Chapter 21

1.9K 226 27
                                    

Hinata, Hidan dan juga Kakuzu masih berjalan dengan pelan namun ketiganya menyadari bahwa kini ada yang mengikuti mereka bertiga.

Hinata mengukir senyum tipis diwajahnya. Ini akan berlangsung menyenangkan dan Hinata tidak sabar akan hal itu.

"Hidan, Hinata." Kakuzu bersuara pelan

Hidan hanya bergumam dan tepat saat jutsu milik Shikamaru berniat mengikat mereka, ketiganya langsung menghindarinya dengan cepat. Namun serangan kembali dilayangkan saat tiga kunai berisi bom kertas yang dilemparkan kearah mereka bertiga.

"Sial!" Umpat Hidan saat kertas peledak itu berakhir padanya

Kakuzu melangkah mundur mengeraskan lengannya untuk menahan ledakan yang terjadi sedangkan Hinata gadis itu dengan gerakan cepat menghindari kunai peledak itu.

"Berhati-hatilah pada bayangan itu." Seru Kakuzu pada keduanya

Baik Kakuzu, Hidan dan Hinata terus menghindari setiap lemparan kunai peledak tersembunyi dari sang lawan namun Hinata jelas mengetahui dimana keberadaan mereka.

Tidak perlu mengaktifkan byakungan-nya Hinata dapat mengetahuinya hanya lewat chakra sang lawan. Kemampuan mendeteksi Hinata sangat luar biasa dan itu berkat chakra besar dari Seiryu. Naga biru itu memiliki kekuatan yang amat besar dan mudah mendeteksi chakra lawan. Hanya dengan menggunakan sedikit chakra milik Seiryu yang ada dalam tubuhnya Hinata bisa mendeteksi lawan dengan mudah. Dan kemampuan ini jelas tidak dimiliki Shinobi lainnya.

Namun menggunakan chakra besar milik empat hewan pengikutnya itu bisa memberikan dampak buruk untuk Hinata terlebih jika Hinata menggunakan chakra mereka dalam ukuran besar, itu dikarenakan Hinata yang belum bisa membuka sepenuhnya kekuatan sang Dewi.

Itu artinya selama Hinata belum bisa membangkitkan kekuatan sang Dewi dan melepaskan segel ditengkuk lehernya ia masih tidak bisa menggunakan kekuatan milik empat pengikut setianya itu untuk sepenuhnya.

Bayangan jutsu pengikat dari Shikamaru masih terus mengikuti ketiganya dan Hinata jelas tau selama cahaya masih menyinari tempat mereka berdiri maka bayangan itu masih akan terus mengikuti mereka.

"Kenapa lagi-lagi hal ini yang terjadi." Gerutu Hidan kesal

"Hidan, diatas!" Kakuzu bersuara

Bersamaan dengan Hidan yang mendongakkan kepalanya keatas Shikamaru melemparkan tiga kunai berisi kertas peledak kearah mereka bertiga.

"Lagi-lagi kertas peledak." Seru Kakuzu

"Menjauh dari sana!" Hinata bersuara namun sialnya baik Kakuzu maupun Hidan tidak bisa lagi menghindar saat Shikamaru telah berhasil menghentikan pergerakan keduanya

Mengikat keduanya dengan menggunakan kunai palsu berisi kertas peledak.

Seperti yang diharapkan dari seorang Nara Shikamaru yang jenius.

"Dia mendapatkan kita berdua." Seru Kakuzu saat menyadari tubuhnya yang sudah terikat akan bayangan Shikamaru

Shikamaru tersenyum remeh menatap keduanya yang sudah jatuh kedalam jutsunya namun pandangannya menajam saat manik hitamnya bertubrukan dengan manik amethys Hinata. Bahkan Shikamaru sudah melakukan taktik jeniusnya namun hal itu seolah tidak berpengaruh bagi gadis itu.

Hinata bisa dengan mudah menghindari kunai peledak tiruan yang Shikamaru lempar dan dengan mudah menyadari rencananya yang sebenarnya.

Seperti yang Shikamaru duga lawan terkuat mereka ialah Hyuga Hinata.

"Aku tidak menyangka kau bisa menghindari jutsu Kagemane milikku Hinata." Shikamaru berujar menatap lekat Hinata

Hinata hanya tersenyum tipis tidak membalas perkataan Shikamaru. Ia melirik sekilas kearah dua rekannya yang masih terikat oleh jutsu Shikamaru.

Byakungan Princess ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang