9.

6.3K 443 5
                                    

°•.•✿════๏⊙๏════✿•.•°


"Dadaaahhh abang Cean!! Alfa bakal lindu belat nihhh!" pekik Arfa sembari melambaikan satu tangannya ke arah Sean dan satu tangan yang lainnya di gandeng oleh Kevin.

Sean berdiri melambaikan satu tangannya pelan tersenyum kecut dan sedih melihat degemnya dibawa pergi oleh orang lain.

"Semoga kamu kembali kepada abang lagi dek Arfa" gumam pelan Sean.

Kevin beralih menggendong tubuh ringan Arfa lalu masuk kedalam mobil dan memangku Arfa menghadap ke arahnya. Kemudian mobil pun mulai berjalan kembali pulang ke mansion Kevin.

"Waaahhhh kakak vin tadi selu banget Alfa cenang!!" ujar Arfa dengan senyum lebarnya.

"Hahaha tadi kakak vin juga kalah main tebak-tebakan cama abang Cean, abang Cean juga kalah main mobil-mobilan cama Alfa tadi" oceh Arfa dengan semangat 45.

Kevin tersenyum lembut mendengar ocehan Arfa yang tampak bahagia. Tangannya terulur mengambil sebuah susu kotak yang ia siapkan di dalam sebuah tas kecil di samping duduknya.

"Baby Fa, minumlah" titah Kevin yang memberikan susu kotak pada Arfa.

"Waahhh susu!!"

Dengan mata binar Arfa menerima susu tersebut lalu menyeruputnya dengan semangat. "Enak!" ucap Arfa di sela menyeruputnya.

Kevin mengelus-elus punggung Arfa dengan lembut dengan Arfa yang menyandarkan kepalanya di bahu Kevin hingga tidak berselang lama susu yang diminum Arfa kandas dan pria kecil tersebut terlelap tenang.

Mendengar dengkuran halus dari pria kecil yang dipeluknya membuat hatinya berdesir lembut. Sudah lama dia tidak merasakan hal ini semenjak Arfa pergi dari dirinya.

"I love you baby Fa" bisik lembut Kevin di telinga Arfa.





ฅ^•ﻌ•^ฅ.................................

Di sebuah kamar yang luas dengan barang-barang mahal yang melengkapi kamar tersebut, tinggallah seorang pemuda manis+cantik+ganteng+nyerempet imut+punya author bukan punya readers, tengah terlelap dengan damai di atas kasur king size nya.

"Eungh~ asshuuu pusing bangsat" umpat Arfa yang terbangun dan merasakan pusing di kepalanya.

Perlahan ia berganti posisi menjadi duduk dan memijit pelan kepalanya yang terasa nyut-nyutan.

Matanya terbuka melihat ke sekitar dan menatap bingung ruangan yang ditinggalinya saat ini. "Kamar lama?" beo Arfa.

Sembari menahan pusing ia berusaha bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Arfa menyalakan kran air lalu mencuci mukanya hingga bersih kemudian menatap lekat pantulan wajahnya dari cermin.

"Haaahhh kapan gue bisa keluar dari neraka mewah ini?" tanyanya pada dirinya sendiri di depan cermin.

Setelah kegiatannya selesai, Arfa keluar dari kamar mandi berjalan menuju kasur. Arfa memutar matanya menatap sebuah kotak canggih yang ternyata itu sebuah jam alarm lengkap dengan tanggal yang tertera.

Arfa menghela nafas pelan, "Haaa udah malem aja, jadi.. mode little gue kambuh dari kemaren?" tanyanya entah pada siapa.

Tangan Arfa dengan jahilnya mengambil jam alarm yang harganya tidak main-main tersebut lalu melemparkannya ke arah pintu kamar hingga pecah.

PRANG!!

Dua bodyguard yang tengah berjaga di depan pintu kamar pun terkejut mendengar suara pecahan benda yang seperti dilempar ke arah pintu. Dengan sedikit panik kedua bodyguard tersebut langsung membuka pintu kamar menggunakan sebuah kartu yang diberikan oleh Kevin.

ARFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang