°•.•✿════๏⊙๏════✿•.•°
"Eungh~" lenguh Arfa yang terbangun di pagi hari yang cerah.
Masih dalam posisi tidurnya, pria kecil itu merentangkan kedua tangannya dan meregangkan tubuhnya. Ia beralih berguling-guling gak jelas di atas kasur king size yang masih belum disadari oleh sang empu.
"Kok kasur gue jadi luas banget ya?" batin Arfa bingung.
Dengan perlahan, Arfa membuka kedua mata hazelnya dan melotot lebar melihat bahwa dirinya sekarang tidak berada di kosnya.
Arfa langsung berganti posisi menjadi duduk melihat sekelilingnya yang tampak tak asing baginya. Pikirannya mulai tertuju pada pelaku yang semalam tiba-tiba datang dan mengusik ketenangannya.
Tangan Arfa mengepal kuat dengan rahang yang sudah mengeras menahan amarah dalam dirinya. "SIA!!! DASAR BAJINGAN!!" teriak keras Arfa.
Ia bangkit dari kasur dan berlari menuju pintu kamar mencoba membukanya untuk segera pergi dari tempat yang ia benci.
"Sial! pintunya dikunci!"
Lalu Arfa berbalik dan berlari menuju pintu balkon namun sayang sekali, pintu balkon tersebut juga dikunci seakan pemilik mansion tidak memperbolehkan dirinya pergi selangkahpun dari kamar.
Arfa mengacak-acak rambutnya frustasi. Dia sangat kesal saat ini dan bingung harus bagaimana. "Bangsat!!"
ฅ^•ﻌ•^ฅ.................................
Sore harinya.
Kini di sebuah kamar yang luas bernuansa hitam putih, Arfa yang masih terkurung di dalam kamar tersebut hanya bisa duduk diam di atas kasur king size dengan tatapan tajam yang terus mengarah pada pintu kamar.
Sudah dua kali ada maid yang datang untuk membawakan makanan. Tanpa pikir panjang Arfa langsung menerobos ke pintu namun sayangnya dihadang oleh tubuh besar bodyguard Kevin yang berjaga di luar pintu.
"Bangsat! sampe kapan gue dikurung disini?!" kesal Arfa yang melemparkan bantal guling ke sembarang arah.
Ia bangkit dan mulai menghancurkan setiap barang yang ada di kamar tersebut. Dari barang murah hingga barang yang paling mewah. Dia menghancurkannya tanpa peduli berapa harba barang tersebut.
PRANG!!
BRAK!!
"ASU!!" umpat Arfa yang frustasi. Dia tidak suka dikurung seperti ini.
Cklek
Pintu terbuka dan menampilkan sosok yang tidak disukai Arfa.
Kevin datang dengan wajah datarnya masuk kedalam kamar yang sudah seperti kapal pecah. Tadinya ia sempat terkejut dan khawatir saat mendengar benda pecah namun rasa khawatirnya hilang begitu saja saat mendengar umpatan dari Arfa yang menandakan pria kecilnya itu baik-baik saja.
"Kau sangat nakal baby, lihatlah kamar ini lebih buruk dari gudang" ucap Kevin pada Arfa yang tengah menatapnya nyalang.
"Biarin gue pergi anjing! gue gak suka dikurung disini!!"
"Lalu mau dikurung dimana?"
Dengan kesal Arfa mengambil vas bunga yang terbuat dari kaca dan melemparkannya pada Kevin.
BUGH!
PRANG!!
Vas kaca itu menghantam langsung ke kepala Kevin membuat vas tersebut pecah dan dahi Kevin terluka mengeluarkan darah segar dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFA
RomanceHanya Kevin dan Arfa bersama lika liku kisah kasihnya. . Dua tahun... Arfa terus bersembunyi dari sosok yang pernah mengusirnya bahkan memukulinya membabi buta. Tidak ada benci hanya ada luka yang masih belum terelakan. "Gue ngga mau pergi! ini ruma...