Bab 21

26 6 0
                                    

Hembusan nafas kekesalan dan tatapan tajam di berikan kepada dua orang remaja laki-laki bertubuh tinggi itu.

"Haaaa...hampir aja lo berdua kita tinggal" seru Rani kesal. Leo dan Kevin hanya bisa cengengesan dan beberapa kali meminta maaf.

"Sorry banget gaiss...tadi gue terlambat bangun. Soalnya tadi malam gue nggak bisa tidur karena gugup banget mau pergi gituuu...hehehe" jelas Kevin lalu menunjukkan senyumnya yang lebar sehingga membuat gigi putihnya yang rapi terlihat jelas. setelah mengatakan itu Kevin kembali memasukkan tas bawaannya ke dalam mobil begitu juga dengan Leo.

"Alasan banget, bilang aja sibuk main game sampai lupa tidur" cibir Miyuki di dalam hatinya, tentu saja dia tidak akan mengatakannya langsung karena itu bisa saja membuat masalah ini tidak akan selesai.

"Ciihhh, alasan banget lo"

"Kalau lo, Yo? itu hp guna nya buat apa sih? di hubungi nggak aktif terus..." Kali ini Rani mencurahkan kekesalannya kepada Leo.

Leo yang sedang ditanyai tersenyum dengan wajah bodohnya, "Paket data gue tiba-tiba habis tadi di tengah jalan terus juga gue kan nggak tau rumah Miyuki di mana, jadi yah gue tadi sama oom ojol nya muter-muter deh..."

"Itu aja karena dia lihat gue tadi makanya dia sampai kalau nggak yah masih muter-muter nih anak" imbuh Kevin dengan bangganya.

Brakkk..

Pintu bagasi mobil di tutup Rian dengan kuat, "Lebih baik lo diam deh, lo juga sama terlambat nya sama dia. Nggak usah pasang tampang bangga gitu..." Kevin yang mendengar itu memasang wajah sewotnya sedangkan Leo hanya bisa menahan tertawanya.

"Gaiss kita udah bisa berangkat sekarang!" seru Rian kepada yang lainnya agar mereka langsung bersiap.

"Gue aja yang bawa mobilnya, nanti di setengah perjalanan baru lo yang bawa" ucap Rian lagi yang kali ini kepada Gwen dan Gwen pun menganggukkan kepalanya.

****

Sudah hampir 1 jam lebih, para remaja itu berada di dalam perjalanan. Perjalanan yang tadinya sangat berisik sekarang terdengar begitu hening karena para remaja itu tertidur lelap kecuali Rian yang saat ini memang sedang membawa mobil.

Gwen yang tadi sempat tertidur terbangun karena teringat dirinya belum mengabari penjaga Villa kalau mereka sudah hampir sampai sekitar beberapa jam lagi.

"Gwen, apa kita berhenti aja sebentar di Rest Area? sekalian untuk makan siang?" tanya Rian kepada Gwen yang saat itu duduk di samping pengemudi. Gwen menoleh ke arah belakang untuk melihat situasi teman-temannya lalu kembali menatap Rian.

"Yah udah, lagi pula ini udah mau masuk jam makan siang" jawab Gwen lalu kembali memfokuskan tatapan nya ke arah layar ponselnya. Tetapi tidak hampir beberapa lama tiba-tiba....

"Humppp...huuk"

Miyuki yang merasa mual secara tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Membuat Rian dan Gwen melihat dari kaca yang ada di tengah mobil.

"Lo nggak apa-apa, ki?" tanya Rian khawatir. Kevin yang mendengar ada keributan pun terbangun begitu juga yang lain.

"Rasanya...mau muntah, kepala gue pusing banget..." balas Miyuki dengan tangan yang memijat pelan keningnya.

"Loh? Lohhh? Jangan muntah di sini!!!" Seru Leo yang seketika menjadi panik.

"Apa? Siapa? Siapa yang mau muntah?" Ucap Clara yang juga ikutan panik.

"Yuki katanya mau muntah" ujar Rani santai.

Kevin yang berada di samping Miyuki pun membantu memijat pelan tengkuk leher Miyuki, "Kok bisa sih Lo kayak gini? Biasanya nggak pernah tuh Lo mual-mual gini..."

Our Youth Must be Happy {1} || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang