WKoF : Menjenguk

20 4 0
                                    

PERINGATAN!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PERINGATAN!

Cerita hanyalah imajinasi semata, jika ada kesamaan waktu, tempat dan nama tokoh itu adalah sebuah kebetulan. Dilarang mengcopy paste cerita, walau aku tidak tau tapi Tuhan MahaTahu.

Untuk kehaluan waktu dan tempat kami persilakan ...

HAPPY READING ...

24

Woozi melangkah masuk ke sebuah restaurant yang masih di sekitaran markas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Woozi melangkah masuk ke sebuah restaurant yang masih di sekitaran markas. Ia lalu duduk di kursi yang agak jauh dari pintu, agar saat Nada masuk dapat langsung melihat dirinya dengan jelas. "Mau pesan apa?"

"Saya akan memesannya nanti," balas Woozi kepada ibu pemilik restaurant.

Woozi kemudian melihat-lihat buku menu yang tersedia di meja, seraya menunggu kedatangan gadisnya. Ia membolak-balik buku itu tanpa arti. Setelah bosan dengan kegiatannya itu, Woozi menyandarkan punggungnya pada kursi. Ia melipat tangannya di depan dada, lalu menutup kedua kelopak matanya sampai selang beberapa lama ...

"DOR!"

Woozi terlompat di bangku yang di dudukinya. Ia langsung membuka matanya lebar-lebar. Pandangannya langsung tertuju pada Nada yang sedang tersenyum sangat lebar. "Haruskah kau menganggetkanku?"

"Hehehehehehe ... maaf," ucap Nada. Ia kemudian duduk di hadapan Woozi. Meletakan sebuah box kotak di atas meja. Bola mata Nada melihat sekeliling tempat itu. Sedangkan Woozi hanya memperhatikan gadisnya itu. "Kenapa kita bertemu di restaurant?"

"Ini sudah musim dingin jadi makanan yang cocok adalah galbitang," jelas Woozi.

"Ini musim dingin kenapa pakaianmu seperti itu? Mana syal dan penutup kepalamu juga? Diluar sangat dingin tau?" Woozi mengomel setelah menyadari pakaian Nada yang tidak cukup hangat.

"Aku meninggalkannya di mobil. Tenang saja, aku membawa hotpad, kok." Nada tak memperdulikan Woozi, ia sibuk melihat menu. "Oppa aku pesan yang ini."

"Hotpad saja tidak cukup, Nada. Kau perlu pakaian yang hangat. Kamu itu tidak tahan musim dingin," omel Woozi yang seperti rapp menurut Nada. "Dan lagi apa yang kamu bawa itu?"

What Kind of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang