WKoF : Telepon

14 4 0
                                    

PERINGATAN!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PERINGATAN!

Cerita hanyalah imajinasi semata, jika ada kesamaan waktu, tempat dan nama tokoh itu adalah sebuah kebetulan. Dilarang mengcopy paste cerita, walau aku tidak tau tapi Tuhan MahaTahu.

Untuk kehaluan waktu dan tempat kami persilakan ...

HAPPY READING ...

22

"Hua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hua ...." Nada melemparkan tubuhnya ke sofa yang sudah satu setengah bulan tidak ia tempati. Empuk dan lembutnya sofa selalu Nada rindukan. Sofa berwarna abu-abunya tidak ada tandingannya, apalagi kalau soal uang yang di keluarkannya untuk membeli sofa ini.

Kedua telapak tangannya bergerak memutar, merasakan sentuhan kelembutan dari sofa itu. Nada sangat senang karena akhirnya ia bisa kembali ke apartemennya yang selalu dirindukan. Nada sangat merindukan kehangatan, ketenangan yang ada di rumahnya. Nada lalu membaringkan tubuhnya, membiarkan seluruh tubuhnya merasakan sofa itu.

Nada sandarkan kepalanya pada batal yang diletakkan di lengan sofa. Karena posisi ruang keluarga di samping dapur, Nada dapat melihat Hayoung yang sedang memasukkan lauk pauk yang diberikan ibu angkatnya. Nada kembali duduk. "Eonni, itu biar aku saja nanti yang masukkan, Eonni harusnya istirahat dulu."

Hayoung melirik Nada sekilas, sedangkan tangannya masih berfokus mengeluarkan lauk pauk. "Kamu mandi saja dulu, bersihkan tubuhmu sebelum tidur."

"Iya, nanti akan aku lakukan," balas Nada. "Eonni menginap atau pulang?"

"Aku tidak menginap, aku akan pulang. Tidak apa-apa, kan?" Nada mengangguk sebagai balasannya. "Aku sudah menaruh semua makanannya, kamu mandi lalu istirahat besok kita akan bekerja kembali."

"Baik." Nada memperhatikan Hayoung yang memakai kembali jaketnya dan membawa tasnya. Kemudian managernya itu pamit untuk pulang. Nada mengantarnya sampai ke depan pintu apartemennya. Tak lupa Nada mengucapkan terima kasih atas kerja keras Hayoung hari ini. Nada tetap memperhatikan Hayoung sampai akhirnya penampakan Hayoung hilang di antara pintu lift.

What Kind of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang