18. Siswa Baru

3 3 0
                                    

Jangan lupa vote ya. Gak minta lebih kok, hargai aja yang buat cerita. Terima kasih.

Tekan bintang "🌟" dipojok bawah kiri ya!!

☁️

Seperti biasa, Kanya melewati paginya dengan rutinitas yang selalu sama untuk menyiapkan diri ke sekolah. Entahlah, hari ini ia merasa sedikit ringan.

"Hari ini kak Kevan gak usah jemput aku ya, mau jalan sama Key. Hehehe," pamit Sheila saat sampai didepan sekolahnya. Kevan mengangguk sebagai jawaban.

"Kencan?" goda Kanya, tapi mukanya datar.

"Enak aja. Gue sama Key cuma SAHABAT," jawab sheila dengan menekankan Kata sahabat.

"Yakin? Gak lebih?" goda Kevan.

"Iyalah. Yaudah kalian pergi nanti telat!" usir Sheila.

"Iya bawel," ucap Kevan.

Kevan meninggalkan sekolah Sheila dan melajukan mobilnya menuju sekolah Kanya.

"Nanti pulang dijemput? Apa sama Ian?" tanya Kevan.

"Nanti aku hubungin," ucap Kanya.

"Oke. Belajar yang bener,"

"Udah bener," ucap Kanya dan menuju ke dalam sekolah.

"Pagi Kanya," sapa Aza saat Kanya berada di koridor.

"Juga," balas Kanya datar.

"Lo tau gak?"

"Gak." masih datar -_- .

"Ish.. Gue belum cerita," kesal Aza.

"Hm??" Kanya mengangkat sebelah alisnya. Tanda bertanya.

"Ada anak baru katanya. Dan lo tau lanjutannya, katanya dia mau dimasukin ke kelas kita," jelas Aza dengan antusias.

"Terus?" tanya Kanya ogah-ogahan.

"Kok lo biasa aja sih Kan?" heran Aza dan Kanya hanya memutar bola matanya jengah. Masa sahabatnya sendiri lupa sama sifatnya.

"Hmmm." akhirnya Kanya mengeluarkan deheman ringan.

"Katanya cogan loh yang dateng,"

"Hm,"

"Lo belum tau"

"Gak," ucap Kanya dan berjalan lebih cepat meninggalkan Aza.

Kanya berjalan dengan cepat sedangkan Aza mengejarnya dari belakang sudah ngos-ngosan. Saat di belokan Kanya tidak sengaja menabrak seseorang.

"Sorry," ucap Kanya datar tanpa melihat orang yang ia tabrak dan meninggalkannya kemudian memasuki ruang kelasnya. Duduk di bangkunya.

"Woi Kanya!" teriak Aza saat sudah sampai didepan pintu kelas.

"Apaan sih Za. Salam kek apa gitu. Dateng-dateng udah teriak-teriak," sahut Maya.

"Serah gue dong. Gue kan manggil Kanya bukan kembaran lucinta luna,"

"Astaga. Dikira gue banci apa? Gue cewek tulen,"

"Eh Kanya, lo tau gak yang lo tabrak tadi tuh cogan yang gue ceritain tadi, abar," heboh Aza.

"Apaan abar? Namanya?" tanya Maya.

"Kudet ah lo May. Abar bukan nama orang tapi singkatan dari Anak Baru,"

"Gue bukan kudet. Lo aja yang alay," bela Maya.

"Masih pagi," ucap Kanya mengehentikan perdebatan antara Maya dan Aza.

TACENDERIE (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang