WKoF: Cemilan Tengah Malam

20 4 0
                                    

PERINGATAN!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PERINGATAN!

Cerita hanyalah imajinasi semata, jika ada kesamaan waktu, tempat dan nama tokoh itu adalah sebuah kebetulan. Dilarang mengcopy paste cerita, walau aku tidak tau tapi Tuhan MahaTahu.

Untuk kehaluan waktu dan tempat kami persilakan ...

HAPPY READING ...

18

"Dia terkejut?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia terkejut?"

"Mungkin." Kedua bahu Yuri terangkat bersamaan, ia sudah lama tidak pernah berhubungan dengan temannya itu. Yuri benar-benar sudah memutuskan hubungannya dengan teman-teman traineenya.

Keduanya kini terdiam menikmati makanan dan minuman yang masih tersedia. Yuri menyatapnya begitu lahap hingga sudut bibir Nada tertarik keatas melihatnya. Makan dengan Yuri sangat mengasikkan apalagi saat Nada membuatkan makanan untuk kakaknya itu. Dahulu ketika Yuri dan Nada masih menjadi trainee di agensi lamanya, mereka sering bikin resep ala-ala di toserba terdekat.

Nada tiba-tiba saja merasa ingin tahu tentang Yuri yang ikut keluar dari agensi Nada yang lama. "Eonni kenapa memutuskan untuk mengakhiri kontrak juga?"

Yuri merubah posisi duduknya kesamping agar dapat meluruskan kaki panjangnya. "Hak debut hanyalah milik orang-orang yang beruntung, sedangkan aku tidak. Mau seberapa bagus nyanyian dan tarianku, tidak membuatku bisa berdiri di atas pangung."

"Eyy~ aniya," sanggah Nada.

"Apanya yang tidak? Liat saja dirimu, kamu dibuang setelah mendapatkan luka di sudut bibirmu. Padahal posisimu di group adalah ace. Kemampuan bernyanyi seriosamu tidak dapat dilawan, kalau terkenal, kamu adalah orang pertama yang akan dikenang karena wajahmu imut natural," jelas Yuri panjang lebar.

"Lagian kemungkinan debut itu hanya 50% dari 100% yang berarti kemungkinannya tidak ada yang bisa memastikannya. Aku juga memikirkannya dengan matang sebelum benar-benar memutuskan kontraknya, aku bimbang selama 1 bulan. Tapi pada akhirnya aku teringat dirimu yang sudah bersusah payah tapi diabaikan," tambahnya.

What Kind of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang