19.

5.7K 503 20
                                    


°•.•✿════๏⊙๏════✿•.•°

"Selamat, kamu di terima di sini sebagai Office Boy dan semua tugas akan diarahkan Coordinator Office Boy" ucap seorang HRD perusahaan pada Arfa.

"Baik, terima kasih" balas Arfa ramah.

"Mulai bekerja hari ini ya, ini seragam kerja yang harus kamu pakai setiap harinya. Besok akan saya berikan lagi jika kinerjamu bagus hari ini" ucap HRD sambil memberikan satu buah seragam khusus OB kepada Arfa.

"Baik, sekali lagi terima kasih pak"

Arfa bangkit dan pamit pergi keluar sambil membawa seragam yang diberikan HRD tadi. Ia berhenti sejenak memakai maskernya dan kembali berjalan mencari toilet pria untuk berganti pakaian.

Setelah berganti, semua sudah siap. Arfa pun segera berjalan menuju ruang khusus office boy.

Ini aku gak tau apa-apa & asal jeplak aja[sok tau]. Jadi udah maklumin aja gausah protes kalo ada yg salah༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

"Kamu Arfa ya?" tanya seseorang dari belakang Arfa.

"Eh iya, t-tapi panggilanku itu Ari. Panggil Ari aja jangan Arfa"

"Oh, baiklah. Halo Ari perkenalkan saya Andra, Coordinator Office Boy disini" ucap Andra memperkenalkan diri sambil meminta jabat tangan pada Arfa.

"Ahh iya salam kenal, pak Andra" balas Arfa sopan sambil membalas uluran tangan Andra.

Untung tidak ada yang mengenali Arfa saat ini dan tidak ada keberadaan Kevin sama sekali, jadi aman untuk Arfa. Kalau ketahuan Kevin bisa habis dia dan Andra.

"Sekarang ikut saya, akan saya jelaskan detail pekerjaanmu" ucap Andra yang dibalas anggukan oleh Arfa dan senyuman kecil yang tertutupi masker.

Mereka pun berbincang cukup lama membahas pekerjaan dan sampailah Arfa di tahap mulai dengan pekerjaannya.

Mengepel lantai

Bersih-bersih adalah tugas yang sangat enteng untuk Arfa karena sudah sering melakukannya apalagi saat tinggal bersama Kevin dulu. Arfa juga sangat senang melakukan pekerjaan seperti ini karena ia bisa merasakan menjadi seorang ibu yang selalu mengurus rumah setiap harinya.

Hingga tanpa sadar seseorang lewat bersama aroma parfum yang khas tercium di indra penciuman Arfa.

"Parfum Kevin" batin Arfa dengan tubuh yang seketika menegang melihat sepatu seseorang yang berdiri di hadapannya.

Arfa meneguk ludahnya susah payah dengan jantung yang berdegup kencang takut ketahuan.

"Bersihkan yang sebelah sana" titah Kevin dengan raut datarnya.

"B-baik pak" balas gugup Arfa.

"Kau baru disini?" tanya Kevin.

"Iya pak, maaf jika saya membuat kesalahan" jawab Arfa dengan suara yang teredam oleh masker.

"Bekerjalah dengan baik, jangan sampai ada yang tertinggal bahkan setitik debu pun" ujar Kevin dengan penekanan dan tatapan tajam yang membuat siapapun pasti ketakutan.

"Baik" balas sopan Arfa sambil mengangguk pelan.

"Sialan! Kevin kalo di sini serem anjir" batin Arfa.

Kevin pun kembali berjalan menuju ruangannya meninggalkan Arfa yang sudah ingin pingsan saja.

"Gue selamat~" lirih Arfa yang merasa lega.

"Ari, kau baik-baik saja?" tanya Andra yang tiba-tiba nongol di belakang Arfa membuatnya sedikit terkejut.

"Ah, ya s-saya baik-baik saja pak" jawab Arfa dengan gugup karena terkejut.

ARFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang