Laras merasakan sensasi menjalar dari payudara yang sangat nikmat bahkan sesekali ia mendongak untuk meringankan rasa yang begitu meledak itu, perasaan seperti ada yang mengalir dari sekujur tubuh itu membuat laras kewalahan menanggapi kemauan alex untuk meminum asi.
"ini menyakitkan namun memabukan". lirih laras dalam hati
.
.
.
.
Matahari mulai menunjukkan taringnya membuat kedua insan itu bergerak tidak nyaman di atas sofa kecil itu,Laras mulai membenarkan posisinya meskipun sesekali ia meringis kesakitan di sekujur tubuhnya.Laras mulai melangkah turun dari sofa dan menuju dapur untuk membuat sarapan meskipun dengan keadaan naked dan badannya begitu lengket, Bau harum membuat alex membuka matanya perlahan dan mulai merenggangkan tubuhnya.
"Apakah sudah selesai?". tanya alex sambil menatap laras yang sedang menata makanan di meja
"Sudah tuan".
"Kemarilah, saya mau minum susu". Ucap alex sambil memberikan isyarat untuk laras agar duduk di pahanya
"Tuan haus sekali ya,silahkan minum sampai puas". kata laras sambil duduk
Bukannya melakukan yg ia inginkan tapi alex malah kembali menghujam asetnya ke cia yang sedang duduk di hadapannya itu.
"Biarkanlah seperti ini". Ucap alex sambil menatap wajah cia yang memerah sempurna
Alex mulai menghisap nipple cantik laras dengan pelan membuat asi hangat mengalir sempurna ke dalam mulutnya,sesekali ia menatap wajah laras yang sedang menahan desahan itu. Suara deringan handphone membuat mereka berdua terkejut dan dengan cepat alex melepas tautannya dan mengangkat telepon namun tangannya tidak berhenti di situ dengan jail ia memilin nipple laras hingga beberapa asi ikut menetes keluar. Alex mulai menutup telpon dan menatap wajah wanita di hadapannya itu dengan penuh perhatian.
"Aku harus pergi ke kantor dulu untuk tanda tangan kontrak dengan perusahaan". Tutur alex sambil melepas tautan asetnya dan mengajak laras ke meja makan untuk menyantap sarapan yang mulai mendingin itu
Alex dan laras mulai pergi ke dalam kamar dan mandi bersama dirasa cukup laras langsung memakai pakaiannya dan membantu alex untuk bersiap
"Aku ada tugas untuk kamu". Ucap alex yang sudah terlihat sangat rapi itu
Alex mengajak laras untuk duduk di bangku yang sengaja ia siapkan menghadap jendela rumahnya dan tanpa berpikir lama alex langsung mengikat kaki dan tangan laras dengan sempurna, Alex langsung menyiapkan beberapa alat sex yang baru saja ia beli kemarin di mansion dan memasangnya ke laras.
"Tuan bagaimana kalo ada yang melihat dari bawah?". tanya laras sambil menatap wajah alex
"Saya tau kamu juga suka hal seperti ini". Jawabnya dan dengan lembut mengecup jidat laras
Alex menggunting pakaian laras dan mulai memasangkan penjepit nipple yang terdapat lonceng membuat setiap pergerakan laras terdengar lalu ia mengambil dua vibrator yang bisa bergetar dan memakainya ke dalam dubur laras serta jangan lupakan vagina laras yang di pakaikan tiga vibrator getar dan menyumbatnya dengan dildo berukuran besar. Alex langsung mengambil kameranya dan merekam laras yang sedang menahan desahannya itu lalu jangan lupakan masker khusus mereka.
"Saya akan meninggalkan kamu selama tiga jam".
"Tapi tuan ini sangat gatal". Tutur laras
"Anak baik harus menurut". Jawab alex yang mulai memakaikan masker laras dan menyalakan semua vibrator laras dengan kecepatan maksimum membuat suara getar dan suara lonceng terdengar kencang
Alex meninggalkan laras seorang diri dengan semua mainan dan kamera yang merekam semuanya.
"Ouhhh ahhhhh tolongggg".
"Hentikan ini ahhhh nikmat sekali".
Cling
Cling
Suara lonceng terdengar nyaring di telinga laras badannya bergetar hebat menandakan dirinya akan mendapati pelepasan pertamanya itu.
"Akuhh keluar eughhhh ahhhh". Cairan hangat itu menyembur keluar dari sela sela dildo yang menahan vagina itu
"Sakit hiks ouhhhh".
Erangan demi erangan terus keluar dari mulutnya yang mungil itu namun sesekali ia melirik ke arah jendela untuk memastikan dirinya aman, Bayangkan saja perempuan di ikat dengan vibrator terpampang jelas di jendela saat masih pagi hari.
Ternyata dugaan alex meleset karena meetingnya baru selesai jam tiga sore dan dengan cepat ia melajukan mobilnya menuju rumah dengan perasaan gelisah. Sesampainya dirumah alex langsung berlari ke dalam rumah dan mendengar suara desahan pelan dari belakang pintu kamar alex dan ia membuka kunci kamar dengan cepat lalu mendapati laras yang lemas dengan pelepasannya yang berceceran di bawah kursi hingga seluruh ruangan bau cairan cinta laras.
"Saya minta maaf laras karena telat". Ucap alex sambil membuka seluruh ikatan di tubuh laras dan melepaskan mainan yg sengaja ia pasang sebelumnya
"Ahh tuan gatal sekali". kata laras sebelum akhirnya pingsan di pelukan alex
Alex membawa cia ke atas ranjang dan menatap perempuan itu dengan perasaan bersalah karena beberapa tubuhnya menjadi memar dan membengkak terutama nipplenya yang mencuat keras karena nipple calm sebelumnya.
"Bagaimana dengan kamera". Kata alex sambil melangkahkan kakinya
"baterainya sampai habis, saya begitu jahat kepada laras". Ucapnya dalam hati
Alex memutuskan mengcek hasil rekamannya dan mendapati suara seksi cia yang mengerang kenikmatan itu. Laras merintih kesakitan membuat ia bergerak tidak nyaman di atas ranjang seketika membuat alex bergerak untuk mengecek kembali keadaannya.
"Demam".
Alex langsung menyiapkan air hangat yang cukup banyak untuk membersihkan tubuh laras dan memakaikannya baju lalu mengkopres jidat laras berharap panasnya segera mereda. Namun di sela sela membersihkan tubuh laras dirinya tidak mampu menahan hasratnya apalagi setelah melihat vidio barusan. Tanpa perasaan alex langsung membuka bajunya hingga naked dan mulai menghujami lubang kenikmatan laras meskipun sesekali laras meringis.
"Ouhh tuanhh ahh faster". Racau laras sambil melirik ke arah alex yang sedang menghujami miliknya sebelum kembali tertidur
"Ishhh ahh enak sekali milikku seperti di hisap semuanya" Ucap alex
Plok
plok
plok
"Ahh ahh ahh, saya keluarkan lagi di dalam agar kita selalu bersama jika kamu hamil". Setelah mengucapkan itu alex langsung menusukkannya hingga ke dalam membuat spermanya tidak menetes keluar
Alex langsung tumbang di samping laras dan langsung memeluknya dengan erat berharap laras bisa menjadi miliknya seorang.
.
.
.up lagi gak ya???
KAMU SEDANG MEMBACA
Tubuhku Milik Bosku [TAMAT]
RomancePernahkah kalian merasa tersakiti? Dicaci-maki? Dikhianati? Bahkan dibuang oleh keluarga sendiri? Seorang gadis remaja yang dibuang oleh keluarganya mencoba berjuang untuk hidupnya, bergantung dengan usahanya dan kehidupannya berubah drastis saat ia...