5. Misi

6 4 0
                                    

Jangan lupa vote ya. Gak minta lebih kok, hargai aja yang buat cerita. Terima kasih.

Tekan bintang "🌟" dipojok bawah kiri ya!!

☁️

Hari ini Kanya bangun pagi, ia sudah bersiap-siap didepan kamar Sheila.
Membuka kamar sang kakak pelan-pelan. Mengambil seragam hingga buku mata pelajaran sang kakak hari ini. Tak lupa ia juga membawa ponsel Sheila bersamanya.

Beruntungnya Kanya, bahwa Sheila mempunyai seragam banyak. Jadi tidak akan ketahuan.

"Sorry," Itu yang diucapkan saat keluar dari kamar Sheila.

Kanya memasuki kamarnya dan seragam beserta buku pelajaran Sheila tadi ia masukkan ke dalam totebag.
Kanya berangkat dari rumah menggunakan seragam sekolahnya. Ia sudah mengabari temannya kalo hari ini ia absen.

"Ma! Pa! Aku berangkat" ucap Kanya.

"Hati-hati sayang"

"Oh iya! Ma, pa. Aku udah ngabarin temen Sheila kali hari ini dia gak masuk,"

"Tumben?" tanya Felicya.

"Gak apa, tadi mampir ke kamar Sheila, dia nyuruh buat ijin ke temannya aja,"

"Oke," jawab Gery.

"Kanya berangkat,"

"Iya. Hati-hati sayang!"

Kanya mulai mengendarai mobilnya menuju sebuah apartemen. Ia memiliki sebuah apartemen, itu pemberian tante tersayangnya. Tapi tantenya memberinya secara rahasia karena takut dimarahi oleh sang kakak, siapa lagi kalo bukan Felicya.

Kanya memarkir mobilnya dan mulai menuju apartemen nya.

"Udah lama," ucapnya.

"Oke let's start the game!" ucapnya dengan seringai.

Kanya mulai mengganti seragam nya dengan seragam milik Sheila. Menguncir rambutnya, ia sedikit risih kalau memperlihatkan lehernya. Berhubung ini adalah misi, jadi ia harus rela menahan risih. Melepas gelang serta jam tangan hitamnya dan menggantinya dengan jam tangan milik Sheila.

"Look alike!" ucapnya sendiri.

"Gak boleh sampe bicara kasar, banyak senyum, ramah,"sugestinya, memperingati diri sendiri.

Kanya kemudian memesan taxi online dan mulai berangkat menuju sekolah Sheila.

"Mari bermain peran," lirihnya saat sampai di sekolahan.

"Pagi Sheila," sapa seorang siswa yang sama sekali Kanya tak tau. Ia hanya tau dari nametagnya. Nanda eka B.

"Iya pagi," sapa balik Kanya. Pagi-pagi udah senyum. Huft merepotkan. Batin Kanya.

"Gue temenin kekelas mau ya?" ucap Nanda.

"Sorry ya Nan. Sheila bareng sama gue," ucap seseorang dari belakang dan merangkul Kanya.

"Key," gumam Kanya.

"Iya kan? Sheila," ucap Key.

"Iya," jawabnya kemudian.

"Bye Nan," ucap Sheila berlalu meninggalkan Nanda.

"Nih tangan udah bisa kan dilepas?" ucap Kanya datar.

"Yaelah Shel. Biasanya juga kan begini," ucap Key.

"Sekarang beda," ucap Kanya dengan melepaskan tangan Key yang berada dibahunya.

"Eits... Lo kenapa sih?" heran Kanya.

"Mampus deh gue. Gue kan lagi nyamar" batin Kanya.

"Gue lagi gak mood" jawab Kanya kemudian.

TACENDERIE (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang