°•.•╔✿════๏⊙๏════✿╗•.•°
Dua tahun kemudian
"HAH!! OMO OMO! DASAR COWOK BANGSAT! MUNCUL TERUS BERUSAHA NGERUSAK HUBUNGAN ORANG!" teriak kesal seorang pemuda yang sudah berumur 23 tahun yang tengah sibuk menonton di laptopnya sebuah drama Thailand berjudul 'Bed Friend' sembari memakan camilannya di sebuah kost yang ditempatinya selama dua tahun.
"Askaskask! si Uea emang cantik banget anjir gue iri!!" pekiknya merasa terbang melihat kecantikan aktor yang memainkan peran Uea.
"Huhuuu kasihan banget Uea! ibunya jahat banget sih sama anaknya sendiri hiks" isaknya yang masih menonton dan memakan camilannya dengan air mata yang mengalir di pipi mulusnya.
Tok tok tok
Pintu kost diketuk seseorang dari luar.
Pemuda tersebut bangkit dari rebahannya dan mengusap kasar air matanya. Ia berjalan menuju pintu dan membukanya untuk melihat siapa yang sudah berani mengganggu aksi rebahannya.
Cklek
"Siapa sih malem-malem berani banget ganggu gu---... eh?" pertanyaan pemuda tersebut terpotong kala melihat orang yang sangat dia kenali ada dihadapannya.
"Hai.. lama tidak bertemu baby Fa" ucap seorang pria tampan yang mengenakan jas kantor namun sedikit berantakan.
Deg
Masih ingat tidak dengan Arfa? ya, baby Fa adalah Arfa kekasih Kevin yang dulu pernah diusir oleh sang pujaan hati.
Arfa terpaku lalu merubah raut wajahnya menjadi datar memandang pria dihadapannya yang bernama Kevin tersebut. "Ngapain lo kesini?!" tanya Arfa dingin dan datar.
Kevin tersenyum kecut mendengar ucapan kekasihnya yang terdengar sudah tidak peduli padanya. Mungkin kesalahannya kali ini memang sangat fatal sampai selama dua tahun, Arfa terus bersembunyi dengan sangat baik.
"Baby Fa.. ayo kita pulang" ajaknya dengan tatapan lembut pada Arfa.
"Lo pikir gue bakal luluh gitu aja dengan tatapan sok lembut lo ha?! bangsat!" cibir Arfa dalam hati tanpa mengalihkan tatapan tajamnya dari Kevin.
Arfa menghela nafas kasar lalu hendak menutup pintu kos nya kembali namun dengan cepat di tahan oleh Kevin.
"Pergi!" usir Arfa menyuruh Kevin pergi.
"Gak sebelum saya bawa kamu pulang!"
"Rumah gue disini! gue tinggal disini! jadi gue pulang ya kesini bangsat! PERGI LO!!"
"Pulang bersama saya!" tegas Kevin.
"Gue ngga mau pergi! ini rumah gue asu!"
Kevin menghela nafas pelan dan masih berusaha membujuk pria kecilnya.
"Pulang ke rumah saya baby Fa, please" mohon Kevin dengan tatapan sendunya.
"GAK!! LO BUDEG YA!!" bentak Arfa dengan tatapan mata tajam pada Kevin.
Kevin yang melihat tatapan itu langsung merasakan sakit di hatinya. Sebenci itu kah Arfa padanya? bahkan disaat dirinya sudah ingin memperbaiki semuanya dan mulai dari awal namun Arfa seakan tidak peduli dan menolak keras dirinya. Sudah seburuk itu ternyata...
Kevin melepaskan tangannya dari pintu kost Arfa lalu melangkah mundur dengan gontai dari kost Arfa.
BRAK!!
Dengan cepat Arfa menutup kasar pintu kost nya tanpa peduli dengan Kevin yang masih berdiri sembari menunduk di depan pintu kost nya.
Setelah pintu tertutup rapat ia merentangkan tangannya untuk memeluk pintu datarnya. "Maafin abang.. dedek pintu gapapa?" tanya lirih Arfa sangat lirih agar manusia setengah hewan di depan tidak mendengarnya.
Kevin yang pada dasarnya memiliki pendengaran tajam pun hanya tersenyum kecut mendengar lirihan dari Arfa yang lebih khawatir dengan pintunya dari pada dirinya.
Arfa terdiam sejenak, pikirannya berkecamuk. Hatinya sangat sakit mengingat perlakuan Kevin dua tahun yang lalu. Rasa sakit yang dialami Arfa masih membekas bahkan meninggalkan trauma yang sangat dalam.
"Lukanya sakit Kevin" ujar pelan Arfa yang masih menempelkan diri pada pintu.
Kevin mendengarnya.. tangannya terulur menyentuh pintu kos Arfa dengan tatapan yang sulit diartikan. Satu kata yang dikeluarkan Kevin untuk membalas, "Maaf".
.•°•╚✿════๏⊙๏════✿╝•°•.💔
Semoga dipenuhi keniatan dalam kelancaran membuat nih cerita🙇♀️🙆🏻♀️
komen banyak², klo bagus aku lanjutin
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFA
RomanceHanya Kevin dan Arfa bersama lika liku kisah kasihnya. . Dua tahun... Arfa terus bersembunyi dari sosok yang pernah mengusirnya bahkan memukulinya membabi buta. Tidak ada benci hanya ada luka yang masih belum terelakan. "Gue ngga mau pergi! ini ruma...