민윤기 - 05

2.6K 350 62
                                    

"Apa bisa kukatakan pertemuan ini sebuah keberuntungan? Atau malah kesialan?"-Hana Elvia

"Apa bisa kukatakan pertemuan ini sebuah keberuntungan? Atau malah kesialan?"-Hana Elvia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Kedua telapak tanganku tak henti-hentinya berkeringat. Kucoba menetralkan rasa canggung bercampur gugup yang tak terkira. Sepatuku terus mengetuk ubin dengan tempo yang cepat. Secepat pacuan jantung dan denyut nadi.

Dibandingkan bertatap muka dengannya, aku memilih membuang muka dengan alibi melihat pemandangan di sekitar.

Ini gila. Kenapa takdir seakan mempermainkanku terus? Seberapa luas memangnya kota Seoul sampai aku bertemu dengannya di tempat yang sama. Bahkan di hari pertamaku kembali ke Seoul.

Ini keberuntungan atau justru kesialan?

Jujur ini sangat-sangat membuatku tak nyaman. Tapi paksaannya untuk mengobrol sebentar terlalu sukar kutolak. Inilah masalahku. Aku terlalu enggan menolak orang lain dengan alasan merasa tak enak. Selalu seperti itu meski sebenarnya hati tengah memaki keputusan diri sendiri.

Aku hanya berharap semoga Drew tak tiba-tiba muncul dan memergoki kami, atau sebuah kejadian menggemparkan pun akan terjadi.

"Bagaimana kabarmu?" Dia memecah keheningan.

Aku terbatuk singkat dan tersenyum canggung. Kuselipkan beberapa helai rambut sembari menatapnya sekilas. "A-aku baik!" singkatku.

Dia mengangguk sambil menyeruput kopinya lagi.

Perubahan besar kulihat jelas dari tingkah laku, cara berpakaian dan gaya rambutnya. Tapi satu hal yang pasti, senyum kotaknya masih sama.

Kim Taehyung. Lama sekali aku tak bertemu dengannya. Ada setumpuk rasa rindu dalam hati kecil. Tapi semua itu masih remang-remang karna tertutup rasa takut dan khawatir berlebihan saat kami kembali bertemu.

Rasanya seperti ... Akan lebih baik jika kami tak pernah bertemu lagi. Iyakan?

"Dan kau?" Aku basa-basi. "Kau terlihat jauh lebih tinggi."

"Aku baik juga." Dia terkekeh pelan. "Banyak hal berubah selama tiga tahun terakhir. Ngomong-ngomong, kau sedang liburan di sini?"

Aku berniat menggeleng. Hampir kukatakan bahwa aku kemari untuk melangsungkan sebuah resepsi pernikahan. Tapi mulut berhasil bungkam didetik terakhir.

"Sebenarnya aku kemari untuk bisnis keluarga," jawabku bohong. "Hanya sebulan."

Taehyung mengangguk. Topi yang dia kenakan tampak serasi dengan kemeja kebesaran miliknya. Beberapa kali aku melihat keadaan sekitar. Takut-takut ada yang berhasil mengenalinya.

𝗠𝗜𝗡 𝗬𝗢𝗢𝗡𝗚𝗜 • [BOOK 2] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang