민윤기 - 04

2.7K 346 47
                                    

"Aku kembali. Tidak untuk melihat masa lalu, tapi untung menatap masa depan."—Hana Elvia

• • •

Pesawat berhasil mendarat di Bandara Incheon pukul lima sore. Lama tak bepergian jauh membuatku kelelahan dan langsung buru-buru kepenginapan yang sudah disediakan keluarga Drew.

Dan di sinilah aku sekarang. Tengah berdiri di atas balkon yang langsung menghantarkanku pada pemandangan indah kota Seoul. Sejauh mata memandang, tak banyak yang berubah. Bahkan masih sama saja.

Yang beda hanya satu. Perasaanku.

(A/n: di sini mungkin aku menggambarkan sosok Hana yang bisa dibilang kek susah move on banget dari Yoongi. Meskipun sebenernya kalo aku yg diposisi dia pasti juga gitu wkwk. Tapi gagal move on yg Hana rasain disini tuh beda. Dia lebih merasa tersakiti gitu. Alias trauma. You know lah... Perempuan paling sulit lupain rasa sakit. Ya karna dia udah ngasih Yoongi sepenuh hati dan cinta penuh dia. Tapi mereka malah putusnya gampang banget dan Yoongi seakan gak berjuang sama sekali untuk Hana. Apalagi di sini posisinya Yoongi itu first love-nya Hana. Kebayang dong sakitnya? Ini maybe... Bukan semacam gak bisa move on karna masih suka. Tapi gak bisa move on karna rasa trauma. Padahal sekarang Hana udah punya Drew. Tapi pasti susah untuk bisa menerima org baru. Gak mudah percaya lagi. Ya karna trauma itu.

Kalo inget sesuatu tentang Yoongi, Hana jadi ingat tentang rasa sakitnya. Jadi sekarang Hana benci Yoongi ya? Bisa dibilang gitu. Ada konflik batin dari Hana dan Yoongi di season 1 yang masih belum terselesaikan. Yoongi seakan gampang banget relain Hana tanpa alasan yang Hana sendiri belum tau tentang alasan itu sebenernya. Ibaratnya ya kalo udah putus ya putus. Gitu kalo pola pikir Yoongi. Dia mungkin masih cinta banget sama Hana, tapi untuk memaksa mempertahankan hubungan, itu sama sekali bukan tipe dia. Yoongi always be tsundere man.)

Pada sisi kiri balkon, aku bisa melihat dengan jelas pemandangan sungai Han. Ah! Aku jadi teringat momen ketika aku dan Kayla selalu mendatangi tempat itu setiap weekend.

Ngomong-ngomong, entah bagaimana kabar gadis itu sekarang. Apakah dia masih mengharapkan Jimin seperti dulu?

"Kay, i miss you!" Aku tersenyum dengan mata berkaca. Pasalnya, selama pulang ke Indonesia, kami benar-benar lost kontak.

Beberapa kali sempat kucoba mencari informasinya. Aku bahkan mengecek semua akun sosial medianya. Tapi nihil, semua sudah tak aktif. Bahkan postingan terakhirnya saja Januari tahun lalu.

• • •

Keesokan paginya, aku masih melakukan hal yang sama. Memandangi sejenak kota Seoul dari atas balkon.

Ponsel di tanganku bergetar, membuatku reflex membaca pesan yang baru saja masuk.

Nanti malam kita akan fitting gaun untuk resepsi. Bersiaplah! Akan kujemput jam delapan.

Aku menghela nafas ketika selesai membaca pesan yang baru saja dikirim Drew. Pernikahan kami hanya tinggal satu bulan.

Tapi anehnya, aku masih sulit untuk menerima Drew. Rasanya begitu sulit untukku membuka hati dan memberi cinta untuknya.

Satu-satunya hal yang membuatku beruntung adalah, dia tak pernah memaksaku untuk mencintainya. Tapi sebaliknya, dia terus berusaha mendekatiku dengan semua yang dia bisa.

𝗠𝗜𝗡 𝗬𝗢𝗢𝗡𝗚𝗜 • [BOOK 2] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang