5.

8.7K 591 2
                                    

°•.•✿════๏⊙๏════✿•.•°

Sesampainya di lantai bawah, lebih tepatnya di meja
makan.

Kevin mendudukkan Arfa di kursi makan lalu berganti dirinya yang ikut duduk tak jauh dari Arfa.

Posisinya gini👇

Kevin | (meja) |
Arfa

Tak lama seorang maid datang menghampiri meja makan. "Maaf tuan muda, masakan masih belum siap jadi dimohon menunggu sejenak"

"Hm selesaikan dengan cepat" ujar Kevin pada maid tersebut.

Maid tersebut mengangguk lalu berjalan pergi kembali ke dapur untuk menyelesaikan tugasnya.

"Baby Fa.. kita tunggu sebentar ya, masakannya masih belum matang" ucap lembut Kevin pada Arfa.

Arfa memajukan bibirnya cemberut. "Ayam goleng~" gumam Arfa yang sudah kehilangan mood karena belum mendapatkan ayam goreng.

Arfa duduk anteng, di tangannya masih ada bebek karet berwarna putih yang selalu ia bawa daritadi enggan melepasnya.

Dalam keheningan Arfa memilih memencet mencet bebek karetnya kuat dan lama lalu ia lepaskan hingga berbunyi...

EnCiiiiiiiiiiiiitttttttttttt..... cit

Beberapa maid yang datang sembari membawa makanan pun mengulum pipinya gemas melihat Arfa yang tampak sangat lucu dengan mainan bebek karetnya.

Arfa mendongak lalu tatapannya berubah menjadi binar saat melihat ada ayam goreng yang sudah matang berada di atas meja setelah diantar oleh maid tadi.

"AYAM GOLENG!!" teriak Arfa dengan tangan yang terulur mengambil ayam gorengnya.

"Aksh! aw" pekik Arfa yang merasa panas saat menyentuh ayam goreng tersebut.

Kevin dengan sigap menarik tangan Arfa dan meniupnya pelan menghilangkan panas di tangan Arfa.

"Cudah Alfa gapapa kok kaka" ujar Arfa yang menarik tangannya kembali lalu diam menatap ayam gorengnya yang masih panas.

Melihat Arfa yang diam membuat Kevin sedikit bingung. "Ada apa? apa baby sudah tidak mau makan ayam goreng?"

"Bukan.. ayamnya masih panas, kata abang Cean kalo macih panas dibialin dulu jangan ditiup" jawab Arfa.

Sebenarnya Kevin sedikit cemburu saat pria kecilnya terus-menerus membahas tentang abang Sean yang tidak dikenalinya itu.

Tapi melihat raut bahagia Arfa membuat Kevin juga ikut bahagia dan berharap senyuman indah itu tidak akan pernah luntur lagi.

"Eh sudah tidak panas, yeaayy mali makan" ujar Arfa yang mengambil satu ayam goreng bagian paha lalu mamakannya dengan lahap.

"Makannya pelan-pelan baby nanti tersedak" ujar Kevin menasehati.

"Umh enwak kakak! cudah lama Alfa tidak makan ayam goleng" seru Arfa yang membuat hati Kevin sedikit tersentil.

"Sudah lama? dari kapan?" tanya Kevin.

Arfa menghentikan aksi mengunyahnya kemudian meletakkan jari telunjuknya di dagu seperti berpikir. "Emm pokoknya udah lama, Alfa nda tau belapa lama Alfa nda bica menghitung" jawab Arfa lalu kembali melahap ayam goreng yang masih berada di tangannya.

"Maafkan saya Arfa, maaf" batin Kevin pilu penuh penyesalan.

Selesai makan Arfa lanjut bermain mainan barunya yang sudah dibelikan oleh bodyguard Kevin atas suruhan Kevin. Arfa memainkan semua mainannya mulai dari mobil-mobilan, kereta, robot bahkan patung-patung hewan kecil juga dimainkannya dengan gembira.

ARFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang