WKoF: Diketahui

23 3 0
                                    

PERINGATAN!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PERINGATAN!

Cerita hanyalah imajinasi semata, jika ada kesamaan waktu, tempat dan nama tokoh itu adalah sebuah kebetulan. Dilarang mengcopy paste cerita, walau aku tidak tau tapi Tuhan MahaTahu.

Untuk kehaluan waktu dan tempat kami persilakan ...

HAPPY READING ...

14

"Heh? Untuk apa? Kenapa?" tanya Nada bertubi-tubi seraya mengerutkan dahinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heh? Untuk apa? Kenapa?" tanya Nada bertubi-tubi seraya mengerutkan dahinya. Secara tiba-tiba saja kakaknya mengajak untuk berjanji hal yang tak perlu. Sebenarnya ada apa dengan dirinya ini, sangat membuat Nada bingung.

"Sudah turuti saja! Apa susahnya, sih!" Jihoon oppa menarik tangan Nada dari sakunya dan menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Nada. "Kau sudah berjanji padaku, jadi berikan handphonemu!"

"Wae? Kenapa aku harus melakukannya? Sebenarnya mau oppa, apa?" Nada mencegah tangan Jihoon yang ingin merogoh sakunya untuk mengambil handphone milik Nada. Nada tidak terima dan bertanya-tanya, mengapa ia harus melakukannya. "Oppa kenapa kau seperti ini?"

"SUDAH BERIKAN SAJA!" tanpa sengaja Jihoon membentak Nada.

Nada terkejut bukan main. Walau Jihoon memang tipe orang yang gampang termakan emosi, tapi bagi Nada itu tetap menyakiti hatinya. Bulir air mata mengumpul di kelopak mata bawah Nada, siap untuk terjun ke pipi tembamnya.

"Maaf, aku tidak bermaksud. Maafkan aku," ucap Jihoon melembut. Nada melepaskan tangan Jihoon setelah dirinya tak lagi ingin menyentuh handphone Nada. "Aku hanya tidak ingin kau melihat berita-berita itu."

Nada mengusap air mata yang sedikit demi sedikit keluar tanpa seizinnya. Kemudian ia menatap seluruh anggota keluarganya, memperlihatkan kesedihan didalam tatapannya. "Aku sungguh baik-baik saja dengan semuanya. Kenapa kalian tidak percaya? Aku baik-baik saja. Sungguh percaya padaku."

"Kami percaya, tapi bukan itu yang ingin ditekankan oleh Ji Hoon oppa kepada dirimu, Nada," ucap Yuri buka suara. Yuri ingin menjelaskan kenapa semua bersikap begitu pada Nada tapi ia malah jadi bingung bagaimana mengutarakannya setelah dilirik tajam oleh Ji Hoon, oppa-nya.

What Kind of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang