민윤기 - 43 [END]

1.8K 151 14
                                    

-Min Yoongi

Aku dan Hana.

Kisah cinta kami dimulai sejak 2018 lalu.
Sejak pertama kali bertemu dengannya, yang kulihat dia hanyalah gadis biasa. Aku sama sekali tidak tertarik padanya. Karna dulu, satu-satunya gadis yang kusuka hanyalah Adora.

Tapi aku sadar, itu hanya sekedar rasa suka.

Orang bilang, kau hanya jatuh cinta sekali seumur hidup. Dan Hana adalah cinta itu.

Kami sempat terpisah, tapi takdir menyatukan kami kembali.

Sudah cukup bagiku membuktikan bahwa Hana-lah orang yang kubutuhkan. Sudah cukup pula bagiku meyakinkan diri untuk benar-benar menikahinya.

"Kau terlalu banyak pikir. Katakan saja kau ingin yang seperti apa?" Dari telpon, suara Namjoon terdengar kesal.

Aku mengetuk jari pada meja. Mataku melihat ke sana kemari. Hana dan Hansu tengah tidur siang. Sementara di sini, di ruang tamu, aku tengah sibuk memikirkan sesuatu.

"Aku ingin cincin yang sama persis dengan yang kau pilihkan di London waktu itu."

"Astaga, Hyung!" keluhnya. "Aku bahkan sudah lupa bagaimana rupa cincinya."

"Tapi aku masih ingat," kataku. "Dulu aku sempat mengambil foto cincin itu. Akan kukirim padamu."

Dengan telpon yang masih tersambung, aku mengirimkan sebuah foto pada Namjoon. Itu adalah foto cincin yang dia pilihkan di London. Cincin itu adalah cincin yang ingin kuberikan pada Hana saat melamarnya beberapa tahun lalu. Sayangnya, cincin itu mungkin sudah berkarat di dasar sungai Han. Cincin itu terlihat sederhana. Berlambang bulan sabit dengan permata yang menghiasinya.

"Kau bisa memesannya dan minta dibuatkan bentuk yang sama."

Aku tampak berpikir sejenak. "Apa perlu waktu lama?"

"Akan kuurus itu nanti."

"Berapa lama?"

Namjoon berdecak kesal. Meski tak bisa melihatnya, aku tau dia tengah kesal. "Lusa cincinnya akan kau terima." Dia tampak yakin. "Bisakah kututup dulu panggilannya? Aku ada rapat penting dengan trainee baru."

"Terimakasih," ucapku dengan tulus.

"With my pleasure." Dia membalas. Lalu panggilan terputus.

Aku memandangi ponsel dan melihat riwayat panggilanku dengan pria yang tengah sibuk membangun Agensi sendiri itu.

• • •

"Kau sedang apa?" Seseorang bertanya. 

Aku melihat sekilas pada Hana yang datang sambil membawakanku secangkir ice coffee. Dia ikut duduk di sampingku. Membungkukkan badan sambil melihat ke arah laptop di hadapanku.

"Aku tengah memilih tempat bulan madu," kataku sambil terus menatap referensi tempat liburan yang dikirim Jimin melalui Email.

"Hawai?" Nadanya memelan. Aku menatapnya dengan wajah bingung.

"Kau ingin kita bulan madu di Hawai?"

"Hah?" Dia tampak kaget sembari tertawa pelan. "Tidak."

"Lalu? Kau menyebut Hawai tadi."

Dia tampak berpikir sejenak. Raut wajahnya tampak mengingat sesuatu. "Saat aku koma, aku bermimpi berbulan madu bersamamu di Hawai."

𝗠𝗜𝗡 𝗬𝗢𝗢𝗡𝗚𝗜 • [BOOK 2] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang