WKoF : Kencan

44 5 0
                                    

PERINGATAN!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PERINGATAN!

Cerita hanyalah imajinasi semata, jika ada kesamaan waktu, tempat dan nama tokoh itu adalah sebuah kebetulan. Dilarang mengcopy paste cerita, walau aku tidak tau tapi Tuhan MahaTahu.

Untuk kehaluan waktu dan tempat kami persilakan ...

HAPPY READING ...

7

Tringgg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tringgg ... Triinggg ... Tringgg ...

"Yeoboseyo?"

"Aku di depan, bukakan pintu!"

Kelopak mata Nada seketika terbuka lebar, ia yang belum mengecek dari siapa panggilan itu segera melihat nama yang tertera di handphonenya. Nada sungguh tak percaya bahkan matanya sudah membulat sempurna, "Woozi oppa? Apa maksudnya bukakan pintu?"

"Ya bukakan pintu, aku di depan pintu apartemenmu."

"Apa? oh oke ... oke .... Sebentar." Nada segera bangkit setelah mematikan panggilan tersebut. Ia langsung berlari menuju pintu apartemen sambil mengingkat rambutnya yang terurai. "oh, mwoya ige*? Jinjja* woozi oppa?" bingung Nada saat dirinya membuka pintu.

Bagaimana tidak, woozi benar-benar ada dihadapannya sekarang. Nada masih sangat tidak percaya dengan apa yang ada didepannya. Nada tersadar untuk melihat jam dinding, "Oppa ini sudah jam 3 pagi. Untuk apa oppa kemari?"

Woozi melangkahkan kaki, masuk ke dalam tanpa menghiraukan pertanyaan bertubi-tubi Nada. Bola matanya menelusuri penjuru apartement milik sang kekasih. Menurutnya apartement Nada cukup besar untuk seseorang yang hanya tinggal sendiri, "Apartementmu bagus juga,"

Kini Nada berdiri di depan Woozi yang sama sekali tidak memberikan atensinya kepada Nada, ia meraih lengan Woozi agar sang komposer itu melihat kearah dirinya. "Oppa kau belum menjawab pertanyaanku."

Woozi tidak menjawab pertanyaan itu dan malah menyerahkan sebuah paperbag ke tangan Nada. Hal itu tentu saja membuat kekasihnya semakin menatap kebingungan. Apalagi setelah ia mengintip isi di dalamnya. "Gantilah pakaianmu dengan itu," suruh Woozi.

What Kind of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang