Chapter 6

2.4K 231 20
                                    

Sudah sebulan semenjak misi pencarian Bikochu yang mereka lakukan berakhir sia-sia karna suara kentut Naruto yang mengacaukannya. Dan juga sudah sebulan sejak pertemuan untuk kedua kalinya antara Hinata dan juga Itachi.

Hinata tidak pernah lagi diperbolehkan untuk mengikuti misi apapun oleh ayahnya Hyuga Hiashi selaku pemimpin clan Hyuga. Hinata dipaksa untuk berlatih dengan keras karna seminggu lagi adalah pertandingan penentuan posisi Heires Hyuga. Yang itu artinya Hinata harus kembali bertarung dengan adik kesayangannya Hanabi.

"Hinata-sama sepertinya sudah cukup latihan kita untuk hari ini."

Hinata mengangguk dan tersenyum tulus pada Neji. Setelah kesalahpahaman diantara mereka terselesaikan sikap Neji kepada Hinata berubah menjadi sangat baik. Bahkan tidak jarang Neji bersikap protektif pada Hinata dan terkadang membela Hinata saat dirinya disudutkan oleh anggota Hyuga lainnya yang tidak menyukai Hinata.

Dan Hinata sangat bersyukur tentang hal itu terlebih saat Neji yang menawarkan diri padanya untuk melatih Hinata sebelum pertandingannya dengan Hanabi dimulai.

Hinata tidak tau harus bagaimana lagi mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Neji. Selama Hinata berlatih dengan Neji lelaki itu banyak mengajari Hinata jurus jurus inti dari keluarga Hyuga yang selama ini tidak pernah dapat Hinata pelajari.

Bukankah sudah Hinata katakan jika selama ini Hinata hanya berlatih teknik dasar seorang ninja yang biasa dipakai saat belajar di akademi, bukan teknik khusus khas Hyuga.

Hinata hanya sampah dan bagi mereka ia tidak layak mempelajari jurus jurus itu.

"Hinata-sama apa yang kau pikirkan?"

Hinata tersentak menoleh kearah Neji yang menatapnya dengan raut khawatir "T-tidak ada Neji-nisan."

Neji mengangguk pelan dan memilih duduk diatas rumput. Saat ini keduanya sedang berada di danau dekat rerentuhan Uchiha. Neji tidak bisa melatih Hinata jika tidak ditempat ini mengingat konsekuensi yang akan keduanya dapatkan.

Tidak masalah jika para tertua Hyuga itu menghukum Neji karna telah melanggar peraturan demi melatih Hinata tanpa izin hanya saja Neji tidak bisa membayangkan apa yang akan mereka lakukan pada Hinata jika hal ini diketahui oleh anggota Hyuga lainnya.

Hinata pasti akan disiksa seperti biasa dan Neji tidak akan sanggup untuk melihat gadis yang ia cintai terluka tepat di depan matanya tanpa bisa melakukan apapun.

Menghela nafas pelan Neji melirik kearah Hinata yang duduk disampingnya. Gadis itu terlihat tenang dan Neji tidak tau apa yang sedang Hinata pikirkan saat ini.

Hanya saja ada sesuatu yang mengganggu Neji akhir akhir ini. Yaitu Hinata yang kerap kali melamun sambil menggenggam kalung dilehernya. Dan tidak hanya itu Neji juga kerap kali mendapati Hinata yang sedang tersenyum sambil menatap kalung itu. Seolah ada kenangan indah yang terlukis dibalik kalung indah tersebut.

Jujur saja Neji merasa begitu penasaran akan kalung yang Hinata pakai. Neji merasa Hinata terlalu mengistimewakan kalungnya itu. Terlebih Neji tau persis jika bandul berbentuk bulan sabit itu adalah permata amethys. Dan permata amethys adalah satu permata langka yang bernilai fantastis.

Dan tidak mungkin Hinata sanggup membelinya. Bukan maksud merendahkan Hinata hanya saja Neji tau persis bagaimana perlakuan anggota Hyuga kepada Hinata. Gadis itu dapat makan dengan teratur saja sudah menjadi suatu keajaiban mengingat Hinata diperlakukan tidak lebih baik dari seorang bunke Hyuga.

Walau sekarang Hinata sudah resmi menjadi ninja dan mendapatkan penghasilan sendiri. Tapi mengingat Hinata masih seorang genin tidak mungkin Hinata akan mendapatkan uang yang banyak saat gadis itu hanya diberikan misi biasa.

Byakungan Princess ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang