Kayden Davidson, seorang pembunuh bayaran yang bekerja pada sekelompok mafia. Kehidupan nya yang sangat miskin membuat nya mau tak mau menjalani profesi sebagai pembunuh bayaran demi menghidupi adik satu-satunya yang masih duduk di bangku sekolah, m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Regan berjalan mondar-mandir di depan sebuah ruangan dengan tangan yang memijit kening nya. Sudah hampir satu jam ia menunggu seorang dokter yang tengah memeriksa seseorang di dalam ruangan itu.
" Ini semua salahmu, kau yang membuatnya seperti ini. "
Regan menoleh kearah seorang pria yang tengah duduk di sebuah kursi tunggu yang berada di depan ruangan rawat tersebut. Bisa dilihat bahwa kening dari pria itu masih berbalut perban, belum lagi luka lecet yang terpampang di wajah tampan nya.
" Ini semua memang salahku, Aster. Aku yang mendorong nya, aku juga tidak akan menyalahkan mu. "
Aster hanya menghembuskan napas nya lalu menyilangkan kedua tangan nya di depan dada. Akibat dorongan yang diberikan oleh Elisha kini ia mendapatkan lima jahitan pada kening nya, belum lagi beberapa luka cakaran yang diberikan oleh Elisha pada wajahnya.
" Bagaimana dengan keadaan kepalamu ? Apa masih sakit ? "
" Menurutmu ? Karena wanita jalang itu aku mendapatkan lima jahitan di kening ku, belum lagi yang dilakukan nya pada wajahku. Cih! Sangat menyebalkan. "
" Aku benar-benar minta maaf, ini semua salahku. "
" Memang ini semua salahmu, masalah ini juga berawal karena keegoisan mu. Kau yang bermain api lebih dulu, tapi aku yang selalu di salahkan. Aku benci situasi ini, lihat bagaimana dia memperlakukan dengan seenaknya karena kau selalu memanjakan nya. Kau bahkan tidak tau perasaan ku ketika wanita itu mengataiku dengan sebutan ' cacat ', aku sungguh benci dengannya " Ucap Aster memalingkan wajahnya yang kesal. Kata-kata yang di ucapkan oleh Elisha tentu melukai perasaan nya.
Regan yang melihat perubahan wajah Aster yang sedikit sedih pun berjongkok di hadapan istrinya, tangannya mengelus lembut tangan Aster. " Aku tau, kau tersinggung dengan ucapan nya. Aku sungguh minta maaf padamu, aku mungkin dulu memang membenci mu hanya karena kau seorang gay. Tapi sekarang aku bisa mengerti perasaan mu, Aster. "
Regan sudah berjanji pada dirinya untuk berubah menjadi sosok yang lebih baik untuk Aster dan juga Gene, setelah membaca buku yang diberikan oleh Jason beberapa hari yang lalu membuat Regan mengerti apa yang dirasakan oleh Aster.
CKLEK!
Suara pintu terbuka lalu menampilkan seorang dokter dengan sebuah stetoskop yang mengalun di leher nya. Regan bangkit dan buru-buru menghampiri dokter itu.
" Dengan keluarga pasien ? Apa kau suami dari pasien Elisha, Tuan ? "
" Tidak, dia temanku. Dan istri ku berada di sana, dokter " Ucap Regan menunjuk kearah Aster yang sedang duduk dibelakang nya.
Dokter itupun mengangguk lalu menghela napas nya. " Sebelum nya saya ingin minta maaf bahwa kami dengan menyesal tidak bisa menyelamatkan bayi yang ada di dalam kandungan beliau, Tuan. Kami sudah berusaha menyelematkan nya namun dari bayi nya sendiri sudah tidak ada pergerakan yang membuat kami akhirnya mengambil janin itu. "
