9#Setuju

2.6K 397 35
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

"Biarkan dia masuk."

Di ruangan yang temaram itu, sosok pria paruh baya menyuruh pelayan yang baru saja tiba memberitahu nya bahwa anak satu-satunya datang kemari untuk menjenguk dirinya.

Begitu di persilahkan oleh sang empunya, Jeongwoo merapikan kemeja yang membalut tubuh atletis itu.

"Selamat malam... Ayah." Jeongwoo membungkuk memberi hormat pada sang Ayah, meski pria paruh baya itu adalah Ayahnya tetap saja dia tidak bisa bersikap seenaknya.

Park Jihoon.

Ayah dari Park Jeongwoo, seorang duda beranak satu karena sang istri kini berada di rumah sakit jiwa akibat terlalu obses pada seseorang di masa lalu Jihoon.

Wanita itu acap kali melakukan apa saja dan mengikuti apa yang di lakukan oleh mantan pacar suaminya yang kini karirnya melejit di dunia entertainment.

Hingga suatu hari, dimana dia melihat sang suami terlihat begitu dekat kembali dengan pria dari keluarga Choi.

Padahal saat itu, Jihoon hanya melakukan kerja sama untuk iklan terbaru bersama sang mantan. Tapi istrinya bertindak terlalu berlebihan, mencaci maki dan hampir membunuh Choi Hyunsuk jika tidak di tahan oleh Jihoon.

Semakin lama, wanita itu menunjukkan gejala aneh. Dia juga pernah hampir membunuh anaknya sendiri--Park Jeongwoo, karena yang dia lihat adalah Choi Hyunsuk bukan anaknya.

Halusinasi yang kian menjadi, membuat Jihoon memutuskan untuk menggugat cerai sang istri dan tak jauh setelah putusan cerai di katakan sah.

Ibu dari Park Jeongwoo di bawa oleh keluarga nya ke rumah sakit.

"Ada apa?" Tanya Jihoon tanpa mengalihkan pandangan nya dari berkas di atas meja.  Bukan dia tidak suka kedatangan sang anak kemari, tapi waktunya tidak pas dan juga dia sebentar lagi akan berangkat ke pabrik untuk mengecek persediaan stok barang narkobanya yang akan di ekspor ke Jepang.

"Nona Watanabe mengatakan ingin mengajak kita makan malam bersama, apa Ayah bisa?"

Tangan yang semula bergerak membalik kertas di atas meja kini terhenti, mata tajamnya menatap Jeongwoo dengan pandangan sulit di artikan.

Bohong jika Jeongwoo tidak terintimidasi, tapi dia tetap berdiri dengan tegap dan tenang meski tangannya berkeringat. Suatu kebiasaan apabila dia gugup.

"Ada lagi?" Jihoon bangkit dari kursi kebesaran nya, melangkah menuju sofa mengambil jas nya di sana.

"Beliau juga mengatakan... Ingin memperkenalkan anaknya."

"Ayah tidak mau menikah lagi, kau tau itu. Jika dia mau, anaknya bisa menjadi ja--"

"Biar aku yang menikahinya, Ayah!" Sela Jeongwoo dengan cepat sebelum Jihoon benar-benar menyelesaikan kalimatnya.

Jujur saja, saat mengatakan itu Jeongwoo tidak berpikir dengan jernih. Dia mengatakan hal yang tidak seharusnya, tapi jika dia tidak menyela dengan cepat maka Ayahnya akan menjadikan anak dari Nona Watanabe sebagai jalang sang Ayah.

One BillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang