Kayden Davidson, seorang pembunuh bayaran yang bekerja pada sekelompok mafia. Kehidupan nya yang sangat miskin membuat nya mau tak mau menjalani profesi sebagai pembunuh bayaran demi menghidupi adik satu-satunya yang masih duduk di bangku sekolah, m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semilir angin berhembus dan menyapa wajah tampan dari seorang pria. Ia menatap langit malam dengan bintang-bintang menghiasi langit itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deandre Tristan, pria yang dijuluki ' Ice Prince ' oleh Aster. Ia memiliki wajah tampan nan dingin serta tatapan nya yang tajam. Dean memang anak yang pendiam dan irit bicara pada siapapun, namun tidak berlaku kepada Aster. Tuan muda nya dan juga sahabat kecil nya, sedari kecil memang ia sudah mengenal keluarga Sebastian. Karena sang Ayah ' Peter ' yang tak lain adalah kepala bodyguard serta orang kepercayaan dari Jason yang memang sudah lama bekerja untuk keluarga Sebastian. Dan kini ia juga bekerja sebagai bodyguard yang ditugaskan Jason untuk menjaga dan melindungi Aster.
" Di sini kau rupanya. "
Dean menoleh kearah sumber suara dan mendapati Peter yang kini berjalan menghampiri nya.
" Sedang apa kau disini ? "
" Hanya mencari udara segar, Ayah. "
" Apa yang kau pikirkan ? Bukankah harusnya kau senang atas kembali nya, Tuan Aster ? "
Dean menghela napas lalu memandangi kembali bintang-bintang yang berada di atas sana. " Aku senang, Ayah. "
Peter tau, jika putra nya tengah memikirkan sesuatu. Meski Dean tidak mengatakan nya, namun jelas terlihat di wajahnya jika ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. " Jangan merasa bersalah, ini bukan salahmu. Temui dia, Dean. Bukankah kau merindukan nya selama ini ? "
Dean hanya terdiam mendengarkan perkataan sang Ayah.
" Ingat tugasmu, jangan sampai kau melakukan kesalahan lagi. Kau harus tau batasanmu, jangan mempermalukan Ayah. "
" Baik, Ayah. Aku mengerti. "
Peter menepuk pelan pundak Dean. " Jangan terlalu lama disini, masuklah. Temui Tuan Aster, Dean " Ucap nya pada Dean lalu melangkah meninggalkan Dean yang kembali termenung sendiri.
Sepeninggal Peter, Dean menyandarkan tubuh nya pada tembok di belakangnya. Mulai menyalakan sebatang rokok dengan pemantik, menghisap rokoknya dalam-dalam dan menghembuskan asap rokok dengan perlahan hingga membentuk lingkaran kecil.
