11. Calmdown

5 4 0
                                    

Jangan lupa vote ya. Gak minta lebih kok, hargai aja yang buat cerita. Terima kasih.

Tekan bintang "🌟" dipojok bawah kiri ya!!

Double update!!!

☁️

Sudah lima hari semenjak kejadian kecelakaan Kanya dengan Sheila dan selama itu pula teman-teman mereka juga sering menjenguk mereka. Kini mereka berdua diperbolehkan untuk pulang.

"Akhirnya pulang," ucap Kanya.

"Kamu pulang sama papa dan kak Kevan ya sayang. Mama gak bisa ikut jemput kamu," ucap Gery.

"Gak apa pa. Besok, Kanya bisa sekolah?" tanya Kanya.

"Besok belum bisa. Lusa kamu bisa sekolah lagi," jelas Gery.

"Yahhh....." Kanya kecewa.

"Gak apa. Istirahat aja sehari besok," ucap Kevan.

"Iya kak." Kanya merasa Kevan sedikit gimana gitu. Apa ini cuma perasaannya aja. Intinya, dia suka dengan perhatian sang kakak, Kevan.

"Yaudah yuk pulang!" ajak Gery.

"Yuk,"

Sementara ditempat lain, kini Felicya dan Key sedang menjemput Sheila untuk pulang.

"Ayo pulang sayang!" ajak Felicya.

"Iya," ucap Sheila.

"Maaf, tante jadi ngerepotin kamu Key," ucap Felicya tidak enak.

"Gak apa kok tante. Kan Sheila sahabat Key,"

"Yaudah kita pulang,"

Mereka kini bergegas untuk pulang dan sesampainya di depan rumah mereka disambut oleh Bi ijah. Pembantu dirumah Felicya yang baru saja kembali dari pulang kampung. Author gak bilang ya kalo dirumah Felicya ada pembantu. Hehehe.. Sorry.

"Kamu gak mau mampir dulu Key?" tanya Felicya.

"Maaf tante. lain kali aja Key mampir," tolak Key secara halus.

"Yaudah hati-hati dijalan Key,"

"Iya Tante,"

"Gue pulang Shel. Lo lekas sembuh biar bisa gue jahilin,"

"Iya iya bawel. Udah sono pulang!" usir Sheila. Key meninggalkan pekarangan rumah Sheila.

Semenjak siuman, Sheila kini lebih banyak diam. Sama seperti Kanya. Mereka berdua sama-sama lebih pendiam.

"Mama pulang," ucap Felicya dan mereka disambut Gery dan Kanya diruang keluarga. Jangan lupakan di muka datar Kevan.

Kanya dan Sheila saling bertatapan. Bingung yang ia rasakan sekarang.

"Ma! Pa!" ucap Kanya dan Sheila bersamaan.

"Iya sayang. Kalian kembar," ucap Felicya.

"Yaudah kalian masuk ke kamar dulu. Nanti mama sama papa ceritain." Kanya dan Sheila memasuki kamar mereka masing masing dengan di arahkan oleh bi Ijah.

Sheila kini memasuki kamarnya dan menutupnya.

"Beneran kamar gue?" tanyanya pada diri sendiri.

Tiba-tiba ia mengalami sebuah lintasan ingatan di kepalanya.

"Kanya," ucapnya kemudian dan kemudian ia mengalami sakit di kepala. Sheila mengerang kesakitan dan kemudian ia memilih untuk  tidur.

☁️

TACENDERIE (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang