04

6.7K 72 0
                                    

Laras mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah dengan beberapa paperbag mewah ia bawa seorang diri sesampainya dikamar laras langsung merebahkan dirinya ke atas ranjang dan membuka seluruh pakaiannya.

"Padahal dulu aku suka sekali membaca novel tentang hal hal seperti ini ntah kenapa saat aku merasakannya jauh lebih menegangkan". Tutur laras sambil Membenarkan posisi tidurnya agar sedikit bersandar dengan bantal

Laras mulai memejamkan matanya lalu memilih untuk tidur dengan keadaan yang naked berbeda halnya dengan alex yang sedang di ujung hasratnya ia memilih untuk melampiaskan melalui beberapa vidio yang ia dapatkan dari sosial media.

"Sialan pay*daranya sangat pas ditanganku dan betapa seksi dirinya". Ucap alex sambil meracau

Pagi hari sudah mulai menunjukkan cahayanya tidak butuh waktu lama bagi alex untuk bersiap ke kantor pagi ini dan saat ia sampai di lantai satu tidak ada laras di manapun bahkan sarapan belum tersedia disana,Alex tersenyum menang pasalnya dengan begini ia bisa menikmati proses menghukum laras sesuai dengan keinginannya.

15 menit kemudian...

Terlihat laras yang turun dengan mengenakan kemeja dan rok yang sangat ketat itu membuat alex tidak berhenti menatapnya.

"Maafkan saya tuan hari ini saya terlambat bangun, apakah perlu saya buatkan sarapan terlebih dahulu?". Tanya laras sambil berjalan ke arah dapur

"Saya mau sarapan tapi bukan makanan".

" Tuan mau minuman? Mau kopi atau teh?". Tanya laras perlahan

"Sarapan saya adalah kamu". Ucap alex sambil berjalan ke arah laras yang semakin terpojokkan

"Buka bajumu". Ucap alex sambil mengangkat tubuh laras keatas meja

"Tapi tuan".

"Melawan hukuman kamu bertambah". Setelah mendengar semua itu laras dengan perlahan membuka kancing kemejanya lalu terlihat payudara yang mengepul keluar karena ukuran bra yang terlalu kecil

"Silahkan mendesah karena hanya ada kita berdua disini". Kata alex sambil membuka kemeja laras kebawah lalu membuka ikatan branya hingga terjatuh.

Terlihat pay*dara besar dengan nipple berwarna merah jambu yang sangat bagus tidak pernah di jamah itu tanpa basa basi alex mulai menyedot pay*dara laras seperti bayi yang kehausan membuat si empu mendongakkan kepalanya karena ini kali pertama untuk dirinya namun alex tidak kehabisan akal ia memegang punggung laras agar tidak jatuh.

"Ahnnnn,,, ahhh,,, tuan,,,, tolong,,,ahh". Racauan laras mulai terdengar

"Hmm,,,Tolong apa". Tentu saja alex tau apa yang dimaksud laras tapi dirinya ingin sekali menjaili laras disela sela sedotannya itu

"Tolong,,,, ahhhh,,,, yahhh,, lebihh,,, dalamh". Sudah hilang akalnya laras di buai
Sentuhan oleh alex

"Ahhh,,,,ehmmm,,enak,,tuann,,, aku mau pipis".Ucap laras sambil mendorong tubuh alex namun tenaganya sangat berbeda jauh

Alex mulai bersemangat lalu berpindah dari kanan ke kiri sambil tangannya tidak henti meremas salah satu diantaranya bahkan bibir laras tidak luput dari serangan alex.

"Tuann,,, aku mau pipis,,,, akhhhh,,,". Badan laras mulai melenguh indah sampai akhirnya ia mencapai klimaks untuk pertama kali

"Kita sudahi terlebih dahulu dan lihatlah kita sudah sangat siang". Ucap alex lalu tangannya merogoh salah satu kantong celananya dan ia keluarkan nipplecalm

"Hah,,,ahhh,,hah,, tuan apa itu?". Tanya laras sambil menetralkan nafasnya tak luput pay*dara yang ikut naik turun.

"Nipplemu begitu menggoda biarku berikan hukuman karna telat membuat sarapan". Alex mulai mendekati nipple laras lalu dihisapnya dengan kasar lalu menempelkan nipplecalm yang memiliki kabel ditengahnya

"Pakailah pakaianmu lalu kita bergegas berangkat".

"Tapi tuan rok saya basah apa boleh saya mengganti rok dan dalam saya terlebih dulu?". Tanya laras perlahan

"Tentu saja boleh tapi tidak boleh lama". Ujar alex

Dengan tergesa laras langsung berlari dan sesekali meringis karena nipplecalm yang menghimpit kedua nipplenya, laras langsung mengambil semua keperluannya dan mengantinya tidak lupa ia kembali memakai makeup yang sudah dibelikan alex kemarin.

Laras mulai berjalan kearah pintu utama yang sudah menunjukkan alex di dalam stir mobil, merekapun mulai pergi dari kediaman alex menuju kantor.

"Tidak kamu lepas kan?". Tanya alex santai

"Saya tidak lepas tuan". Laras menatap kearah alex

"Pay*daramu begitu menggoda apalagi saat menggunakan seat belt". Tangan jail alex mulai meremas kembali dengan satu tangan di stir mobil

"Tu,,ann,, ahh,, tolong pelan pelan". Tutur laras sambil mendongakkan kepalanya berharap suara desahannya perlahan berhenti

"Baiklah saya tidak akan memainkannya namun sebagai gantinya". Alex mengeluarkan sebuah remote kecil dari saku celananya dan menyetelnya

"Ahnn,,,,,ahhhh,,,,tuan,,, tolong hentikan,,, ahh". Laras mulai meracau tidak karuan sesekali alex melihat perempuan itu meremas pay*daranya sendiri tanpa ia sadari

"Bila di kantor saya nyalakan ini, ingat untuk tidak mendesah atau kamu akan menerima hukuman dari saya". Hanya anggukan yang alex terima karena laras sedang mengatur nafasnya kembali

"Saya mau setiap pagi kamu harus memberikan sarapan seperti tadi pagi dan ingat tidak boleh di tolak".

"Baik tuan". Ucap laras yang semakin merasa pilihannya untuk tinggal dikediaman alex adalah salah besar.

Autor butuh dukungan T__

ᕙ⁠(⁠⇀⁠‸⁠↼⁠‶⁠)⁠ᕗ

Tubuhku Milik Bosku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang