Perempuan berbadan seksi itu sedang sibuk memasak di dapur,sesekali ia merasakan nipplenya yang gatal akibat baju yang sangat ketat.
"Ahh gatal sekali". Laras mulai merasakan gelisah tapi untungnya semua masakan matang dengan sempurna dan sudah siap di atas meja makan
Alex terlihat menuruni tangga dan duduk di depan meja makan lalu mulai menyantap makanannya dengan lahap,laras duduk berhadapan dengan alex meskipun sesekali ia mendesah akibat nipple yang gatal.
"Kenapa kamu mendesah pagi buta gini". Tanya alex yang sudah selesai menyantap makanannya
"Nippleku gatal tuan".
"Asi mu melimpah juga liat saja baju yang kamu pakai bahkan sudah basah". Alex mulai mendekati laras yang merona merah
"Sialan dia seksi sekali".Ujarnya dalam hati
"Perlu bantuan saya?". hanya anggukan yang laras berikan lalu dengan cepat alex membuka baju laras dan menggendongnya ke dalam kamar
"Jangan menangis meminta pertanggungjawaban karna sekarang kamu adalah budakku". Di lemparnya laras ke atas ranjang
Akh
"Tuan ku mohon jangan kasar". Laras mulai kembali merasa ketakutan
alex langsung menghisap payudara laras rakus dengan tangan yang mulai bermain di vagina laras
"Ahh enak sekali tuan hisap lebih kencang"
"eughhh ahhh ahhh ahh tuan".
slup
slup
slup
glek glek glek
clop
Alex melepaskan tautan bibirnya lalu pergi meninggalkan laras yang sedang mengatur nafasnya.
"Segeralah bersiap karna saya ingin mengajakmu ke taman kemarin". Ujar alex
Laras mulai membuka matanya dan bangkit dari ranjang untuk segera bersiap.
Laras dan alex mulai menuju taman yang kemarin
sesekali alex menenguk salivanya karena laras begitu seksi meskipun tidak memakai dalaman,mereka mulai berjalan menuju taman bagian ujung yang terdapat pohon dan semak semak tinggi seperti tidak terurus.
Mereka terus berjalan menyusuri jalan setapak itu sekalipun taman ini berada di pusat kota tapi taman bagian ujung ini sangat sepi dan jarang di kunjungi, Sesaat melewati sekumpulan pria yang sedang pesta minuman keras itu ada salag satu pria yang memancing amarah alex.
"Pagi,cewek cantik banget nih". Ujar salah satu pria itu
"Heem". Alex langsung menarik tangan laras menuju ujung taman yang hanya tersedia toilet rusak
"Kamu kenal siapa dia?".
"Tidak tuan". Jawab laras pelan
"Apakah tuan cemburu?".Laras menjaili alex yang sedang merona itu lalu langsung memalingkan wajahnya
"Kamu...milikku". Ujar alex yang seketika membuat laras terpaku dengan perlahan ia memegang dada alex sambil mulai mendekati badannya
"Iya tuan,Aku milikmu dan puaskan lah aku tuan alex".
Alex langsung menarik tangan laras memasuki salah satu bilik kamar mandi dan dengan satu tarikan baju dan rok yang laras kenakan hilang ntah kemana.
Sluyp
sluyp
Alex melumat bibir laras ganas hingga si empu hampir saja terjatuh bila tidak ditahan,Laras mengalungkan tangannya ke leher alex namun satu gigitan kecil akibat ulah alex membuat laras mendesah hebat.
"Ahh jangan digigit tuan".
Alex langsung meremas payudara tembem laras yang langsung mencuatkan asi dengan sangat deras dar remasan hingga lumatan membuat laras akhirnya mencapai klimaks pertamanya,alex mengangkat kaki laras dan langsung memasukan asetnya.
plok
plok
plok
plok
"ahh tuan tolong ahh enak sekali".
"robek m*m*k aku tuan ahhh".
"ahh ahh ahh terlalu dalam".
Alex terus melakukan ini semua tanpa bersuara apapun seakan menikmati setiap rinci tubuh laras saat ini dan beberapa menit kemudian.
Syuurrr
Syuurrr
"Iyahh eughhh ahhhh". Racau alex yang mulai terdengar
pelepasan pertama mereka selesai
"Ah ah ah ah terus ahh enak sekali".
"Masukan terus ohh enak". Tubuh laras melengkung sempurna dengan nipple yang mencuat sempurna
Alex terus menggenjot laras hingga matahari mulai tenggelam kira kira sudah tujuh jam mereka melakukan ini di dalam kamar mandi.
"Ahh tuan aku lelah". akhirnya laras tumbang juga dengan perlahan alex mulai memakaikan pakaian laras kembali dan menggendongnya menuju mobil
Sesaat melewati gerombolan pria tadi..
"Abis main sama jalangnya ya pak?". ucap salah satu pria itu
"Dia istri saya,jangan sembarang dalam bicara". ujar alex sambil berlalu meninggalkan mereka yang sedang mematung
Alex mulai meletakkan tubuh lemas laras di dalam mobil dengan perlahan mulai ia pergi menjauhi taman itu, terlihat laras yang sedang tertidur lelap yang sesekali mendesah akibat seatbelt yang menghimpit tepat di nipplenya.
"Ohh gatal tuan".
"ishhh ahh".
Alex merasakan asetnya yang kembali tegak sempurna itu langsung mempercepat laju kendaraannya lalu saat sudah memasuki jalan pribadinya alex langsung menepikan kendaraannya dan mulai mendekati laras lagi.
"Tuan tolong aku ah gatal masukan punyamu". Laras mulai mengalungkan tangannya ke leher alex
"Sepertinya kamu sudah menjadi jalang sekarang". alex menarik semua pakaian laras dan membuka seatbelt perempuan itu lalu tanpa basa basi mulai melumat bibir ranum laras dengan ganas dan payudara yang tak luput dari serangan alex
"berhenti tuan". suara penolakan terdengar di teliga alex dengan sigap ia membuka matanya lalu melepas tautannya"Berani menolak saya hmm". Ucap alex
"Tuan maafkan aku". laras mulai memegangi tangan alex agar dirinya tidak terkena masalah selanjutnya
Alex mengambil sebuah barang dari laci mobilnya lalu mulai memasukannya ke dalam vagina laras.
"Ahhh apa ini tuan".
"Ini vibrator,pake ini setiap hari dan kemana saja lalu jangan berani untuk melepaskannya tanpa izin saya".
"Tuan ini mengganjal".
Alex langsung melajukan lagi kendaraannya tanpa memperdulikan laras yang sedang gelisah itu dan tanpa laras sadari alex menyalakan vibrator itu dengan remot yang ada di saku celananya kecepatan maksimum pun ia lakukan.
"Arrrghhh apa ini ahhh".
"Ohhh eughh tuan".
"Mendesahlah terus jalangku hahaha". Alex merasakan kepuasaan tersendiri
Merekapun akhirnya sampai namun alex tetap tidak mematikan vibrator itu tapi hanya menurunkan kecepatannya menjadi sedang,sepanjang malam alex mendengar desahan nikmat dari kamar laras membuatnya semakin nyenyak untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tubuhku Milik Bosku [TAMAT]
RomancePernahkah kalian merasa tersakiti? Dicaci-maki? Dikhianati? Bahkan dibuang oleh keluarga sendiri? Seorang gadis remaja yang dibuang oleh keluarganya mencoba berjuang untuk hidupnya, bergantung dengan usahanya dan kehidupannya berubah drastis saat ia...