Part 10 | Wound ⚠️

3.7K 283 26
                                    

PRANG!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PRANG!

PRANG!

"BRENGSEK! " Teriak Aster yang langsung melemparkan parfum berukuran sedang kearah cermin kamar mandinya hingga berserakan. " Tidak, Regan tak mungkin melakukannya. Hiks, dia takkan berselingkuh dariku. "

Aster mengusap air mata yang membasahi wajah nya dengan kasar. Pesan yang dikirim kan oleh seseorang masih terngiang di pikiran nya, terlebih ada sebuah video yang berisikan suaminya bersama dengan wanita lain. " Regan tidak akan meninggalkan ku, tidak akan pernah. Akh! "

PRANG!

BRUGH

Aster terduduk di lantai kamar mandi nya lalu memejamkan matanya ia bahkan tidak peduli dengan pecahan kaca yang mulai menggores kaki nya. Rasa sakit yang dirasakan nya tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya, selama tiga tahun ini ia selalu diam dan mengalah dengan apa yang dilakukan suaminya. Aster bahkan rela dengan perlakuan kasar yang diberikan Regan padanya, asalkan Regan tidak meninggalkan nya. Katakanlah jika Aster terlalu bodoh dalam mencintai pria yang jelas-jelas tak pernah mencintai nya dan tak mengharapkan nya.

" Huwaa! Hiks! Hiks!"

Aster tersadar dari lamunan nya saat sebuah suara tangisan balita menyapa telinga nya, ia bangkit lalu berjalan keluar dengan kaki yang sedikit mengeluarkan darah akibat pecahan kaca tersebut.

Aster berjalan kearah baby box milik Gene yang terletak di dalam kamar nya, balita delapan bulan itu tampak menangis mungkin terkejut dengan suara pecahan kaca yang dilakukan Aster tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aster berjalan kearah baby box milik Gene yang terletak di dalam kamar nya, balita delapan bulan itu tampak menangis mungkin terkejut dengan suara pecahan kaca yang dilakukan Aster tadi.

" Huwaa! Hiks! "

Aster menggendong tubuh mungil putra semata wayang nya lalu menenangkan nya. " Shh, kau pasti terkejut ya ? Maafkan, Papa. "

Gene yang merasakan sebuah elusan halus di punggung nya pun berhenti menangis lalu memandang wajah Aster dengan tatapan sayu nya. Mungkin balita itu merasakan apa yang dirasakan olehnya. " Papa baik-baik saja, jangan khawatir. "

CUP!

Aster mencium seluruh wajah Gene dengan sayang, melihat wajah Gene mengingatkan nya tentang Regan. Karena memang harus ia akui jika Gene mewarisi wajah milik Regan pada wajah mungil balita itu, mata nya pun sama seperti milik Regan tajam dan penuh aura.

FAKE PROTAGONIST | BOOK 1 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang