Kayden Davidson, seorang pembunuh bayaran yang bekerja pada sekelompok mafia. Kehidupan nya yang sangat miskin membuat nya mau tak mau menjalani profesi sebagai pembunuh bayaran demi menghidupi adik satu-satunya yang masih duduk di bangku sekolah, m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Teruskan, Nak. Ayah yakin kau bisa " Ucap Jason seraya menatap layar ponsel nya yang tengah memperlihatkan sebuah video yang dikirimkan oleh Alena. Dimana Aster tengah melakukan terapi untuk mengembalikkan fungsi tubuh nya, ia belajar untuk berjalan sedikit demi sedikit walaupun anak itu belum sepenuhnya kuat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini, Jason tidak bisa menemani putra semata wayang nya karena ada beberapa berkas yang harus ia selesaikan. Apalagi kini ia mengurus dua perusahaan yaitu perusahaan miliknya dan juga perusahaan milik Aster. Aster memang sudah mempunyai perusahaan yang dibangun nya dengan tangan nya sendiri. Walaupun tak sebesar perusahaan utama, namun perusahaan itu telah sukses dan terkenal dimana-mana.
" Apa kau sudah menyuruh Dean untuk kembali ke mansion utama ? " Tanya Jason pada seorang pria dengan setelan jas hitam yang melekat di tubuh nya. Peter. Kepala bodyguard dan juga orang kepercayaan Jason.
" Sudah, Tuan. Kemungkinan dia akan tiba besok pagi, Tuan. "
" Bagus kalau begitu, suruh dia menemuiku setelah dia tiba besok. "
" Baik, Tuan. "
Jason kembali fokus pada beberapa berkas di hadapan nya, hari ini ia sangat sibuk karena banyak pekerjaan nya yang belum diselesaikan. Beberapa bulan terakhir memang ia hanya berfokus pada kesehatan Aster yang selalu saja menurun, belum lagi Gene yang rewel karena mencari Ibunya.
" Tuan Jason.. " Panggil Peter saat mendapatkan sebuah laporan dari earpiece yang digunakannya. " Anda memiliki seorang tamu yang ingin bertemu dengan Anda, Tuan. "
Mendengar ucapan Peter membuat Jason menoleh kearahnya dengan kening berkerut. " Siapa ? "
" Keluarga Jailen, Tuan. "
" Aku tidak ingin bertemu dengan mereka, bilang pada bodyguard lain aku sibuk " Ucap Jason dengan nada dingin ketika tau siapa yang ingin menemuinya.
" Tapi Tuan - "
Tok Tok Tok
Suara ketukan pintu ruang kerja nya lalu disusul dengan suara berisik yang berasal dari luar ruangan nya membuat Jason mengambil Ipadnya yang telah tersambung dengan CCTV di setiap sisi perusahaan nya.
