19#Malu Tapi Mau

3.1K 434 46
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

Kalau bisa memutar waktu, Haruto mau kamar mandi nya di pindahin ke kamar aja! Tidak di luar apalagi dekat dapur dan di samping pintu masuk.

Karena sungguh, ini memalukan.

Dengan mata membola sempurna, dia menatap horor sosok di belakang nya yang sedang membisikkan kalimat sensual namun terkesan menakutkan.

Air dingin yang tadi nya ingin di telan malah menyembur ke wajah orang di belakang nya ketika sebuah tangan kekar melingkari pinggangnya.

"Anjing! Uhuk-uhuk!" umpat nya. Dia kembali terbatuk-batuk karena melihat sosok sang dosen di belakang, pakaian hitam-hitamnya seperti seorang malaikat maut.

"Kamu ngatain saya, anjing?"

Haruto mencoba melepaskan tangan Jeongwoo dari pinggang nya, dia risih. "B-bukan gitu, Pak. Maksud saya, ini airnya kayak anjing. Bukan Bapak," perjelas Haruto dengan gugup.

Klek!

"Oh my eyes! Uh? Sorry, Tenang aja Mama gak liat. Kalian bisa lanjut, Mama lupa kalau ada arisan lagi hari ini hehe." Wanita itu memalingkan wajahnya ketika melihat Jeongwoo dan Haruto berciuman di dapur.

Dia yang baru saja tiba, di hadapkan pemandangan seperti itu tentu saja kaget tapi juga senang.

Kejadian sebenarnya adalah ketika Haruto sibuk mengoceh telinga Jeongwoo mendengar, suara dari pintu apartemen dan Jeongwoo segera menarik tengkuk lelaki itu sembari membalik tubuh keduanya.

Yang pertama, untuk menutupi tubuh Haruto yang polos. Kedua, jika ingin membuat drama lebih baik langsung ke intinya daripada banyak omongan.

Setelah merasa Nyonya Watanabe telah pergi, Jeongwoo melepaskan nya karena memang tidak ingin melanjutkan nya.

"Mau..."

Alis Jeongwoo terangkat sebelah melihat Haruto merengek padanya dengan kedua lengan yang melingkar di lehernya.

"Cium lagi..."

Oh, baik lah. Tapi tidak untuk hari ini, Jeongwoo sudah berencana ingin membawa Haruto jalan-jalan sebagai ganti karena tidak bisa mengajak lelaki cantik itu pulang bersama tadi sore.

"Gak, pakai baju setelah itu kita pergi." tolak nya sembari melepas tangan Haruto di lehernya, mereka harus segera pergi sebelum semakin malam karena itu tidak baik bagi kesehatan.

"Sekali aja... Ya ya ya?" Kalian bebas berpendapat, karena nyatanya Haruto lah yang menggilai bibir Jeongwoo sekarang, ini semua akibat dari pria itu yang telah merenggut ciuman pertamanya.

Jangan salah kan dirinya yang telah kecanduan oleh permainan bibir dan lidah Jeongwoo.

"Nanti atau tidak sama sekali,"

Bibirnya merengut sebab kesal tapi tetap menuruti kemauan sang Dosen, langkah nya pelan menuju kamar tanpa merasa malu atau mungkin lupa akan sesuatu (?)

.
.
.

Mata Haruto berbinar ketika melihat banyak sekali orang di sana, rupanya pria itu membawanya ke Everland. Jika tau begitu Haruto hanya akan menggunakan hoodie dan celana pendek saja.

"Suka?" tanya Jeongwoo saat keduanya telah sampai. Haruto mengangguk cepat dengan senyum mengembang di wajahnya, sudah hampir setahun lebih dia tidak bepergian kemana pun selain ke kampus dan Sky Garden'.

One BillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang