" afan kesini kamu " afan dan Raka menghentikan langkahnya saat ingin naik ke kamarnya Karna panggilan papinya
" Eh papi udah pulang Pi " ujar Raka dan menyalin papinya , namun di saat afan ingin menyalim papinya menurun kan tangannya dan langsung memasukkan tangannya ke dalam kantong celananya
Afan melihat Raka seolah dan bertanya ada apa dengan papinya , Raka menggeleng . Dan melihat mami nya ,namun maminya membuang muka tak ingin melihat afan
" papi sama mami kenapa ? " Afan memberanikan dirinya untuk bertanya
" Papi yg seharusnya bertanya sama kamu , kamu yg kenapa? "
" Maksud papi apa , afan sama sekali gak ngerti "
" Kamu dari mana ? " Tanya papi
" Afan habis pulang sekolah lah Pi "
" Papi tanya sekali lagi, kamu habis dari mana ?"
" Afan dari sekolah Pi " papi membalikkan badannya kemudian menarik nafas dan menghembuskan nya kasar
" Kamu ga mau jujur sama papi ? " Ujar Papi masih berusaha untuk bersabar
" Maksud papi apa sih ? Afan ga ngerti " afan
" Pi ,mi sebenarnya ada apa ? " Tanya Raka
" Papi mau kamu jujur afan , sekali lagi papi tanya kamu habis dari mana "
" Afan dari sekolahan Pi, bareng Raka juga kan pulangnya " Raka yg menjawab
" Papi lagi bertanya sama afan ,bukan kamu Raka. Jadi kamu diam " tegur mami
" jawab papi afan " tegas papi
" Afan dari sekolah Pi, berapa kali harus afan jawab . Afan dari seko- "
Plaakk
Raka terkejut Karna papinya menampar afan , afan yg juga tidak siap karna tamparan papinya yg tiba2 membuatnya terjatuh ke lantai
" Papi " Raka langsung menghampiri afan dan membantunya untuk berdiri
" Papi kenapa nampar afan sih , afan salah apa? " marah Raka
" Kamu juga sama aja sama dia , kamu juga menutupi kesalahan adik kamu " papi
" kesalahan apa sih pi ? " Raka
" Maafin afan Pi " Raka langsung melihat afan
" Fan ? " Afan menatap Raka
" Mungkin papi sama mami udah tau kak , afan ga bisa ngelak lagi "
" Jadi kamu udah tau kesalahan kamu ? " Afan mengangguk
" Kenapa ? Kenapa kamu harus bohong fan . Kamu pamit sama mami untuk pergi ke sekolah, tapi nyatanya kamu pergi entah kemana menutupi kalo kamu itu di skors di sekolah ?" Tanya mami
" Maafin afan mi , afan cuma gak mau buat mami sama papi kecewa sama afan "
" Tapi nyatanya kamu membuat mami papi kecewa juga Karna kamu berbohong "
" Bilang sama papi ,kenapa sampai kamu di skors dari sekolah ?"
" Afan berantem Pi "
" Ouh berantem , udah merasa hebat kamu ? Udah merasa paling jagoan hah? " Papi terus2an menampar dan memukuli afan , Raka yg tak tahan pun menahan papinya untuk tak lagi menyakiti afan
" Pi udah Pi ,kasian afan " papi yg geram juga akhirnya menampar Raka
Plak
" Kami juga , kenapa kamu ga ngomong sama papi dan mami soal afan . Kenapa kamu ikutan bohong Raka " papi akhirnya berbalik malah memukuli Raka
" Pi jangan pukulin kak Raka ,afan yg salah. Kak Raka gak salah Pi . Afan yg minta kak Raka untuk ga ngomong sama kalian. Afan yg salah Pi "
" Raka masuk ke kamar kamu " ujar papi
" Gak pi, Raka ga akan ninggalin afan "
" PAPI BILANG MASUK KE KAMAR KAMU RAKA "
" Kak Lo masuk aja , gue gpp "
" Tapi fan~"
" Kak , turutin apa kata papi " Raka pun akhirnya masuk ke kamarnya dan meninggalkan afan bersama mami dan papi nya
" sejak kapan kamu mulai berani bohongi papi sama mami ? Siapa yg ngajarin kamu untuk berbohong "
" Maafin afan Pi, afan salah karna Uda bohongin papi sama mami , maafin afan "
" Papi ga pernah ngajarin anak2 papi untuk berbohong. Tapi kenapa kamu berbohong afan , kamu buat papi malu karna punya anak tukang bohong dan juga bandel kaya kamu "
"Pi afan cuma bohong sekali , masa papi udah bilang afan tukang bohong sih "
" Masih bisa ngejawab kamu , sekalipun akan membuat kamu terbiasa untuk terus berbohong " afan kembali menduduk
" Ikut papi , papi akan hukum kamu " papi menarik afan untuk mengikuti nya ,papi membawa afan ke gudang dan mendorong afan ke dalam gudang
" sebagai hukuman kamu ,Papi kurung kamu di gudang , dan kamu harus merenungi kesalahan kamu di sini untuk ga mengulangi hal ini lagi "
" Pi afan mohon ,jgn kurung afan di sini Pi . Afan juga udah minta maaf atas kesalahan afan . Tolong Pi jgn hukum afan di sini " papi tak perduli , dia tetap mengurung afan di gudang
**
" Pi apa ga keterlaluan kamu hukum afan seperti ini "
" Biarin mi, biar dia menyadari kesalahannya dan ga akan mengulangi kesalahannya lagi "
" Tapi Pi ,kasian afan kan "
" Papi sebenarnya juga ga tega mi, tapi ini juga demi dia . Papi ga suka anak2 papi jadi terbiasa untuk berbohong "
TBC