah ruang keluarga yang tidak jauh dari sana. Setelah sampai aku mengeluarkan peralatan yang di gunakan untuk bermain PS yang biasa selalu aku mainkan bersama Kevin.
Aku mengatakan kepada Gwen kalau aku akan membuat dia jatuh cinta tapi aku sama sekali tidak tahu cara membuat dia jatuh cinta kepada ku dikarenakan ini pertama kalinya aku ingin membuat seorang gadis cinta kepadaku. Aku hanya berusaha membuat dia nyaman dan bahagia bersamaku, aku rasa hanya itu yang bisa aku lakukan kepada Gwen.
Aku memanggil gwen untuk duduk di sebelah ku agar bisa main dengan nyaman. Dan disini lah kami sekarang duduk di lantai beralaskan karpet berbulu berwarna merah kesukaan mamaku.
"Ini gimana caranya"gwen bertanya sambil mengangkat lah satu stik game yang baru aku berikan kepada nya. Aku tersenyum dan mulai menjelaskan kepada nya bagaimana cara kerja game ini.
Setelah panjang lebar aku menjelaskannya gwen mengangguk-angguk kalau dia sudah mengerti akan penjelasan ku. Entah lah aku tidak berharap gwen langsung mengerti karena ini juga yang pertama kali dia bermain ini.
"Nah kamu siap Gwen??"tanya ku setelah aku memilih beberapa game yang setidaknya gampang dia mengerti.
"Okey"jawabnya seperti tidak yakin, aku tertawa kecil melihat gwen.
Sebenarnya aku sangat percaya diri dalam permainan game ini karena aku selalu menang melawan Kevin, aku tidak sabar saat nanti gwen memujiku setelah menang melawan dia.
Dan kami pun mulai bermain dengan semangat, menggerakkan tubuh karakter game kami baik itu memukul, lompat, menendang, bertahan semua kami lakukan agar bisa menang karena permainan semakin memanas membuat aku dan gwen berteriak tidak sadar secara bersamaan seakan memberikan kekuatan kepada karakter game kami.
karakter game yang aku miliki masih mempunyai nyawa yang banyak dan tidak dengan Gwen karena ini lah aku yakin aku bisa menang melawan gwen yang baru saja belajar bermain game tersebut dan ternyata yang terjadi adalah aku kalah....
"Yesssss"teriak Gwen senang
Aku melongok memandang layar lebar yang ada di depan ku menatap tidak percaya, bagaimana bisa??, terlihat karakter yang sering aku banggakan terkalah kan oleh seorang gadis yang baru saja belajar bermain beberapa menit yang lalu.
"Aku tidak percaya aku bisa kalah dari kamu"seru ku menatapnya yang saat ini tersenyum lebar yang sama sekali tidak pernah aku lihat dan hal itu membuat ku juga ikut tersenyum.
Tidak papa deh aku kalah yang terpenting aku bisa melihat gwen tampak bahagia walaupun itu dikarenakan kekalahan ku.
Aku merasa hari ini menjadi hari yang paling tidak terlupakan dari teriakan kebahagiaan nya sampai senyum lebarnya yang sedari tadi tidak pudar membuatku terhanyut dalam lautan madu yang begitu manis.
"Ki.."
"Miyuki..."panggil Gwen yang dari tadi tidak ku sadari. Sampai-sampai dia menepuk bahuku dengan pelan membuatku tersentak dan kembali kesadaran ku
"Eh, kenapa?"
"Ayo main lagi"ajaknya dengan semangat
Tentu saja aku mengiyakan agar dia tetap tersenyum bahagia "Iya Ayo, kamu mau main game yang mana lagi? Disini banyak" dan aku menunjukkan beberapa game yang mungkin dia tertarik dan tidak sadar gwen semakin mendekatkan dirinya kepada ku yang membuat jantungku tidak berhenti berdetak kencang apalagi ditambah saat parfum nya yang sedari tadi tercium di hidungku begitu wangi, membuatku begitu semakin jatuh cinta kepadanya.
Kami memulai kembali permainan tersebut yang kali ini barusan di pilih oleh Gwen. Kami bermain dengan semangat, berteriak, tertawa bahkan sampai menuduh satu sama lain karena kalah dalam permainan, tidak ada kecanggungan yang di alami oleh Gwen ada hanya kebahagiaan dan kenyamanan.
Aku pikir hari ini gwen lebih ekspresif dari pada sebelumnya. Tentu saja aku begitu bersyukur Gwen bisa lebih berekspresi saat bersama ku.
*****
Setelah berjam-jam bermain mereka akhirnya kelelahan dengan Miyuki yang tiduran di atas karpet dan Gwen yang duduk bersandar dekat sofa.
"ternyata seru juga yah bermain bersama Gwen"kata Miyuki sambil menatap langit-langit rumahnya dan menggerakkan kedua kakinya ke kiri dan ke kanan.
Gwen tadi memejamkan matanya karena lelah dan langsung membukanya menatap kearah Miyuki "memang dari dulu lo pikir bermain bersama gue tidak seru??"
"Eh..nggak kok aku baru tahu saja, soalnya gwen dari dulu terlihat seperti orang yang kaku dan sulit di dekati"miyuki yang tadi sempat kaget mendengar tuturan gwen menjelaskan maksud ucapannya dengan sedikit kepanikan
"mungkin itu karena gue tidak tahu menunjukkan ekspersi seperti yang bagaimana karena sedari lahir gue memang seperti ini dan juga gue dari kecil juga tidak punya teman" jelas Gwen santai tanpa ada beban apa pun
"Jadi? Lily teman pertama gwen?"tanya Miyuki memastikan ucapan itu karena dia pikir tidak mungkin seorang gwen yang sangat populer ini tidak pernah memiliki teman sedari kecil.
"Iya, gue dan lily berteman juga dari kelas 3 SMP"
Miyuki yang semakin penasaran tantang gwen beranjak duduk dan mendekat ke arah Gwen. Dia ingin sekali mengetahui semua tentang gwen dan semua yang bersangkutan dengan Gwen.
"Aku tidak tahu kalau gwen sedari kecil tidak punya teman, soalnya dari gosip gosip yang aku dengar gwen mempunyai banyak sekali teman dari kecil"
"Itu hanya gosip, memang banyak yang mau berteman dengan gue tapi semua tidak tulus dan hanya memanfaatkan ke populeran gua aja"Miyuki mengangguk anggukkan kepalanya tanda dia mengerti karena hal itu sudah sangat lah umum.
Gwen menatap Miyuki yang terlihat memikirkan sesuatu. Gwen berpikir kenapa dia sangat santai berbicara masa lalunya dengan pria ini? Apakah dia sudah merasa nyaman dengan pria ini?? Kebingungan melanda diri Gwen yang masih juga menatap Miyuki.
"Gwen tadi bilang kalau gwen tidak tahu menunjukkan ekspresi kan? Rasaku hal itu tidak benar deh. Karena hari ini gwen terlihat bahagia dan juga saat pertama kali datang wajah gwen terlihat sedikit canggung. Mungkin saja memang bersama ku gwen selalu berekspresi"seru Miyuki dengan tersenyum manis
"Mungkin saja"balas gwen dengan tersenyum juga
Lama terdiam Gwen kembali membuka mulutnya dan memanggil Miyuki
"Miyuki"
"Hmm??"balasnya
"Kenapa lo selalu pakai Aku-Kamu kalau ngmong ke gue tapi kalau ke teman kita yang lain lo ngomong pakai Lo-Gue??"tanya Gwen yang terlihat biasa saja tapi di dalam hatinya dia sangat penasaran.
"Kenapa yah?? Mungkin karena Gwen orang yang spesial"jawab Miyuki yang lagi lagi tersenyum manis ke arah Gwen
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Youth Must be Happy {1} || On Going
Novela Juvenil⚠️~SEBELUM BACA FOLLOW DULU~⚠️ Tidak memiliki apapun itu adalah AKU. Sesuatu yang aku miliki hanyalah cinta yang tulus. Tetapi apakah itu cukup untuk berdampingan denganmu? Aku yakin tentu tidak! Jadi apa yang harus aku perbuat? Aku ingin memilik...