Chapter 37

1.4K 159 17
                                    

"ITACHI!!!" Hinata berteriak keras saat ia membuka kedua matanya. Bulir keringat mencucur membasahi tubuhnya saat ingatan itu mulai membayangi kembali otaknya

Itu, itu jelas kenangan Itachi. Dan Hinata merasakan tubuhnya yang bergetar hebat saat mengingat kembali kenangan lamanya. Ia dan Itachi sudah mengenal satu sama lain sejak dulu dan pria itu sengaja menghapus ingatannya setelah Itachi membantai klannya.

Tidak, ini tidak mungkin. Hinata menggelengkan kepalanya saat bulir bening itu mulai turun membasahi wajahnya.

Bayangan wajah sendu Itachi saat pria itu menghapus ingatannya kembali terbayang diotak Hinata dan kini Hinata dengan cepat bangkit dari tidurnya lalu keluar dari gua gelap itu. Ia harus mencari Itachi, kenangannya yang tiba-tiba kembali seperti ini di ikuti kenangan Itachi yang ikut masuk kedalamnya membuat jantung Hinata berpacu hebat.

Pertarungannya terakhir kali telah menjelaskan bahwa Hinata telah gagal menahan Itachi.

Jangan sampai Itachi bertemu dengan Sasuke. Hinata harus segera menghentikan pria itu. Itachi tidak boleh mati dan Hinata harus segera menghentikannya.

Hinata menangis saat ia terus berlari menerobos hutan lebat itu tanpa arah tujuan. Hinata harus segera menemui Itachi dan menghentikan pria itu bertemu dengan Sasuke.

Namun langkah Hinata seketika terhenti saat sekumpulan gagak menggerumuni dirinya terlebih saat seekor gagak menghampirinya dan berhenti diatas bahunya. Tubuh Hinata menegang kaku terlebih saat manik amethys-nya menangkap sebuah kertas yang melilit di kaki sang gagak. Dengan tangan bergetar Hinata mengambil kertas itu dan saat Hinata membaca tiap untaian kata yang ada disana disitulah Hinata merasa dunianya runtuh.

Tidak! Ini tidak mungkin! Hinata pasti bermimpi.

Hinata menggelengkan kepalanya namun air matanya kian deras menuruni wajahnya membasahi kertas ditangannya.

Untaian kata itu mulai memenuhi otak Hinata saat kini seolah Itachi yang berdiri didepannya menatapnya dengan senyum sendu yang menghiasi wajah tampannya.

Maafkan aku sayang, mungkin saat kau membaca ini aku sudah tidak lagi disini. Pendosa sepertiku memang harus mati. Kuharap kau tidak menangisi kematianku terlalu lama.

Hinata, hiduplah dengan bahagia walau tidak bersama denganku. Maafkan aku yang tidak bisa menepati janjiku padamu. Aku pria yang buruk dan kau berhak mendapatkan pria yang jauh lebih baik dariku.

Hinata, sekali lagi maafkan aku, aku mencintaimu. Selamanya aku sangat mencintaimu.

Uchiha Itachi.

Tubuh Hinata jatuh terduduk diatas tanah dengan manik amethys-nya yang membelalak lebar.

"TIDAK!!!" Hinata berteriak keras dengan air matanya yang terus mengalir membasahi wajahnya

Hinata menggelengkan kepalanya cepat, kedua tangannya mengepal keras saat tangis pilunya semakin menggema memenuhi hutan sunyi itu.

"Tidak!! Itachi kumohon jangan tinggalkan aku!!"

"Hiks.. jangan kumohon!!"

"Jangan mati Itachi hiks... Kumohon jangan mati."

Hinata menangis keras memukul dadanya yang terasa begitu sesak tidak sanggup menahan perasaan sakit yang menyiksanya saat membaca untaian kata dari surat yang Itachi berikan.

Tangannya meremas keras surat itu, raungannya menggema tangisnya benar-benar pecah.

Hal yang paling Hinata takutkan telah terjadi dan sialnya Hinata tidak dapat menghentikan itu. Dengan surat ini yang kini berada ditangannya itu sudah menjelaskan bahwa Itachi telah pergi meninggalkannya.

Byakungan Princess ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang