4.

9.4K 637 17
                                    

°•.•✿════๏⊙๏════✿•.•°

"BABY FA AYO MANDI!!!"

"NGGA MAU!!"

"JANGAN LARI-LARI!!"

"HAHAHA WLE AYO KEJAL ALFA!!"

Keadaan mereka berdua sangat kacau saat ini. Dimana Kevin berlarian mengejar satu bocah nakal yang tengah berlari tanpa mengenakan pakaian satu pun.

Sekarang Kevin dan Arfa sudah pindah ke kamar sebelah yang kosong setelah infus Arfa habis dan Kevin melepasnya.

Tadi Kevin langsung menggendong Arfa yang masih setia dengan mobil-mobilan di tangannya tanpa peduli dengan orang yang sedang menggendongnya berjalan ke kamar sebelah.

Lalu Kevin meletakkan Arfa di atas kasur dan mulai melepaskan seluruh pakaian Arfa untuk mandi karena ini sudah waktunya mandi.

Namun Arfa yang tahu jika dirinya akan dimandikan langsung memberontak dan berlari menghindari Kevin dengan keadaan telanjang bulat.

"Hei baby Fa please kita mandi bareng yuk" ucap Kevin yang sudah lelah mengejar Arfa yang hiperaktif.

"Nda mau!! Alfa nda mau mandi, dingin kaka~" Arfa berhenti berlari dan menggeleng ribut.

Kevin tidak menyerah, dia harus bisa memandikan Arfa agar tidak sakit dan bisa segar kembali. "Kita mandi ya baby, kita mandi bareng nanti ada banyak mainan di dalam buat Arfa"

Mendengar kata mainan membuat atensi anak itu langsung menatap binar ke arah Kevin. "Benelan ada mainan?" tanya Arfa.

Arfa terpancing, Kevin menganggukkan kepalanya pada Arfa membuat Arfa tersenyum senang.

"Ayo ayo kita mandi kaka!!" ajak Arfa yang antusias sembari menarik jari telunjuk Kevin berjalan menuju kamar mandi.

Kevin menghembuskan nafasnya lelah. Apa yang dibilang Kevin tadi bukan hanya omong kosong semata. Memang benar dia sudah menyuruh bodyguard untuk membelikan mainan karet di toko mainan terdekat karena dia sudah tahu jika Arfa pasti akan menolak jika diajak mandi. Biasanya anak kecil gitu kan?.

Sesampainya di dalam kamar mandi, senyum yang sedari tadi terukir di wajah Arfa kini meluntur karena tidak melihat satupun mainan di dalam sana.

"Kakak.. kok nda ada mainan?" tanya Arfa.

Kevin menggaruk tengkuknya tak gatal. "I-itu mainannya masih dibeliin sama om bodyguard jadi sekarang Arfa mandi dulu ya" bujuk Kevin.

Bibir mungil milik Arfa pun melengkung kebawah secara perlahan dan... "HUWAAAA NGGA MAU!! MAU MAINAN MAU MAINAN!! HIKS HUWAAA" tangis keras Arfa sambil menghentakkan kakinya ke lantai.

Kevin spontan menutup kedua telinganya yang terasa berdengung mendengar teriakan Arfa yang sangat nyaring.

Tok tok tok

Pintu kamar mandi diketuk seseorang dari luar. Kevin segera berjalan membukakan pintu dan terlihat seorang bodyguard suruhan Kevin membawa paper bag berisi mainan.

Kevin menghela nafas lega saat mainan yang ditunggunya datang. Kevin menerima paper bag tersebut lalu kembali masuk kedalam kamar mandi.

Melihat Kevin yang masuk kembali dengan membawa sebuah paper bag pun membuat tangisan Arfa terhenti.

Dengan rasa penasaran yang tinggi ia menarik tangan Kevin dan melihat ke dalam peper bag. Matanya tampak berbinar melihat begitu banyak mainan karet di dalam paper bag tersebut.

"Kakak kakak ayo kita mainan!" ajak Arfa antusias.

Kevin tersenyum lembut, ia mengeluarkan semua mainan karet tersebut dan memasukkannya ke dalam bathtub yang sudah dipenuhi air hangat.

ARFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang