.
“Kalo yang ini berapa, Pak?”
Nazeera masih tawar-menawar. Jiwa ibu-ibunya seketika muncul saat berbelanja. Tapi masih dalam batas normal. Tidak menawar setengahnya dari harga asli.
Sedangkan cowok itu hanya diam, memperhatikan gadis itu. Dia merogoh sakunya, mengambil handphone, mengecek jam. Takutnya dia kesorean. Tapi masih ada banyak waktu sebelum menjelang sore.
“Ini bagus,” kata Nazeera sambil memegang salah satu gelang manik. “Saya mau yang ini, Pak. Oiya, Pak, ada gantungan kunci nggak?”
“Gantungan kunci kaya gimana?” Penjual itu mengambil contoh barang yang disebutkan Nazeera. “Saya cuma punya yang kaya gini. Ada hello kitty, kerroppi, sama dino ini.”
Nazeera mengambil yang bentuknya kerroppi, kebetulan itu kesukaannya. “Cuma ini aja, Pak?” tanyanya sekali lagi.
“Kalo tadi ada satu lagi. Tapi udah dibeli.” Bapak itu menjelaskan. “Kalo sekarang tinggal yang ini aja.”
“Bentuknya kaya gimana, Pak?”
Alvendra yang sedang fokus sama handphone kini menyimpan benda gepeng itu, beralih mendengar percakapan mereka.
“Warnanya hijau, kaya yang dipegang. Kalo bentuknya sih, alien-alien gitu,” balas si bapak penjual.
“Alien?” Nazeera bergumam. Dia kini meraba sakunya, membawa handphone dari dalam sana. Membuka galerynya, melihatkan sesuatu pada penjual itu. “Yang kaya gini bukan, Pak?”
“Iya, mirip sama yang ada di foto,” tanggap penjual itu.
Nazeera mengulas senyum tipis. “Saya ambil ini aja, Pak.” Dia menyerahkan gelang manik yang dia pilih juga gantungan kunci kerroppinya pada penjual itu untuk dihitung.
“Ini, Pak, uangnya.” Alvendra menyodorkan uangnya. “Simpen lagi uang lo,” suruhnya pada Nazeera.
Gadis itu menurut. Dua barang yang dia pilih telah menjadi miliknya. Kurva kecil terlihat jelas di wajahnya. Mereka pergi dari sana setelah membayar. Matahari mulai tergelincir ke arah barat, diikuti dengan cahayanya yang tidak terlalu panas seperti tengah hari tadi.
Mereka berjalan ke parkiran. Sepertinya mereka akan pulang saja. Nazeera juga terlihat sudah lelah.
“Nazeera,” panggil Alvendra. “Tadi gue denger lo suka sama gantungan kunci. Alien?”
“Tadinya enggak suka, tapi sekarang kayanya suka banget. Sayang tadi udah ada yang beli.”
“Boleh gue liat foto gantungan kuncinya?”
Nazeera langsung menyetujui. Dia membuka lagi galerynya dan memperlihatkan gambar yang dimaksud. “Ini,” balas Nazeera seraya melihatkan foto itu.
Sementara Alvendra hanya melihatnya tanpa berkomentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVENDRA [Hiatus]
Teen FictionNew Version Alvendra said; Lupain sedihnya atau kamu tidak akan bahagia. Singkat saja ini kisah Alvendra dan Nazeera yang semula hanya orang asing tak saling mengenal tak ada rasa apapun dihati mereka. Hingga akhirnya mereka saling jatuh kedalam per...