Suasana didalam mobil terlihat sangat sunyi hanya terdengar suara rintik hujan yang semakin deras dan diliriknya gadis itu yang sedari tadi diam membeku duduk disebelahnya itu.
"Terlihat sangat hampa dan tidak memiliki semangat hidup". Gumamnya didalam hati
"Siapa namamu?". Tanya pria itu sambil sesekali melirik ke arah gadis itu
"Laras ayu permata bisa dipanggil laras". Ujar laras sambil menatap lawan bicaranya dengan suara pelan
"Baik laras, mulai hari ini kamu bisa tinggal bersama dengan saya di rumah pribadi saya." Laras yang mendengar itu hanya memberikan anggukan kecil lalu mulai membuka suara kembali
"Kenapa bapak mau membantu saya?". Tangan laras yang mulai menunduk sambil meremat kembali dress usangnya
"Saya tidak bisa membiarkanmu mengakhiri hidupmu sendiri seperti ini". Ucapnya lagi
"Terimakasih banyak pak, apakah ada hal yang bisa saya lakukan untuk membalas kebaikan yang bapak berikan kepada saya?".
Pria itu tidak membalas ucapan laras dan memilih mempercepat laju kendaraannya membelah keheningan malam, di penghujung jalan yang gelap tanpa pencahayaan ini laras melihat sebuah rumah yang sangat mewah namun laras merasakan keanehan pasalnya hanya ada satu rumah disini.
Pria itu langsung memasukkan mobilnya ke dalam bagasi lalu langsung melangkahkan kakinya keluar dari mobil lalu laras yang melihat itu hanya bisa mengikuti langkah pria di hadapannya.
"Silahkan duduk". Ucap pria itu
"Tapi pakaian saya kotor". Jawab laras sambil memperhatikan pakaiannya
Terlihat sofa putih itu sangat bersih berbeda dengan dirinya yang sangat kotor rasanya enggan untuk duduk disana namun pria itu meyakinkan laras bahwa itu bukanlah masalah besar untuknya.
"Perkenalkan nama saya Alex Vidra". Mendengar sepintas nama itu membuat laras menegakkan badannya dan menatap tidak percaya pria dihadapannya
"Alex vidra pemilik perusahaan saham terbesar di negara ini?".
"Iya,itulah saya". Ucap alex santai
"Saya tidak pantas disini pak lebih baik saya pergi saja". Tutur laras sambil berdiri dari sofa namun langkahnya terhenti saat mendengar alex kembali memanggilnya
"Laras, tidak semudah itu kamu bisa keluar dari sini". Alex mulai melangkah mendekati laras yang sudah terpojokkan di balik pintu yang masih tertutup itu
"Apa yang mau bapak lakukan terhadap saya". Merasa terancam membuat laras panik setengah mati lalu menutup matanya rapat saat alex sudah berdiri tepat di hadapannya
"Bukalah matamu dan tataplah mata saya". Desiran aneh mulai laras rasakan dengan perlahan laras membuka matanya dan mendapati alex yang hanya berdiri sejengkal dari dirinya saat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Tubuhku Milik Bosku [TAMAT]
RomancePernahkah kalian merasa tersakiti? Dicaci-maki? Dikhianati? Bahkan dibuang oleh keluarga sendiri? Seorang gadis remaja yang dibuang oleh keluarganya mencoba berjuang untuk hidupnya, bergantung dengan usahanya dan kehidupannya berubah drastis saat ia...