16. Ketahuan?

2 5 0
                                    

Jangan lupa vote ya. Gak minta lebih kok, hargai aja yang buat cerita. Terima kasih.

Tekan bintang "🌟" dipojok bawah kiri ya!!

Double update kawan!!

☁️

Kanya kini terbaring di tempat tidurnya. Pakaiannya sudah diganti oleh Sheila, Sheila juga membersihkan darah bohongan di kepala Kanya dengan di keramas.

Kiki? Dia berada di kamar Kevan.

"Gue mau ngaku aja deh bang," ucap Kiki.

"Kenapa?"

"Gue udah gak betah kalo pura-pura gak kenal sama Anya bang Idan! Kasihan juga Anya yang nyari gue,"

"Biarin dia tau sendiri,"

"Kok lo tega banget si bang?"

"Demi kebaikannya." Kiki atau Ian. Sahabat kecil Kanya. Ya, selama ini dia menjaga Kanya dari jauh dan mendapat penjelasan dari Kevan kalau Kanya kehilangan beberapa memorinya saat terapi ke psikiater.

"Kasihan Eza dong bang. Dia malah di lupain sepenuhnya dari ingatan Anya,"

"Untung gue bisa komunikasi sama dia,"

"Kamu gak tau trauma yang dialami Anya semenjak penculikan itu, termasuk saya," ucap Kevan.

"Maaf bang Idan, gue gak maksud buat buka luka lama. Maafin gue bang," ucap Kiki serius. Ia tak tega melihat muka sedih Kevan. Atau yang biasa ia panggil bang Idan.

"Eza nanti suruh ke markas," ucap Kevan kemudian.

"Oke. Kalo gitu, gue permisi bang,"

"Gak mau liat Anya dulu?"

"Enggak deh bang. Ada kembarannya, nanti dia tau gue,"

"Oke,"

☁️

Kanya sudah bangun dari pingsannya dari tadi. Kini ia sudah bersiap dengan setelan hitam-hitam.

"Mau kemana lo?" tanya Sheila.

"Keluar,"

"Udah malem juga,"

"Belum larut malem." Jam menunjukkan baru pukul 8 lewat.

"Mama sama papa gak ada dirumah, kalo lo pergi, gue sendirian,"

"Ada Kevan,"

"Kak Kevan juga pergi dari sore tadi belum balik,"

"Telpon Key buat nemenin. Gue harus keluar,"

"Serah deh,"

"Gue keluar,"

☁️

Kini Kanya sudah berada di arena balapan. Bersiap-siap didalam mobilnya. Menunggu aba-aba dari cewek yang berada di garis start antara mobilnya dan mobil lawan untuk memulai balapan. Kini taruhannya adalah mobil kesayangannya, dan tak akan Kanya biarkan mobilnya itu jadi milik orang lain.

"Satu.... Dua... Go!" teriak cewek yang berada didepan.

Kanya melajukan mobilnya dalam kecepatan yang bisa dibilang cepat. Membela jalanan yang cukup sepi dan akhirnya ia memenangkan balapan. Kanya keluar dari mobil mengenakan topi hitam serta jaket denim hitam favoritnya. Dandanannya ia ubah agar saat ia berada di luar arena balapan tak dikenali oleh orang-orang yang ada disini yaitu ia tambahkan eyeliner dibagian bawah matanya serta memakai kacamata biasa. Tak lupa masker yang bertengger di dagunya.

"Lo menang. Nih uang lo," ucap cowok yang berada didepan Kanya dan menyerahkan uang kepada Kanya tetapi belum diterima oleh Kanya.

"Gak perlu," ucap Kanya kemudian meninggalkan cowok tersebut.

TACENDERIE (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang