Chapter 18

2K 220 20
                                    

Kini Akatsuki kembali bergerak setelah beberapa waktu memilih untuk berdiam diri setelah penyerangan yang dilakukan kelompok Konoha saat menyelematkan Gaara.

Hinata berjalan bersama dengan Hidan dan juga Kakuzu mereka bertiga diberi misi oleh Pain untuk menangkap jinchuriki Matatabi.

Dan saat ini mereka bertiga berdiri tepat didepan seorang wanita bernama Yugiito, jinchuriki ekor dua Matatabi.

Hinata menatap datar wanita didepannya. Sungguh sejak tadi wanita itu hanya membuang-buang waktu mereka dengan membawa mereka bertiga kedalam sebuah gua.

"Ayo kita lakukan." Kakuzu bersuara

"Tunggu dulu," Hidan menyela "Aku harus berdoa terlebih dahulu."

Hinata memutar bola matanya malas sedangkan Kakuzu sudah mengupat pelan.

"Kau membuatku gila dengan omong kosongmu itu!" Seru Kakuzu kesal

"Ini juga sering membuatku jengkel tapi perintah-perintah ini sangat jelas dan aku tidak bisa tidak mengikutinya." Hidan bersuara setelah itu langsung berdoa

Kakuzu kembali mendengus sedang Hinata gadis itu benar benar ingin meremukkan Hidan yang terus mengoceh hal-hal tidak berguna.

Berdoa sebelum membunuh orang? Yang benar saja. Hinata rasa Hidan memang sudah gila sama gilanya dengan tuhan yang pria itu sembah.

"Kalian pasti mengira telah menyudutkanku, tapi kalian salah!" Yugiito bersuara

Wanita itu menatap ketiga orang didepannya dengan seringai yang menghiasi wajahnya. Kedua tangannya terangkat membentuk sebuah segel sebelum ia berteriak dengan lantang "Akulah yang memancing kalian kesini!"

Setelah itu ledakan hebat terjadi saat bom kertas tersembunyi yang Yugiito tempelkan aktif membuat Hinata, Hidan dan Kakuzu mundur beberapa langkah melihat jalan keluar dari gua itu sudah tertutup tertimbun oleh beton-beton yang runtuh.

Yugiito menyeringai puas menatap ketiganya tajam "Aku sudah tau kalian bertiga berasal dari Akatsuki, tapi sekarang kalian tidak akan aku biarkan!"

Hidan menguap bosan "Yah, kita terjebak disini Kakuzu, Hinata." Ujarnya malas

Kakuzu mendengus masih menatap datar wanita didepannya "Tidak masalah, bahkan ini lebih baik."

Sedang Hinata gadis itu diam tidak ingin ikut bergabung kedalam pembicaraan keduanya. Ia hanya menatap lurus wanita didepannya menanti apa lagi yang akan wanita itu lakukan untuk mempertahankan nyawanya yang tinggal diujung tanduk.

"Aku Nii Yugiito dari Komugakure bersumpah akan membunuh kalian semua!" Wanita itu berteriak lantang berhasil membuat sudut bibir Hinata tertarik keatas

Hinata menyukai rasa percaya diri wanita didepannya ini. Hal itu mengingatkannya akan Naruto.

"Apa? Kau akan membunuhku?" Tanya Hidan tidak percaya

"Saat ada seseorang yang meneriakkan hal itu padaku itu benar-benar membuatku kesal!" Lanjut Hidan tidak terima menunjuk wanita yang berdiri didepan mereka

"Dan saat aku marah darah mulai mengalir deras ke kepalaku dan saat darah mengalir ke kepalaku–"

"Diamlah Hidan!" Kakuzu bersuara lantang berhasil membuat Hidan bungkam

Sedang Hinata gadis itu mendengus jengah saat mendengar Hidan yang terus saja mengoceh omong kosong tidak jelasnya. Sungguh Hinata tidak mengerti kenapa akhir-akhir ini ia kerap kali masuk kedalam kelompok yang berisi orang-orang berisik.

Jika waktu itu ia bersama Deidara maka kini Hinata harus bersama dengan Hidan. Sungguh, Hinata merindukan ia yang satu tim dengan Itachi dan juga Kisame.

Byakungan Princess ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang