Jangan lupa vote ya. Gak minta lebih kok, hargai aja yang buat cerita. Terima kasih.
Tekan bintang "🌟" dipojok bawah kiri ya!!
☁️
Kemarin sudah kedatangan murid baru. Hari ini Kanya tak lagi duduk sendirian. Melainkan ada teman sebangkunya. Kano. Sebenarnya Kanya sedikit risih memiliki teman sebangku.
"Kantin?" tanya Kano pada Kanya.
"Hm,"
"Ayo Kan!" Ajak Aza dengan semangat.
Kanya, Aza, Maya dan Kano berangkat ke kantin bersama-sama.
"Eh Kan? Perasaan kemarin-kemarin si Bian kayak deketin lo, kayak orang suka deh. Kok tiba-tiba jadi biasa aja gitu?" bisik Aza.
"Hm?"
"Lo udah ditembak Bian terus lo tolak? Makanya dia kelihatan gak deket lo lagi?"
"Gak ada,"
"Apaan sih? Gue gak paham? ucap Aza yang masih setengah berbisik.
"Sepupu," ucap Kanya. Aza mengernyit, beberapa saat kemudian ia menjentikkan jari nya.
"Kalian sepupuan ternyata!" seru Aza heboh. Maya yang melihat itu menatap Kanya dengan pandangan bertanya dan Kanya menjawab dengan gelengan kepala. Tanda 'tak ada apa-apa'. Maya paham dan mengangguk. Kano memperhatikan dalam diam.
"Pesen apa nih?" tanya Maya.
"Lo pesen apa May?" tanya Aza.
"Seperti biasa, bakso. Kalo lo?" tanya Maya.
"Samain deh, kalian?" tanya Aza pada Kanya dan Kano.
"Samain!" ucap Kanya dan Kano bersamaan.
"Oke." Aza dan Maya menuju antrian stan bakso untuk memesankan mereka bakso serta minuman.
"May, gue lupa nanyain minuman," lirih Aza. Tak lama kemudian ponselnya berbunyi.
Aza memeriksa ponselnya dan melihat chat dari seseorang, kemudian tersenyum.
"Kenapa? Dari siapa?" tanya Maya.
"Temen kita cenayang May," ucap Aza dan Maya memasang raut muka bingung.
Ting!
"Tuh kan Maya! Kanya tau kalo kita ngomongin dia," ucap Aza setelah melihat ponselnya kembali.
"Kenapa sih Za?"
"Chat dari Kanya, dia tau kita belum nanyain minum apa, tapi dia udah bilang, minumannya samain. Gitu," jelas Aza.
"Dia memang aneh dan unik Za," ucap Maya dan di angguki setuju oleh Aza.
☁️
Sementara itu, Sheila sedang berada di perpustakaan. Setelah jam istirahat tadi, Sheila memutuskan untuk bolos ke perpustakaan.
"Bandel ya gue. Pakek bolos segala," gumam Sheila dengan cekikikan.
"Bau buku," ucap Sheila dan memejamkan matanya menikmati aroma buku.
"Ya kali bau sate." Tara muncul dari balik rak didepan Sheila.
"Eh lo disini Tara? Ngapain?" tanya Sheila. Kemudian ia menepuk dahinya, pertanyaan yang bodoh.
"Gue habis balikin buku paket. Gak sengaja liat lo dan gue samperin aja deh,"
"Oh..." ucap Sheila dengan menganggukkan kepalanya.
"Lo bolos ya?" tuduh Tara.
"Apaan sih Tar? Tapi bener sih. Gue mau coba bolos," ucap Sheila dengan senyuman singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TACENDERIE (ON-GOING)
Teen FictionTACENDERIE berasal dari gabungan kata TACENDA dan CAMARADERIE. TACENDA memiliki arti hal-hal yang tidak disebutkan atau di publikasikan. Sedangkan, CAMARADERIE memiliki arti rasa saling percaya dan persahabatan di antara orang-orang yang menghabiska...