11#Makan Malam

2.6K 407 43
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

Sesuai saran Dongpyo, kini Haruto sudah siap dengan make up tipis yang membuat wajahnya terlihat segar dan manis di waktu yang bersamaan.

Rambut panjang yang di ikat setengah menyisakan poni di bagian depan, kesan indah dan tampan dia tampilkan senada dengan pakaian kemeja putih di balur vest hitam juga celana kain hitam.

Haruto sudah menunggu di depan halte kedatangan orangtuanya, jam sudah menunjuk kan pukul delapan kurang 15 menit.

Sesekali dia meniup telapak tangan sebab hawa dingin mulai menusuk kulit putih nya, Mamanya bilang mereka berada tidak jauh dari apartemen Haruto.

Itu lah mengapa dia cepat-cepat turun kebawah agar tidak membuat kedua orangtua nya menunggu. Dia juga di buru waktu untuk bertemu Mr. Justin, ingin mengembalikan uang itu secara langsung tanpa perantara Mommy.

Dia akan menjelaskan sendiri kepada pria itu mengapa menolak secara tegas dan menyuruhnya untuk berhenti mengancam akan menutup tempat kerjanya.

Tin!

Tin!

Suara klakson menyadarkan Haruto yang sedang melamun memikirkan sesuatu di kepalanya, dia segera masuk begitu kaca mobil turun menampilkan wajah sang ibu.

Sepanjang perjalanan menuju tempat yang baru pertama kali Haruto datangi, dia hanya mengangguk dan mengucapkan kata 'iya' setiap kali Mamanya mengatakan hal-hal yang selalu di dengar ketika akan bertemu seseorang.

Di dalam restoran ternama pada lantai paling atas, nuansa temaram yang memberikan kesan romantisme di sana membuat Haruto sedikit takjub.

Apalagi pemandangan menuju sungai yang terdapat banyak sekali pasangan bermesraan di bawah sana.

"Haru, duduk." Titah wanita itu pada anaknya.

Haruto lekas duduk di bantu oleh salah satu staff di sana, dia masih menatap sekeliling nya dengan seksama.

"Mah, apa ini gak terlalu berlebihan? Kenapa gak ketemu nya di restoran biasa?" Tanya Haruto heran, karena dia yakin harga makanan di sini tidaklah murah.

Juga tempat yang tengah mereka duduki terlihat sangat privasi, sebab dari banyaknya meja di sana tidak ada satupun orang kecuali dia dan keluarga nya.

"Lebay ah! Mana ada berlebihan." Sanggah nya dengan melambai pada dua orang pria yang berjalan ke arah mereka.

Dua pria berbeda usia dengan pakaian formal yang menambah kesan menawan di wajah keduanya, membuat satu-satunya wanita di sana sedikit tercengang melihat betapa gagah nya sosok Jeongwoo malam ini.

"Apa kami terlambat?" Tanya Jihoon sembari menjabat tangan tuan Watanabe yang menyambut nya dengan tepukan pelan pada lengan nya.

Jeongwoo juga ikut menjabat tangan seperti yang di lakukan oleh Ayahnya, dari ekor matanya dia melihat Haruto menatap bingung pada keempat orang di sana.

Sepertinya dugaannya benar, bahwa Haruto tidak tau siapa yang akan dia temui malam ini.

"Haruto?"

One BillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang