19

1.7K 16 2
                                    

Tubuh mungil itu mulai terhentak kuat hingga ia mendongakkan kepalanya karena aset gio yang lebih besar dan panjang daripada alex mulai menusuk gua nya hingga sesekali menabrak gspotnya.

Gio terus memajukan asetnya hingga akhirnya ia melepaskan semua muatannya kedalam siska hingga abis dan melepaskan asetnya lalu kembali memakai celananya sedangkan siska yang masih terkulai lemas itu dibantu oleh gio untuk duduk dan kembali memakai bajunya.

"Pay*dara lo udah lebih besar jadi pengen minum". Gio mulai tiduran di atas paha siska dan ia menuntunnya agar menunduk sedikit

Gio mulai menghisap nipple merah jambu siska dengan lahap dan sesekali menatap wajah siska yang menahan desahannya dan tangannya mulai meremas salah satu pay*dara secara bergantian hingga 20 menit ia habiskan.

Perempuan itu hanya terdiam beberapa saat sambil menatap wajah gio yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Gw berharap setiap malam lo datang ke hotel*** yang udah sewa dan kita lakuin seperti ini lagi". Ucap gio santai

"Gw akan menikah gio". Siska mulai berusaha bangkit namun sebuah tangan menghentikan langkahnya

"Gw janji akan cari uang lebih banyak lagi dan naik jabatan lalu menikah sama lo". Kata gio yang berusaha meyakinkan siska

"Maaf gio tapi gw butuh harta meskipun lo udah tau kalo gw matre". Siska mulai melepaskan tangan gio dan melangkah menjauh hingga sebuah teriakan menghentikan langkahnya

"Gw akan kasih tau ke semua orang kalo calon ceo terkenal ternyata seorang jalang dan penggila harta!". teriak gio mengancam karena baginya siska adalah segalanya dan ia tidak ingin kehilangan perempuan yang telah menemani dirinya dari 0 sampai sekarang menjabat sebagai orang penting kedua di sebuah perusahaan ternama namun itu tidaklah cukup bagi siska.

"Baiklah gio, lagipula gw masih sayang sama lo tapi dengan satu syarat yaitu lo harus membuktikan ucapan lo tadi". Ucap siska yang langsung memeluk pria di hadapannya dan menciumnya lembut

Siska menyukai gio karena semua keburukannya bisa di terima oleh gio bahkan dirinya sudah berapa kali selingkuhi gio namun pria itu tetap saja mencintai siska dengan tulus, semuanya berbeda saat ibunya alex meminta dirinya untuk jadi menantu di keluarganya membuat siska langsung mengiyakan kemauan ibunya alex karena baginya rupa tidaklah penting melainkan ia terkecukupi secara materi.

"Lo taukan kalo gw benci kemiskinan dan gak mau kembali ke kontrakan kecil kumuh itu lagi". Kata siska dan langsung mendapatkan kecupan manis di pipinya

"Gw janji bakal cari uang lebih banyak lagi jadi lo bertahan dulu dirumah itu dan kuras hartanya sebanyak yang lo mau". Mendengar itu siska hanya tertawa dan mengganguk mengerti.

"Nomor gw jangan lupa di save ya". Gio mulai mendekati siska dan memberikannya kecupan singkat kepadanya sebelum perg

Siska dengan tergesa kembali ke tempat pertama ia bertemu dengan alex dan mendapati alex yang sedang celingak celinguk mencarinya.

"Hai,maaf menunggu lama". Ucap siska sambil tersenyum

"Kemana saja kamu?".

"Abis dari toilet, sekarang kita pulang aja yuk". Ajak siska yang langsung di iyakan oleh alex

Didalam perjalan sesekali alex melirik ke arah siska yang sibuk membenarkan rambutnya dan kembali memoleskan lipsticknya.

"Kamu terlihat bahagis sekali siska".

"Karna kamu mengajakku keluar,alex bolehkan untuk seminggu kedepan aku berlibur ke bali?". tanya siska dengan santai

"Silahkan nanti saya berikan blackcard dan uang cash untuk kamu". Tutut alex yang merasa lega karena akhirnya ia bisa berbicara dua mata dengan laras

"Baik sekali calon suamiku ini".

Akhirnya mereka tiba di rumah dan langsung menuju ruang tamu untuk sekedar istirahat namun tiba tiba saja siska membuka seluruh bajunya hingga naked di hadapan alex yang tengah terduduk di atas sofa.

"Setidaknya kamu harus memuaskan aku karna aku akan pergi jauh darimu". Ucap siska yang langsung menarik dasi alex dan melumat bibir merah alex dengan brutal

Alex langsung mendorong siska menjauh dan menarik perempuan itu lalu menidurkan di atas sofa,alex mulai membuka pakaiannya dan kembali melupakan laras yang tengah berada di kamarnya.

Alex mulai melumat bibir siska dan tangannya yang mulai meraba bagian vital siska,tiga jari kekar itu mulai masuk kesana dan mengobrak abriknya hingga perempuan ini kelojotan tidak karuan.

Aset perkasa itu mulai dimasukkan oleh alex membuat siska berteriak karena ukurannya yang besar dan alex mulai menghentakkannya dengan kencang hingga tubuh dibawahnya melengkung sempurna.

Cairan hangat mulai kembali memasuki siska meskipun sebelumnya ia telah bermain dengan gio kekasihnya tapi siska tetap ingin mengambil peran sebagai calon istri alex untuk memeras hartanya. Siska berusaha menetralkan nafasnya namun alex langsung menghisap aset kembar siska dengan brutal hingga sesekali asi ikut memuncrat keluar.

"Ouhh enak sekali".

"Ahhh gatal sekali nippleku".

"Hisap yang kencang alex ouhh".

"Ahh enak sekali eughh".

Siska terus meracau sedangkan alex masih saja mengerakkan asetnya dengan pelan membuat mereka berdua berdesah dalam kenikmatan,Matahari mulai muncul sedangkan mereka berdua masih saja melanjutkan aksinya hingga satu ruangan berisi sperma dan bau yang menyengat.

Alex mulai menggendong siska menuju dapur dan meletakkannya di atas meja makan dengan posisi menungging,alex mulai membuka kulkas dan mengambil sebuah terong berukuran besar dan panjang serta sebuah es balok kecil dari sana.

"Saya akan memberikan apapun untuk kamu asalkan kamu bisa menahan ini semua sampai nanti sore". Ucap alex

"Apapun?". Tanya siska dengan lemas

"iya,apapun". mendengar itu siska langsung menganggukkan kepalanya setuju

Alex mulai memasukkan terong itu kedalam lubang vag*na siska hingga tersisa tunggulnya saja padahal terong itu berukuran 20cm lalu ia mulai memasukan potongan es kedalam liang dubur siska hingga habis membuat lubang itu berbuka sempurna akibat es batu yang banyak saling menumpuk.

"Ouhh sakit sekali ahhh".

"Aku gak kuat ini sakit sekali". ucap siska sambil menahan air matanya

"tahan sampai saya pulang kerja". Ucap alex yang langsung pergi begitu saja meninggalkan siska yang masih dalam posisi menungging itu

Laras yang baru saja keluar kamar langsung berlari menuju siska namun sesaat ia ingin melepaskan terong itu malah ia mendapatkan sebuah tamparan panas dari siska hingga menggores bibirnya hingga berdarah.

"Ini adalah perintah dari alex dan lo gak ada berhak buat lakuin itu". ucap siska dengan tatapan penuh kebencian

"Woy jalang,besok gw bakal pergi ke bali selama seminggu. lo gak boleh sentuh alex apapun yang terjadi". ucap siska dengan santai

"Baik non".

"Tolong ambilkan handphone gw di sofa ruang tamu". Laras langsung berlari ke arah ruang tamu dan mendapati sisa permainan alex dengan siska semalam

"ini sangat menyiksaku". ucapnya dalam hati

Laras langsung mengambil handphone itu dan menyerahkannya ke siska meskipun menganggu laras tidak mengambil pusing lalu memilih merapihkan ruang tamu hingga bersih.

"Laras, fotokan saya sekarang dari berbagai aegle". Ucapnya sambil memberikan ponselnya

Laras mulai memotret siska dari depan,samping hingga kedua lubang yang terlihat penuh serta air di duburnya mulai menetes keluar itu,siska mulai mengambil handphonenya dan kembali sibuk sedangkan laras sedang menatap ke arah alex yang tengah berdiri di depan kamarnya lalu menuju keluar rumah dengan tatapan dingin.

Tubuhku Milik Bosku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang