Tubuh mungil itu terus terhentak tanpa henti membuat dirinya terus mendesah hebat dan sesekali meringis karena nipplenya di hisap sekuat tenaga oleh calon suaminya itu."Ouhh ahh nikmat sekali ahhh".
"Terlalu ahh dalam eughhh".
"Ouhh ouhhh".
Alex masih saja menusukkan asetnya dan bibirnya yang masih menghisap milik siska dengan rakus hingga ia merasakan klimaks dirinya langsung melepaskan tautan bibirnya dan mempercepat tusukannya hingga ia akhirnya melepaskan muatannya yang begitu hangat kedalam gua hangat siska, Alex merebahkan tubuhnya di samping siska dan sesekali teringat janjinya kepada laras namun apalah daya ia telah gelap mata dan memakai siska akhirnya.
"Aku begitu puas alex". Ucap siska dengan tatapan yang begitu sayu
"Pay*daramu kecil serta tidak ada asi,mulai besok mulailah memompa asimu dengan kecepatan maksimum setiap harinya dan jangan lupakan permintaan saya yang tadi". Ucap alex sambil bangkit dan meninggalkan siska begitu saja
Siska tersenyum senang karena ia berhasil mendapatkan hati alex dan menghancurkan laras disaat bersamaan namun dirinya memiliki ide berlian agar laras merasakan kehancuran yang membuat ia kecewa karena telah menggoda alex.
"Maid itu bagaikan jalang yang tidak tau diri, mulai besok akan ku buat dia menderita". Ucap siska yang berusaha bangkit dari tidurnya meskipun ia terseok seok karena bagian bawahnya yang terasa ngilu lalu menyerah dan memilih untuk tidur di ruangan itu.
Alex mulai berjalan keluar ruangan dan menuju ke arah dapur namun dirinya tidak menemukan laras dimanapun hingga akhirnya ia melihat seorang perempuan yang tengah terduduk di taman belakang dekat kolam renang dan dengan cepat alex langsung berlari.
"Laras ada apa?". tanya alex sambil duduk di samping laras yang terlihat murung
"Kita akhiri saja hubungan terlarang ini".
"Apa maksudmu laras?". tanya alex sambil memegang tangan laras
"Aku merasa tidak pantas untuk terus bersamamu dan untuk kedepannya berhentilah menggangguku serta bertindak sewajarnya seperti majikan dan maid". Ucap laras sambil melepaskan tangan alex lalu berjalan menuju kamar pribadinya
Alex hanya terdiam memaku dan memandangi laras namun pikirannya kembali ke tindakan gila yang telah ia lakukan bersama siska.
"Apa mungkin laras melihat itu semua". Alex langsung berlari menuju laras yang baru saja ingin menutup pintunya namun sebuah tangan menahannya
"Kamu sepertinya salah paham laras, aku gak pernah jatuh cinta kepada siska". Ucap alex sambil mendorong pintu dan masuk kedalam kamar laras
"Aku ingin putus". Kata laras sambil menatap mata elang alex membuat alex hanya bisa terdiam dan mengikuti kemauan laras
"Aku tetap menyukaimu laras dan akan terus seperti itu". Alex mulai memegang dagu laras dan melumat bibir ranum itu lembut membuat laras terbuai
Alex melepaskan tautan bibirnya dan pergi keluar kamar membiarkan laras yang sedang menahan air matanya karena ia telah kehilangan pria yang memberikan kebahagiaan dan janji akan menjadikannya istri.
Matahari mulai tenggelam dan siska telah kembali ke kamarnya itu tengah bersiap untuk dinner spesial yang telah dia siapkan lalu jangan lupakan rencana liciknya untuk memasukkan obat perangsang kedalam makanan alex.
"Aku akan pake baju ini karena cukup menggoda alex dan tidak memakai dalaman lagi". Ucapnya sambil memoleskan lipstik di bibirnya
Siska mulai menuruni anak tangga dan mendapati alex yang sudah terduduk di meja dekat poll itu dengan memakai jas hitam serta rambut yang terlihat begitu berantakan membuat siska semakin mabuk kepayang."Halo alex". Ucap siska sambil berjalan dan mengecup pipi alex namun pria itu tidak ada respon
Terlihat laras yang mulai menghampiri meja dengan membawakan makanan yang telah ditaburkan obat perangsang ke alex atas permintaan siska dan mereka mulai menyantap makanan itu dengan lahap sedangkan laras hanya menatap mereka dari kejauhan.
"Hatiku sakit melihat kedekatan mereka". ucap laras yang akhirnya memilih pergi ke kamarnya
Siska mulai memulai pembicaraan mengenai pernikahan mereka sedangkan alex masih saja terdiam karena saat ini pikiran alex hanya memikirkan laras seorang hingga akhirnya terlintas di benaknya untuk membuat laras cemburu dengan ia berdekatan dengan siska.
"Alex kamu mendengarkan aku kan?". tanya siska sambil menjentikkan jarinya
"Tenang aja,saya dengar kok". Ucap alex yang mulai merasakan kegerahan dan mulai membuka jasnya membuat siska menunjukkan smirknya
"Kalo gerah kita ke kamar saja". Ajak siska sambil bangkit dari kursinya
"Tidak perlu,saya bisa sendiri". Ucap alex sambil berjalan gontai ke arah ruang tamu namun tiba tiba saja siska melumat bibir alex membuat ia langsung bereaksi dan membalas ciuman siska dengan ganas hingga suara itu mulai terdengar hingga kamar laras yang berada di dekat mereka
Alex mulai menarik gaun siska dan menggendongnya ke ruang tamu lalu melemparnya ke arah sofa dengan tergesa alex membuka seluruh bajunya dan membiarkan tubuh nakednya terekspos begitu saja.
Aset kekar alex mulai menghujami gua siska hingga sofa ikut berdecit akibat ulah mereka berdua,bibir ranum alex mulai menghisap nipple merah siska dan membuat banyak sekali tanya.
Hari mulai tengah malam akhirnya alex menghentikan aksinya dan melepaskan asetnya lalu menggendong siska menuju kamarnya namun ia tidak ingin perempuan itu tertidur dengan nyaman,alex mulai mencari box yang sengaja ia sembunyikan di kolong kasur yaitu satu box pompa asi yang sengaja ia beli untuk laras namun kini ia gunakan kepada siska.
Alex mengikat siska ke setiap sisi kasur dan mulai menyiapkan alat pompa asi serta mengesetnya dengan kecepatan maksimal membuat perempuan yang sebelumnya tertidur mulai sadar dan mendesah kesakitan.
"Ouhhhh apa ini ahhh".
"Sakit nippleku gatal".
"Hisap saja tolong hisap eughhh".
"Ahh ahhh ahhh".
Alex hanya menatap siska dingin lalu berjalan begitu saja keluar kamar dang menguncinya dari luar membiarkan siska mendesah keenakan hingga matahari muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tubuhku Milik Bosku [TAMAT]
RomansaPernahkah kalian merasa tersakiti? Dicaci-maki? Dikhianati? Bahkan dibuang oleh keluarga sendiri? Seorang gadis remaja yang dibuang oleh keluarganya mencoba berjuang untuk hidupnya, bergantung dengan usahanya dan kehidupannya berubah drastis saat ia...