Tentang si Kembar

33 8 2
                                    

Ini versi kedua dari "On Your Side"
Aku gak tau bagus mana, karena menurut aku sama aja karena ini dunia yang aku buat sih.

Terus ya, ceritanya bakal beda, mulai dari alur, ada beberapa bagian yang memang sama seperti di "On Your Side"

But, this different story. I think.

Ini versi upgrade aja. Jadi gak ada sangkut pautnya sama "On Your Side " sih. Tapi tokoh utama adalah Kanya.

Jangan lupa vote ya. Gak minta lebih kok, hargai aja yang buat cerita. Terima kasih.

Tekan bintang "🌟" dipojok bawah kiri ya!!

☁️

Let's Reading!

"Liat dasi gue gak Ay?" tanya Sheila.

"Gak liat!

"Kaos kaki?"

"Lemari!"

"Kanya Zinya! Pinjem kaos kaki lo aja! Punya gue udah rapi, males ngambil!" Kanya hanya memutar bola matanya dengan malas, tingkah laku saudara kembarnya ini membuatnya sedikit kesal di pagi hari.

Nasheila Reyna Pricafya dan Kanaya Zinya Pricafya. Anak dari pasangan Felicya dan Gery Pricafya. Marga yang sangat unik bukan? Lucu juga mengucapkannya.

Sheila dan Kanaya merupakan saudara kembar identik. Kecil perbedaan fisik mereka, sampai kedua orangtua mereka juga sulit untuk mengenali mereka berdua. Jika fisik mereka sama, tidak dengan kepribadian mereka. Sheila dengan kepribadian perempuan yang lemah lembut tetapi tidak terlalu feminim, sikap yang terkadang bisa bar-bar juga, banyak bicara dan pemikir. Sedangkan sang adik, Kanya. Panggil saja Kanya untuk Kanaya. Dia sedikit tomboy, dingin, cuek, irit bicara, berandalan dan yang pasti dia badgirl dengan tampang icegirl.

"La! Cepet!" teriak Kanya.

"Bentar Ay! Gue masih nyisir rambut!" balas Sheila. Ay, itu panggilan yang singkat dari Sheila untuk sang adik kembarnya itu.

"Gak usah deh, udah rapi," saran Kanya.

"Itu lo! Nih selesai,"

"Ayo!" ajak Kanya dan memasang sebuah topi hitam polos di kepalanya. Untuk sekedar informasi, Sheila dan Kanya memiliki panjang rambut yang sama dengan model yang sama pula.

"Ma! Pa! Sheila sama Kanya berangkat dulu!" teriak Sheila.

"Mereka udah berangkat," jelas Kanya.

"Oh iya, gue lupa. Udah yuk berangkat!" ajak Sheila. Kanya diam diam menarik sedikit ujung bibirnya. Membentuk sebuah senyuman tipis hampir tak terlihat.

"Pakek mobil yang mana?" tanya Sheila.

"Merah." Pilihan Kanya jatuh pada mobil sport berwarna merah yang baru ia dapatkan dari sang nenek tercinta kemarin.

"Jangan!" seru Sheila.

"Apaan?"

"Jangan kan-,"

"Gak apa," potong Kanya sebelum Sheila akan berpidato panjang.

Kanya masuk ke dalam mobil diikuti Sheila yang duduk di kursi penumpang. Sheila sedikit takut. Bukan karena mereka harus pergi ke sekolah sendiri tanpa menunggu sopir. Mereka sering bahkan lebih sering memakai mobil berdua daripada di antar-jemput oleh sopir Tapi masalahnya adalah mobil ini masih baru dan belum terpasang plat nomor kendaraan. Sheila sedikit was-was, takut terkena amarah kedua orang tua mereka, apalagi sang papa.

"Yang depan udah kepasang," jelas Kanya yang membuat Sheila sedikit lebih lega.

"Yang belakang?"

"Belum, nanti gue pasang kalo udah sampek sekolah," jawabnya lagi dengan santai.

TACENDERIE (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang