49

986 115 7
                                    

afan dan temannya sedang berada  di kantin sekolah

Mereka pada asik makan dan bercerita hal yg tidak penting , lain dengan afan , dia hanya diam bahkan tak menyentuh makanannya sedikit pun , Afan meremat perutnya yg sakit

" Fan Lo kok gak nyentuh makanan Lo sih ? "  Tanya Valen yg heran pada afan

" Lo kenyang ya ? Buat gue boleh gak ?" Ujar Eby

" Yaudah by buat Lo aja , gue ga nafsu " ujar afan dan mendorong makanan nya menjauh

" Weess kebetulan gue masih laper " Eby pun mengambil makanan afan

" Lo sakit ? Muka Lo pucet tau gak " ucapan Valen membuat rahm juga Eby langsung melihat ke arah afan

" Gue gpp , gue oke " ujar afan

"Lo Kalo sakit bilang fan , jangan di tutupin kaya gitu "

" Gue kan udah bilang gue baik2 aja " ujar afan dengan nada tinggi

" Yaudah kalo baik2 aja gausah pake nada sewot kaya gitu juga kali, masih untung kita perhatian sama Lo " kesal Valen

" Gue juga ga butuh di perhatiin sama Lo "

" Fan kok Lo ngomong gitu sih sama Valen " tegur Eby

"  Temen Lo tuh , bawel bgt jadi orang "

" Ehh malah bilang gue bawel lagi Lo , Lo tuh seharusnya bersyukur ya gue mau perhatian sama Lo . Oke kalo Lo bilang lo ga butuh perhatian dari gue , gue juga ga akan perduli lagi sama Lo "

" Yauda itu lebih baik " afan pun pergi  meninggalkan mereka

" Buat kesal aja tuh anak " kesal Valen

" Udah Len jgn di masukin ke hati ucapan afan tadi , Lo macam ga tau Afan aja . Tuh anak kalo lagi ada masalah pasti kita kena imbasnya "  ujar rahm

"Tapi kali ini afan bener2 keterlaluan bg , "

" Iya gue tau , cukup maklum aja . Palingan juga ntar dia baik lagi "

***

Afan buru buru ke toilet dan langsung mengunci pintu nya

Dia memuntahkan semua isi perutnya  walau hanya air yg keluar , karna dia belum makan apapun dari pagi

Afan meremat perutnya yg sakit , dia merasakan mual pusing dan juga sakit di ulu hatinya bahkan juga merasa sesak

Dia bersandar di tembok untuk menetralkan nafasnya ,setelah mendingan dia pun keluar dari toilet

Afan berjalan gontai di lorong sekolah , namun pandangan nya tiba2 berputar . Afan tak mampu lagi menahan dirinya dan berakhir pingsan

***

Mala yg sehabis dari toilet melihat afan yg juga keluar dari toilet

" Tuh anak pasti habis muntah " Mala berjalan di belakang afan , mala melihat afan yg berjalan tertatih sambil memegang tembok sebagai penahan dirinya

" Ada yg ga beres nih sama afan , pasti dia lagi kumat ini " Mala pun berniat menghampiri afan , namun sebelum sampai afan langsung jatuh pingsan

" Afaaan " Mala berlari menghampiri afan

" Fan ,bangun fann " mala menepuk pipi afan berharap afan akan bangun

Afan membuka matanya , dia melihat Mala walau pandangan masih kabur

" Ka..k ma...la " setalah afan tak sadarkan diri

Mala meminta tolong pada murid lain untuk membantunya membawa afan ke UKS

*

" Mala mana yaa, habis dari toilet kok ga balik-balik  " Raka mencari keberadaan Mala di koridor sekolah

" Eh Lo liat mala gak ?" Tanya Raka pada salah satu temannya

" Tadi sih gue liat dia jalan ke arah UKS , bawa makanan sama minuman "

" UKS ? Ngapain dia ke UKS? Dia sakit ?"

" Aduh rak , gue ga tau . Mending Lo liat aja deh ke UKS "

" Oke deh ,thanks yaa "  Raka pun menuju ke UKS

*

" Fan , Lo seneng bgt nyari penyakit . Bisa2 nya Lo ga makan ya Sampek2 buat Lo pingsan kaya gini " omel Mala pada afan yang masih belum sadar .

" Kalo Lo lagi tidur gini lucu ya , kaya bayi " Mala malah tersenyum melihat afan  , mala menggenggam tangan afan yg tak di infus

" Gue ga tau gimana perasaan Raka saat tau kalo Lo sakit fan " batin Mala

Afan perlahan membuka matanya , dia memegang kepalanya yang masih terasa sakit

" Fan Lo udah bangun ? Apa yg Lo rasain ? Kepala Lo masih sakit ? Perut Lo ? Apa mau ke rumah sakit ? "

" Kak nanya nya satu2 kali "

" Sorry , gimana masih sakit gak ?" Afan menggeleng

" Mau kerumah sakit?"

" Gak kak , gue udah gpp "

" Bener udah gpp ?" Afan mengangguk

Tak

" Auuh , kak  kok malah di pukul sih kepala gue "

" Sengaja , biar otak Lo tuh bisa mikir dengan benar. Bisa2 nya Lo gak makan dari pagi  " omel mala

" Ya kan bisa di bilang aja , kenapa harus di pukul sih kepala gue . Kan sakit "

" Biarin , kalo perlu gue hantam pala Lo ke tembok " afan merenggut sambil mengelus kepala yg di geplak oleh Mala

" Yaudah nih Lo makan dulu , habis itu baru minum obatnya "  Mala memberikan roti yg dia beli tadi  , afan mengambil nya dan memakan nya perlahan setelah nya dia minum obatnya

" Besok buat lagi yaa kaya gini, biar langsung masuk rumah sakit Lo "

" Iya besok gue buat lagi "

" Iihh di iyain lagi " Mala yg kesal menarik pipi afan kuat , afan yg tak terima pun menarik pipi Mala

Kejadian itu di liat oleh raka , membuat Raka menjadi cemburu melihat kedekatan afan dan Mala

Raka yg tak tahan pun langsung pergi tanpa menemui mereka . Jujur Raka sebenarnya khawatir pada afan ,tapi rasa cemburunya menutupi kekhawatiran nya pada afan

TBC

Holaaaa......

Gpp ya gada scene defan nya di part ini 😁


journey of love  [END ☑️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang