Aster menggeliat lalu mengerjapkan mata nya saat sinar matahari menelusup masuk melalui celah-celah gorden kamarnya.
" Shh.."
Aster meringis kesakitan ketika tangan kanan nya tertusuk jarum infus, entah apa yang terjadi padanya sehingga ia harus di pasangkan kembali selang infus yang kini bertengger ditangan nya.
" Apa yang terjadi padaku ? " Batin Aster mengamati sekeliling nya yang ternyata ia tengah berada di dalam kamar nya.
Ia terdiam sesaat berusaha mengingat apa yang terjadi pada dirinya, namun lamunan nya buyar saat sebuah suara menyapa indra pendengaran nya.
" Kau sudah bangun ? " Tanya Dean yang baru saja masuk ke dalam kamar nya dengan membawa sebuah nampan yang berisikan bubur dan obat-obatan.
" Uhm. Ada apa denganku, Dean ? "
Dean menaruh nampan itu di atas meja kecil lalu membantu Aster untuk bersandar pada headboard kasur nya. " Kau pingsan, apa ada yang sakit ? Perlu ku panggilkan perawat atau Dokter Smith ? "
Aster menggeleng. " Tidak usah, aku tidak apa-apa. "
Dean mengangguk mengerti lalu mengambil semangkuk bubur yang dibawanya. " Makanlah selagi hangat. "
" Aku tidak lapar, Dean. "
" Buka mulutmu ~aa " Ucap Dean mengarahkan satu sendok berisikan bubur kearah mulut Aster. Melihat Aster yang tak kunjung menerima suapan yang diberikan nya membuat Dean menghela napas. " Ada apa ? "
" Tidak ada apa-apa, Dean. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu saja " Ucap Aster karena ia benar-benar tak bisa mengingat apa yang terjadi dengan dirinya, namun ada yang membuat nya penasaran tentang mimpi yang di alaminya. Regan. Nama itu ada di dalam mimpi nya, ia bermimpi bagaimana Regan bersikap kasar pada dirinya.
" Jangan terlalu banyak berpikir, kau baru saja pulih. Ayahmu sangat marah ketika dia tau kau pingsan kemarin, dia bahkan tak mengizinkan temanmu untuk mengunjungi mu lagi. "
Mendengar perkataan Dean membuat Aster mengingat kejadian sebelum insiden ia tak sadarkan diri, saat itu teman-teman nya tengah menceritakan kehidupan rumah tangga nya bersama Regan. " Mereka tidak salah, aku lah yang memaksa mereka untuk menceritakan tentang kehidupanku. Apa benar yang dikatakan oleh mereka tentang rumah tangga ku, Dean ? "
Dean diam mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Aster padanya. Ia tak bisa menceritakan yang sebenarnya pada Aster karena ia takut Aster akan kembali drop seperti kemarin.
" Dean ? " Panggil Aster saat Dean tak kunjung menjawab. " Jawablah pertanyaanku. "
Dean menghela napas lalu menggenggam tangan Aster. " Benar, aku sudah berjanji pada Ayahmu untuk tidak memberitahu hal ini padamu. Apalagi kau dalam keadaan amnesia untuk saat ini, aku hanya tak ingin membuatmu terbebani. "
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE PROTAGONIST | BOOK 1 | END
Teen FictionKayden Davidson, seorang pembunuh bayaran yang bekerja pada sekelompok mafia. Kehidupan nya yang sangat miskin membuat nya mau tak mau menjalani profesi sebagai pembunuh bayaran demi menghidupi adik satu-satunya yang masih duduk di bangku sekolah, m...