20.

7.4K 574 49
                                    


°•.•✿════๏⊙๏════✿•.•°

Sekarang Arfa sudah memiliki tugas pribadi dimana ia bekerja sebagai seorang office boy dengan gaji murah di sebuah KV Corp tanpa sepengetahuan Kevin, pemilik perusahaan dan kekasihnya sendiri.

Dan kini Arfa sedang sibuk mengepel lantai di ruang Front Office. Begitu banyak orang yang berlalu lalang membuat Arfa sedikit kewalahan. Namun semua itu tak melunturkan semangatnya dalam bekerja.

"Udah dipel eh diinjek lagi, gini ya rasanya jadi OB" gumam Arfa dengan kekehan kecil di akhir kalimatnya.

Tanpa Arfa ketahui, ada sepasang mata yang tengah mengawasinya lewat sebuah monitor yang terhubung langsung dengan rekaman pengawas kantor.

Dia adalah Kevin, ia menatap monitor yang menampilkan Arfa sedang sibuk dengan pekerjaannya. Sebenarnyabada perasaan was-was dan khawatir melihat kesayangannya berkali-kali mengusap keringat yang terkumpul di dahinya.

Namun tidak ada niatan untuk memergoki Arfa atau menyuruhnya berhenti bekerja. Selagi tidak ada luka dan bahaya, Kevin akan membiarkan Arfa melakukan apapun yang dia suka.

Saat tengah sibuk-sibuknya dengan lantai yang selalu kotor. Tiba-tiba saja ada seorang wanita yang lewat dan dengan sengaja menginjak kain pel Arfa lalu terjatuh dengan sendirinya.

Suara tulang dan kulit yang saling menempel di lantai cukup keras membuat atensi semua orang disana langsung tertuju pada wanita itu.

"Aduh! ssh sakit" ringis pelan wanita itu sambil perlaha bangkit.

Arfa seketika dilanda rasa bersalah mendengar ringisan pelan dari wanita dihadapannya. "M-maaf nona, s-saya tidak sengaja" lirih Arfa ysng menunduk dengan penuh rasa bersalah sekaligus takut kena amuk atasannya.

"Gimana sih kalo kerja?! gak becus banget" cerca wanita itu pada Arfa dengan tatapan tajam.

"Maaf, tolong maafkan saya nona Selly. Saya tidak sengaja membuat anda terjatuh" ucap Arfa pelan dengan suara bergetar.

Wanita itu adalah Selly. Wanita yang pernah Arfa temui sedang berada di ruangan Kevin waktu itu dan berusaha menggoda Kevin.

"Kalau gak niat kerja, gak usah kerja!" sarkas Selly dengab tajam.

Rasanya Arfa benar-benar ingin meninjok seorang wanita dihadapannya ini yang sudah berani menggoda Kevin. Namun bukan kemarahan yang menguasai diri Arfa, melainkan rasa takut jika nanti dipecat dan pasti akan ketahuan oleh Kevin. Habis dia kalau sudah sepenuhnya berada di tangan Kevin nanti.

"Selly" panggil seseorang dari arah belakang Selly yang berjalan menghampiri keduanya.

Deg

Suara ini

Mendengar suara seseorang yang begitu familiar membuat Arfa mendongakkan kepalanya pelan guna melihat seseorang yang memiliki suara tak asing baginya.

Jantung Arfa berdetak dua kali lebih cepat dengan mata yang mulai gemetar hebat dan nafas yang terasa sesak. Ditambah Arfa yang sedang menggunakan masker membuat nafasnya semakin sesak.

Seseorang yang pernah memberinya luka. Seseorang yang pernah memberinya sebuah trauma. Seseorang yang pernah dengan tega menganggapnya sebagai hewan peliharaannya.

"Dean, kau kemari? apakah ada hal penting?" tanya Selly dengan lembut dan mata berbinar melihat kenalannya yang begitu tampan datang menghampirinya.

"Ada apa ini? kenapa semua orang menatapmu disini?" tanya pria tersebut yang bernama Dean pada Selly.

ARFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang